Site icon SEMBILAN NEWS

Pada Balik Tos-tosan Anies-Cak Imin dan Prabowo-Gibran

Pengundian nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2024, masih menyisakan cerita di pulang momen-momennya.  Satu momen yang terjadi artinya saat capres-cawapres nomor urut satu. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tos menggunakan capres-cawapres angka urut dua Prabowo-Gibran.

Pengundian nomor urut itu digelar pada tempat kerja KPU RI, Menteng, Jakarta pusat, Selasa (14/11) lalu. Dalam sambutannya, Prabowo mengaku putusan bulat dengan pasangan Anies-Cak Imin atau AMIN Bila pemilu harus dilaksanakan dengan baik.

“aku sangat setuju menggunakan pasangan calon angka satu, kita bersyukur memiliki negara demokrasi, dan kami, yakin KPU akan melaksanakan Pemilu dengan sebaik-baiknya, menggunakan sejujur-sejujurnya, dengan seadil-adilnya, tanpa kecurangan apapun, karena jika aplikasi Pemilu curang mengkhianati bangsa serta negara Indonesia,” ucap Prabowo.

Prabowo memberikan pidato berdiri pada podium beserta Gibran usai menerima angka urut dua. Prabowo menutup pidatonya dengan menyerukan ‘Merdeka’.

“Jadi siapa pun yg menang, kita harus bersatu menjaga negara ini. Salam sejahtera buat kita seluruh. Merdeka! Merdeka!” seru Prabowo dijawab ‘Merdeka’ sang para pendukungnya.

Prabowo dan Gibran kemudian meninggalkan podium, ternyata Anies serta Cak Imin berjalan mendekati Prabowo serta Gibran buat bersalaman. tidak hanya bersalaman, Prabowo-Gibran serta Anies-Cak Imin jua melakukan tos, serta sekaligus berangkulan.

Prabowo serta Gibran pula sempat membungkukkan badan ke hadapan capres-cawapres Ganjar Pranowo serta Mahfud Md. Selepas itu, Prabowo berjoget ke hadapan pendukungnya. Sementara Gibran mengacungkan dua jari.

Cak Imin Ngaku Sempat Konsultasi Kiai Sebelum Tinggalkan Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Cawapres angka urut satu, menghadiri program konsolidasi internal pemenangan AMIN. Dari famili akbar DPC PKB Kabupaten btg, Pekalongan. Cak Imin sempat bercerita momen dirinya sebelum meninggalkan Koalisi Indonesia Maju (KIM) serta menentukan mendampingi capres Anies Baswedan.
Mulanya, Cak Imin mengatakan dirinya dan Anies merupakan pasangan dwi tunggal yang saling mengisi. dia jua menyampaikan pesan ke Anies sebelum mau sebagai cawapres.

“Jenengan mirsani wawancara Mas Anies selesainya keluar asal KPU? Kami ini dwi tunggal, saling mengisi saling menopang, bahkan ketika sebelum koalisi ini kulo mpun ngomong, ‘Mas Anies saya mau akan tetapi ojo digeletakno koyok contoh sing wingi yo’,” kata Cak Imin pada acara konsolidasi DPC PKB Kabupaten batang, Pekalongan.

Cak Imin berkata dia adalah anak pendiri NU sekaligus Ketum PKB yang mempunyai pendukung mencapai 13 juta orang. Dia menuturkan hal itu disampaikannya ke Anies sebelum konvensi menjadi pasangan capres-cawapres terbentuk.

“‘aku mau dadi Wakil Presiden, saya iki ketua umum partai Pak, umatku yo akeh 13 juta minimal, iki anake pendiri NU Pak, ojo keliru. Nek po geletakno, tempiling’. Akhire salaman terus menjadi konvensi inilah pasangan dwi tunggal buat perubahan dan perbaikan Indonesia,” ungkapnya.

dia pula bercerita kebingungannya Karena sudah bergabung menggunakan Koalisi Indonesia Maju (KIM) saat mendapat tawaran menjadi cawapres Anies. Cak Imin mengaku sowan ke sejumlah kiai sebelum memutuskan keluar asal KIM.

“Nah, kulo sempat sebelum memutuskan itu, wah koalisi wingi sing wingi wis kadung piye iki, sing anyar piye iki. Konsultasi kalih para kiai, salah satu kiai njenengan pirso namane, Kiai Munif Muhammad Zuhri, Kiai Munif Muhammad Zuhri iki sing anti PKI Pak, mergo pimpinan akbar PKB NU, manute PKS, wah ini nek ono koalisi mbi PKS, kiai NU iso muring-muring iki.

Baca Juga: Repnas Dukungan ke Prabowo-Gibran: Lanjutkan Indonesia Maju 

Gerindra Sebut 70 Persen Spanduk Prabowo-Gibran di Babel Pula Dirusak OTK

Heboh diberitakan baliho Ganjar-Mahfud pada Bangka Belitung (Babel) dirusak orang tidak dikenal (OTK). Secara bersamaan, ternyata spanduk paslon lain yakni Prabowo-Gibran Raka pun mengalami hal serupa.
koordinator DPD Partai Gerindra Babel Erzaldi Rosman Djohan menyebut bahwa spanduk pasangan Prabowo-Gibran pun poly mengalami kerusakan.

Bahkan kerusakan itu mencapai 70 persen dari total spanduk-spanduk yg dipasang tim Koalisi Indonesia Maju (KIM) Babel dan relawan. Atas insiden itu, Erzaldi mengaku pihaknya sudah melapor ke pihak berwajib.

“Kami pula telah melaporkan mirip yang kemarin, spanduk-spanduk pada ketika Mas Gibran datang itu 70 %. Sebelum Mas Gibran (datang) serta setelah Mas Gibran kembali pun sudah tercabut serta rusak,” istilah Erzaldi.

sementara itu, terkait perusakan baliho Ganjar-Mahfud, ketua DPC PDI perjuangan Kota Pangkalpinang abang Hertza menilai peristiwa tersebut sangat tidak wajar.

“saya pikir ini sebuah tindakan yang sangat tidak terhormat yang dilakukan oleh oknum yg tidak bertanggung jawab. Sangat miris sekali,” ucap kakak.

Hertza beranggapan, perusakan baliho itu dilakukan secara masif serta terstruktur. Bahkan beliau mempertanyakan kenapa hanya baliho Ganjar-Mahfud yang dirusak dan calon lain tidak.

“banyak beberapa titik pada lokasi Pangkalpinang yang dilakukan pengerusakan serta hal-hal tersebut sangat miris sekali. (Kenapa perusakan) tidak terjadi pada pasangan calon yang lain?” ucap Hertza.

Hertza menilai kejadian ini menandakan bahwa Pilpres 2024 sedang tidak baik-baik saja. Karena, baru tahap sosialisasi saja sudah terdapat perusakan alat peraga kampanye (APK) pasangan calon. Hertza menyatakan ini sama saja menggunakan intimidasi.

“Kami khawatir jikalau pemilu ini mampu berjalan menggunakan baik serta amanah adanya intimidasi-intimidasi oleh oknum yang tak bertanggung jawab. Ini memberikan pemilu kali ini tak relatif baik-baik saja. Aparat wajib bergerak, baik Bawaslu serta pihak Kepolisian,” jelas Hertza.

 

Respons Soal Ucapan Drakor berasal Ganjar: Tim Prabowo Penonton, Tim Anies Pesaing

Kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar serta Prabowo-Gibran menyampaikan tanggapan berbeda soal ucapan Ganjar Pranowo yang menyebut ‘drakor’. Satu menegaskan hanya akan jadi penonton, ad interim yang lain menyatakan tidak boleh hanya jadi penonton.
Dilansir detikcom, sebelumnya Ganjar Pranowo menyinggung soal adanya drama pada kontestasi menuju Pilpres 2024. Hal itu beliau ucapkan dalam pidatonya usai pengundian angka urut pada Gedung KPU RI. “Beberapa hari ini kita sedag disuguhkan menonton drakor yg sangat menarik, publik…” ucap Ganjar yg terjeda karena disambut suara riuh.

“Drama-drama itulah yang sebenarnya tak perlu terjadi,” Tambahnya. Ganjar menyebut bahwa pengundian angka urut capres-cawapres ini sebagai titik awal perayaan demokrasi Pemilu 2024. Dia berharap demokrasi mampu berjalan baik kendati menurutnya ketika ini belum terjadi. “Wajib kita pastikan bahwa demokrasi mampu baik meskipun sekarang belum baik-baik saja,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menampik bahwa mereka ‘aktor’ atau pemain dalam drama yang disinggung Ganjar. Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Nusron Wahid menyebut bahwa mereka hanya menonton drama yg dimaksud secara implisit itu.

“Setiap drama ada penulis skenario dan aktornya. Kita sih penonton saja,” tutur Nusron. Tetapi, Nusron mengakui bahwa drama-drama yang terjadi menjelang Pilpres ini cukup menarik untuk diikuti.

sementara itu, kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sepakat bahwa drama-drama bisa membahayakan demokrasi. Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsy memperingatkan supaya jangan terdapat intervensi keras pada salah satu pasangan calon.

“absolut terusik (drakor). Ialah hal tersebut tak boleh terjadi. dalam politik jangan terdapat satu intervensi yg keras keberpihakan pada keliru satu paslon. Nggak boleh. Ini berbahaya buat demokrasi,” ucap Habib Aboe.

buat itu, Habib Aboe menegaskan bahwa AMIN akan penekanan di pemenangan. Mereka berkomitmen tidak akan mengurusi kubu lain. Meski demikian, Habib Aboe menegaskan bahwa AMIN pada kontestasi ini bukan hanya menjadi ‘penonton’, tetapi menjadi pesaing aktif.

Exit mobile version