Muhaimin Iskandar sudah sah menjadi cawapres Anies Baswedan untuk koalisi perubahan dan persatuan KPP. Cak Imin mengaku kalau diri nya pernah di minta masukan dari Presiden Joko Widodo sebelum memutuskan untuk mendampingi bakal Calon Presiden Capres Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang. Cak Imin memiliki rencana yang akan di bicara kan nya hari ini kepada Presiden RI ketika internal PKB sedang berdiskusi soal keputusan Cak Imin yang telah menjadi Cawapres nya Anies.
Namun, Cak imin mengaku kalau diri nya belum berani mengambil keputusan sehingga diri beliau pun meminta kepada senior nya termasuk Pak Joko Widodo. Di hari selasa rapat Internal DPP, Masih Fifty-Fifty gitu tapi sudah harus ada yang mengarahin. Kata Cak imin lewat tayangan Mata Najwa.
“Saya langsung jumpa untuk meminta waktu kepada beliau yaitu bapak Jokowi, Lantaran waktu nya singkat untuk mengambil keputusan. Karena semua waktu yang di miliki pak Jokowi selalu padat. Cak Imin pun mengaku kalau diri nya belum menyempatkan diri nya untuk bertemu dengan Jokowi sebelum diri nya untuk memutusakan menjadi Cawapres Anies Baswedan. Bahkan, Cak Imin mengaku sempat berupaya hendak melakukan konsultasi dengan Presiden Jokowi di sela-sela waktu yang di miliki beliau di suatu acara. Namun, upaya yang di usahakan oleh Cak imin tidak la berhasil.
Kendati demikian, Cak Imin tetap melaporkan hasil keputusan menjadi Cawpres Anies melalui pesan yang akan di sampaikan kepada Jokowi. Karena beliau susah sekali temukan secara langsung, dengan begitu akhir nya pun Cak Imin mengirimkan pesan yang telah di wakili waktu untuk sowan yang belum di laksanakan. Yang di jelaskan oleh Cak Imin.
Partai PKB sampai sekarang ini masih berada di dalam koalisi Indonesia Maju Kabinet Jokowi dan Ma’ruf Amin. semua tergabung di koalisi Jokowi ini sudah terpecah belah menjadi tiga kubu menjelang Pilpres 2024. PKB dan Nasdem hingga PKS pun mendukung Capres Cawapres Anies Baswedan Dan Cak Imin.
DAFTAR ISI
Anies Ungkap Puncak Perbedaan Cawapres, Rapat Buntu sampai Gebrak Meja
Bakal Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Anies Baswedan dan Cak Imin menyatakan ketika momen panas sehingga terjadi nya gebrak meja. Penentuan Cawapres saat rapat di Tim 8 sehingga menghadirkan perwakilan Anies Baswedan. Rapat akn berlangsung memiliki warna warni, emosi dan panas sehingga aksi pun terjadi yang di lakukan oleh peserta. Anies pun menjelaskan peristiwa itu terjadi. Karena ada nya perbedaan pandangan antara utusan Demokrat dan Nasdem.
Partai Demokrat Ingin Nama AHY yang harus menjadi Cawapres nya Anies Baswedan. Sementara itu Partai Nasdem pun masih mencari yang terbaik sehingga bisa memiliki suara terbanyak. Kedua utusan yang dari kedua Partai yang memiliki sudut pandangan yang sangat keras, bahkan terjadi sampai gebrak meja pun di lakukan. Banyak sekali perbedaan yang telah terjadi, di sisi lain partai Demokrat menginginkan di deklarasi secara cepat. Partai Nasdem tetap menginginkan semua proses nya harus menunggu siapa tahu ada pilihan lain.” Yang di ucapkan oleh Anies dalam tayangan Mata Najwa.
Beliau pun mengatakan hasil pertemuan Tim 8 menjadi buntu. Selain itu, dalam rapat ada pernyataan bahwa Partai Demokrat di persilahkan untuk mencari opsi lain. Sampai sekarang ini percakapan yang di lakukan oleh Tim 8 belum di mulai. Partai Demokrat bukan keluar dari Koalisi, melainkan akan mencoba Exercise lain. Ini mereka menunggu, kapan ini keputusannya. Di sisi lain Partai Nasdem bukan menolak AHY tapi tidak mau melakukan dideklarasikan dengan cara cepat,” katanya.
Pada saat itu, Beliau pun mengaku kalau diri nya bertemu dengan ketua umum Partai Nasdem Surya Paloh. Mereka berdua pun berbincang soal kesepakatan untuk memilih ketua PKB menjadi Cawapres Anies Baswedan.”Ketika itu saya sampaikan, Opsi ini tidak pernah ada di pikiran kita. Yang tak pernah terpikiran terjadi, Lebih tepat nya lagi saya harus bisa membahas nya dengan teman-teman yang lain,” Kata Anies. Pada saat ini Surya Paloh memiliki dua pilihan yang sulit untuk di jawabnya.
Baca Juga : Anies-Muhaimin Pasangan Pertama untuk Pilpres 2024
Anies Cerita Drama Panas Cawapres AHY Berujung Deklarasi Cak Imin
Anies Baswedan mengatakan kepada ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Mereka berdua sudah berbincang tentang Cawapres nya itu adalah AHY yang dibicarakan nya sejak Bulan Juni. Beliau pun mengaku pada saat itu telah berhasil melaporkan hal tersebut kepada Tiga Partai koalisi, Ada Nasdem PKS dan Demokrat.”Saya sammpai kepada Pak Surya Paloh, dari partai PKS hingga Demokrat, Bahwa dari semua opsi wakil yang ada hanya AHY. Kata Anies di dalam Tayangan Mata Najwa.
Ketika mendengar nama AHY, Surya Paloh tidaklah menolak, melainkan ketua Nasdem itu mengatakan bisa di ambil dengan opsi yang lain. Soal cawapres bisa di bicara kan dengan Anies setelah beliau pulang Naik Haji. Sesduah pulang dari hajinya, dari Partai demokrat berharap cawapres AHY harus di deklarasi, segara dan sudah di sepakati, di sisi lain partai Nasdem belum siap dan belum bersedia. Kata Anies Baswedan.
Itu nama nya bukan menolak, tetapi tidak di deklarasikan sekarang juga. Tetapi Partai Demokrat belum memutuskan untuk mencabut segala dukungan nya dari Anies Baswedan dan lebih memilih keluar dari KPP. Keputusan bulat yang telah di pilih untuk menggandeng Ketua Umum Partai PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden 2024. Sehingga demokrat merasakan di Khianati. Pasalnya Anies sudah menandatangani kesepakatan untuk berkerja sama dengan partai demokrat. Tetapi Anies Baswedan memilih membentuk kesepakatan baru sehingga drama panas yang terjadi ketika deklarasi Cak Imin.