Dimana pemilu presiden (Pilpres) 2024 kita ketahui semakin mendekat. Pada pilpres 2024 mendatang, sudah ada kandidat tiga bakal calon presiden (Bacawapres). Yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan juga Prabowo Subianto yang di pastikan bakalan ikut dalam kontestasi digelaran tersebut.
Dengan begitu, sejumlah lembaga pun kini telah merilis hasil survei secara bertahap terkait elektabilitas dari ketiga bacawapres tersebut. Hasil survei terbaru dari lembaga Litbang Kompas telah mengungkap elektabilitas ketiga bakal calon presiden.
Lembaga tersebut mengungkap jika responden masyarakat yang berusia 17-24 tahun. Dan dimana merupakan golongan dari generasi muda atau biasa disebut Gen-Z. Memiliki kecenderungan untuk lebih memilih Ganjar Pranowo lah sebagai Presiden Indonesia kedepannya nanti. Dari data tersebut yang telah dihimpun oleh Litbang Kompas, jika elektabilitas seorang Ganjar Pranowo lah memiliki catatan paling tinggi. Bila dibandingkan dengan dua capres lainnya, yaitu Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
“Saat ini masyarakat yang berusia 17-24 tahun, dominan akan memilih Ganjar Pranowo. Sebagai presiden dengan mamiliki persentase terbesar, 32%,” ungkap tim lembaga Litbang Kompas didalam keterangan tertulis, dikutip (08/10/2023). Survei tersebut pun kemudian menempatkan capres Prabowo Subianto ditempatkan pada posisis kedua. Kemenhan dan Ketua Umum Partai Gerindra mendapatkan dukungan dari generasi muda mencapai 29%. Sementara itu masih pada survei yang sama, capres Anies Baswedan berada diposisi ketiga dengan peroleh persentase terendah. Dimana dimata Gen Z elektabilitas Anies hanya mencapai 9,3% saja.
Dengan demikian, survei Litbang Kompas tersebut juga mendapati ada banyak dari kalangan Gen Z. Yang tidak ingin menjawab ataupun mereka masih merahasiakan capres pilihannya. Dimana persentase untuk katagori ini sendiri mencapai pada angka 21,6%. Tentunya hasil dari survei Litbang Kompas tersebut terangkum dari tiga kriteria. Utama yang menjadikan pertimbangan kalangan Gen Z untuk nantinya memilih calon pemimpin. Para generasi muda menyebutkan kriteria yang harus dimiliki para calon pemimpin yaitu. Tegas dan Berwibawa, Kesederhaan dan Merakyat, dan juga Berprestasi sebagai seorang Pemimpin.
PDIP Blak-blakan Bilang Ini Soal Peluang Ganjar Jadi Cawapres
Djarot Saiful Hidayat sebagai Ketua Dewan Pemimpin Demokrasi Indonesia Perjuangan Bidang Ideologi. Dan juga Kaderisasi menegaskan Ganjar Pranowo bahwa dia tidak mungkin menjadi calon wakil presiden. Menurutnya, Ketika pidato pembukaan Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri dalam Rakernas IV PDIP yang menegaskan hal-hal tersebut.
” Ini tidak mungkin ya , sekali lagi ini tidak mungkin dan menutup kemungkinan untuk di turunkanya sebagai cawapres,” ucap Djarot. Dia adalah capres, Sebelumya Megawati dalam pidatonya pembukaan dia mengaku heran mendengakan rencana isu-isu yang akan di duetkanya. Dan pengen tahu dari siapa pihak yang menyebarkan isu perjodohan Ganjar Pranowo dengan Prabowo. Dengan nada becanda sambil tersenyum. Megawati pun bertanya kepada ribuan para kadernya yang ikut serta hadir soal persetujuan menduetkan Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto. Para kaderpun menjawab tidak, tetapi sebagaian menjawab mengungkapkan kekecewaan kepada kader yang menjawab.” Ayo mau enggak? tapi tidak semua kader ngomong dan menjawab, maka dari itu ada yang mau. Yah payah anak buah saya, haduh gawat gimana,” ucap dia.
“pidato Megawati itu sekaligus menutup peluang Ganjar menjadi cawapres siapapun,”ucap Djarot. Meski dia mengatakan partainya akan tetap menghormati satu sama lain. Dengan partai lainnya yang telah mendukung capres, munurut yang dia bayangkan. PDIP telah berkomitmen menciptakan Pemilu nantinya yang menjadi pemersatu bangsa ini. ” PDIP selalu menghormati partai-partai yang lain dan selalu menghargai, untuk mendukung capresnya sesuai partainya masing-masing. Akan tetapi PDIP, telah bertekad akan mewujudkan pemilu di tahun ini sebagai sarana wadah pemersatu bangsa.” ucap Djarot.
Media Asing Sorot Capres Ganjar Pranowo, Sebut Kelemahan Ini
Di media asing saat ini menyoroti Pilpres RI. Salah satu calon Presiden yaitu Ganjar Pranowo disasar Media sosial CNA membelejeti kelemahanya. Mengutif analis media Singapura itu memuat yang sedang booming yaitu dengan judul “Analysis: Popular as governor. Indonesian presidential hopeful Ganjar Pranowo needs to step up internationally if elected”. Awalnya Ganjar di perkenalkan sebagai pria yang berusia 54 tahun. Yang telah menjabat di posisi dua periode sebagai Gubernur Jawa Tengah, yang dihuni oleh penduduk yang berjumlah 35 juta jiwa. Yang merupakan salah satu provinsi yang terdapat di indonesia. Para analis yang pernah di wawancarai CNA mempunyai pendapat berbeda. Yang mengenai bagaimana kinerja Ganjar Pranowo memerintah Jawa Tengah, yang memungkinkan mengindikasi sebarapa baiknya dia dalam menjadi pemimpin. Apalagi dia bakal menjadi pemimpin Negara kita jika dia terpilih menjadi presiden, ucapnya.
Baca Juga : Sandiaga Uno Tunggu Koalisi Soal Maju Cawapres
PDIP yang berkuasa, dimana Ganjar Pranowo menajdi salah satu anggotanya. Sebagaimana dia mendeklarasikan sebagai calon presiden 2024 nantinya. Beberapa analis lokal menilai, mulai dari pakar yang menilai dia memiliki masa jabatan yang sangat baik atau sangat buruk. “Walaupun begitu, mereka semua menyimpulkan bahwa hal yang memungkinkan tidak cukup untuk menjadi pemimpin negara yang berpenduduk 270 juta jiwa. Yang merupakan termasuk negara yang perekonomianya terbesar di Asia tenggara,” ucap tambahan dari CNA. Mendengar komentar dari Dekan Fakultas Sosial dan UGM Wawan kepemimpinan Pak Ganjar Pranowo didasarkan para keterlibatan langsung dengan masyarakat. Yang menggambarkan bagai mana Ganjar bisa langsung ” ketika berbicara dengan rakyatnya, dan berusaha memastikan tidak adanya birokratis”.
CNA sangat menyroti tantang internasional terhadap Ganjar. CNA menilai dia kurang menunjukan kehadiran dan juga minat internasional di dalamnya. Padahal kalau di lihat dari rekam jejaknya Pak Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah. Sudah kelihatan bahwa Ganjar sukses memimpin masyarat ketika dia menjabat menjadi Gubernur. Pastinya banyak sekali nantinya tantangan yang akan di hadapi oleh ketiga cawapres ini.
Ganjar Janjikan Gaji Guru Rp30 Juta RI Butuh Ratusan Triliun
Ganjar Pranowo berjanji akan menaikan gaji guru menjadi Rp30 juta. Dan ini butuh anggaran hingga menacapai Rp.120 triliun untuk mewujudkan mimpi Ganjar ketika Ganjar terpilih menjadi Presiden. Ganjar membahas tentang mengenai keinginan yang dia sangat inginkan yaitu menaikan gaji guru nebhadi Rp.30 juta. Dalam sebuah program yang di tayangkan di YouTube. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengaku melihat para guru merasa kasian dengan kesejahteraan para guru. Dia sangat miris melihat gaji guru yang sangat pas-pasan.
“Berapakah anggaran yang harus di keluarkan agar memenuhi programnya Ganjar. Meminta pada data BPS, jumlah guru yang sangat banyak sehingga mencapai 4.268.883 orang. Guru yang mengajar di berbagai daerah mengajar di berbaga jenjang seperti Sekolah Menengah Atas (SMA) baik di negeri atau swasta. Taman Kanak-Kanak, Guru terbanyak ada ditingkat Sekolah Dasar yakni 1.605.510 orang. Apabila Ganjar ingin menaikan gaji guru menjadi Rp.30 juta perbulannya maka yang harus di butuhkan untuk menggaji para guru. Dengan anggaran Rp.128,067 triliun rupiah, jumlah angkapun tentunya tidak sedikit yang harus disiapkan. Terlebih biaya pendidikan juga sudah memakan anggaran negara yang sangat besar hingga 20 persen pertahunnya.
Tetapi Ganjar akan mengondisikan supaya impinanya tercapai, karena Ganjar merasa kasian dengan para guru. Yang gajihnya sangat pas-pasan, maka dari itu ganjar sangat ingin menaikann gaji para guru. Guru Swasta yang sangat beragam tergantung mereka mengajar maka dari itu gaji. Yang diperoleh sangat kecil tentunya jauh lebih tinggi dari pada ASN. Direktur Center of Economics and Law Studies Yudhistira yang menilai janji presiden dari PDIP Ganjar mustahil akan dilaksanakanya. Bhima sangat tersinggung tentang soal Ganjar untuk menaikan gaji guru menjadi Rp.30 juta perbulan. Ucap bhima”lebih baik saya mimpi disiang bolong.”