.Pasangan yang akan menjadi Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Anies Baswedan. Dan juga Muhaimin Iskandar, sangat kompak merespons menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Yang akan bertugas membatasi kanmpanye politik yang bersifat elektoral bertempatan di pondok pesantren. Anies sangat menegaskan semua yang diputuskan harus sesuai dengan kontitusi yang telah di tetapkan. ” Kontitusi yang kita gariskan kebebasan dalam mejalankan hak-hak politik” Ucap Anies yang ditemui di pondok pesantren.
Cak imin menganggap ini adalah hal biasa saja. Yang terpenting baginya semua harus mengikuti aturan perundang-undang dan harus sesuai dengan porsinya masing-masing.”Memang itu biasa saja. Yang paling penting sesuai porsinya, Semua harus propesional semua ikut aturan Undang-undang, serta ikut aturan KPU.” Ucap Cak Imin saat di Simpang Balapan, Malang. Anies dan Cak Imim sekarang telah di dukung oleh koalisi perubahan yang berisikan PKB, Partai Nasdem dan juga PKS.
Sebelumnya Yaqut memiliki rencana yang berbeda yaitu rencana untuk menerbitkan aturan. Yang membatasi kegiatan kampanye elektoral di pesantren dan juga lembaga pendidikan yang berbaur dengan Agama Islam. Kita tidak memberikan sebuah aturan yang membebaskan orang untuk melakukan kampannye politik. Yang bersifat elektoral di dalam lembaga pendidikanya, karena ini sangat berpengaruh dalam acara pemilihan. Yaqut menjelaskan konsep atau rencana yang akan di bolehkan untuk melakukan kampanye di lingkungan lembaganya. “Karena kami membawahi banyak sekali lembaga pendidikan. Bukan hanya pesantren atau juga madrasah, di kami juga ada perguruan tinggi.” ucap dia.
DAFTAR ISI
Yaqut Tertawa Disebut Buzzer oleh Cak Imin: Masa Sih?
Menteri agama Yaqut Cholil Qoumas dia di panggil sebutan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Dirinya di sebut Buzzer oleh Cak Imin karena pertanyaan jangan coba pilih pemimpin bermulut manis. Dan Yaqut pun tidak mempermasalahkan hal ini meskipun Cak Imim menyebut dirinya Buzzer. Yaqut tetap teguh dan tidak dipikirkan tentang obrolanya pemimpin bermulut manis.
“Masa iya sih disebut Buzzer? ‘Saya juga baru denger’ Gapapa” ucap Yaqut sambil tertawa di Istana Kepresidenan. Yaqut menjelaskan maksud pertanyaan jangan pilih pemimpin bermulut manis. Yakut tau dia ingin di publik memilih pemimpin secara rasional. Dia kayanya tidak mau masyarakat memilih pemimpin cuma karena melihat fisiknya. Dan Yaqut menegaskan tidak mau ada seorang pemimpin yang mengunakan agama untuk kepentingan politik semata.
“Ya enggalah, karena saya punya kewajiban sebagai menteri agama untuk menyampaikan kepada seluruh umat beragama. Menjaga agamanya masing-masing agar jangan sampai di peralat dengan urusan politik” ucap dia. Sebelum yaqut menyingung pemimpin bermulut manis di acara doa bersama bertempatan di Wahana negara Rahaja. Yaqut juga menyinggung masalah soal tentang penggunan agama di dalam Pilkada. Dia juga pun menyentil dalam pemilihan yang hanya berdasarkan wajah tampan dan bermulut manis ucapan Cak imin. Penyataan ini ditangapi oleh beberapa pemimpin PKB. Partai yang menaungi Yaqut makanya dia menanggapi ketika dia menyebut Yaqut Buzzer.
3 Alasan PKB Yakin Anies-Cak Imin Menang 70 Persen di Jatim
Anies Baswedan dan Cak Imin yang di targetkan bisa menang dalam telak dengan raihan 71 persen suara di Jawa Timur. PKB menyatakan bahwa ada tiga alasan kenapa bisa begitu denganhasil yang di peroleh itu.”Jawa Timur Ada 61 persen suara milenialnya. Jika bisa sampai 71 persen target kita yang harus di peroleh,” ucap Sekretaris. Jenderal PKB Hasanuddin Wahid di Hotel Shingasari, di Kota Batu. Beberapa lembaga yang sudah survei elektabilitas Anies dan juga Cak imin di Jawa Timur tercatat menunjukan hasil yang sebaliknya.
Melihat Servei indikator Politik Indonesia juga mencakup hal yang sangat penting dalam suara Ganjar. Yang masih terbilang paling tinggi dengan 36,2 persen suara, yang disusul oleh Prabowo 25,6 persen dan Anies 11,3 persen. Namun Hasanudin mengatakan setidaknya ada tiga alasan PKB sangat yakin terhadap Cak Imin. Yang bisa meraup suara mayoritas di Jawa Timur.
Sampai saat ini Cak Imin merupakan satu-satunya pasangan yang sudah pas dan komplet. Sedangkan cawapres lainnya, yaitu dengan Ganjar Pranowo dan juga Prabowo Subianto. Yang belum mengumumkan siapa pasangan merekan ketika nanti Pilpres berlangsung.
Baca Juga : Anies Vs Ganjar Vs Prabowo Siapakah Lebih Unggul?
Kampanye ini banyak sekali masyarakat yang menanyakan tentang masalah ini kenapa masih blum ada pengumuman pasangan capres. Yang belum memiliki pasangan padahal bentar lagi pemilu akan segera di mulai. Ini kelihatanya yang samapai saat ini hanya Cak Imin menjadi satu-satunya yang bakal calon wakil presiden asal Jawa Timur. Maka dari itu, Hasanudin sudah yakin pastinya sangat mudah memasarkan ke warga-warga di provinsi ini. Ini adalah sebuah peluang buat Cak ini karena dia sudah kelihatan dan siap menjadi pemimpin untuk memajukan Indonesia.
Cak Imin: JK Kelihatan Mendukung Anies dan Saya
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin Sebagai Ketua Umum PKB bakal calon wakil presiden atau cawapres. Dengan adanya perubahan koalisi menilai mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau Jk. Sudah terlihat dirinya lebih memilih Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang. Hal ini dia sampaikan ketika nanti merespons pertemuan antara Anies Baswedan dan juga Jusuf Kalla. Bertempatan kediaman pribadinya Jusuf Kalla, di jalan Brawijaya, Jakarta. “Alhamdulilah Pak Jusuf kalla kelihatan sekali bapak mendukung Anies dan juga Saya. “Ucap Cak Imin kepada Jusuf Kalla ketika ditemui usai menggelar Jalan Sehat bersama AMIN di kota Malang pada saat itu.
Cak Imin berpendapat Kepada Pak Jusuf Kalla dan menaruh harapan supaya gagasan perubahan yang dibawa oleh pasangan Anies Baswedan. Dan juga Muhaimin Iskandar dapat terwujud jika nantinya terpilih ketika pemilihan berlangsung. Dia pun tidak menutup peluang mengajak Jusuf Kalla bisa masuk ke Tim Nasional pemenangan AMIN.” Insyaalloh, Insyaalloh Mudah-Mudahan,” Kata Cak Imin. Sebelum berjumpanya Anies Baswedan Dan Jusuf Kalla di kediaman Jusuf Kalla selama sekitar kurang lebih 3 jam. Setelah pertemuan Jusuf Kalla mengaku berbicara lebih dalam tentang mengenai. “Hal-hal kebangsan” dan Anies ketimbang dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Dan bakal menjadi capres Koalisi Indonesia maju Prabowo Subianto nantinya.
Jusuf Kalla bertemu dulu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Dan juga Prabowo Subianto setelah itu baru Jusuf Kalla menemui Anies. Ketika Jusuf kalla bertemu dengan Puan dan juga Prabowo dia membahas yang sama. Yaitu tentang kebangsaan tetapi ini lebih detail lagih dan juga mendalam.
Jusuf kalla juga sempat memberikan wejangan kepada Anies supaya bisa membidik wilayah pemilih. Yang memiliki potensial yang bagus agar bisa mendulang suara besar. Dia juga sangat menyarankan supaya Anies Baswedan. Dapat menujukan citranya secara orisinal tanpa ada yang di buat-buat.