Ratusan kader dan simpatisan Partai PDI di wilayah Mataraman Jawa Timur mengeluarkan pernyataan mendukung pasangan calon kedua pada Pilpres 2024, Prabowo-Gibran. Dukungan tersebut mereka berikan karena yakin Prabowo-Gibran punya kualitas kepemimpinan.
“Kami kader dan simpatisan Mataraman Partai PDIP Provinsi Jawa Timur menyatakan dukungannya terhadap Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024 hingga 2029,” kata Wardi Suprianto.
Ia menjelaskan, Prabowo-Gibran merupakan pemimpin yang mempunyai kemampuan untuk mensejahterakan rakyatnya. Hal ini terlihat dari ide dan rencana yang disusun Prabowo-Gibran berdasarkan keinginan kader dan simpatisan PDIP Mataraman.
Misalnya saja, lanjutnya, Prabowo berkomitmen melanjutkan agenda pro rakyat yang diusung Presiden Joko. Menurut dia, rencana tersebut bertujuan untuk memperkuat sistem kesehatan, pendidikan, dan industri hilir.
“Kami yakin Prabowo dan Gibran adalah mitra yang paling cocok dan berharga untuk meneruskan kepemimpinan Park Jokowi,” ucap Vardy dalam siaran persnya.
Prabowo-Gibran diketahui menggandeng program hilirisasi mineral, tanah, hasil pertanian, dan makanan laut untuk meningkatkan nilai keekonomian barang yang dihasilkan. Oleh karena itu, dampaknya terutama terasa di tingkat akar rumput.
Oleh karena itu, kader dan simpatisan Partai PDIP di Mataraman menegaskan dukungannya terhadap calon nomor urut 2 tersebut. “Kami siap mengajak masyarakat dan tetap setia pada garis kemenangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024,” ucap Vardy.
DAFTAR ISI
Politikus Gerindra Sarankan PDIP Dukung Ganjar dan Gibran di Pilpres 2024
Konflik internal di tubuh Partai PDIP kembali mencuat jelang Pilpres 2024, seiring putra sulung Presiden Jokowi, Gibran, yang mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden 2024, Prabowo Subianto capres di Pilpres 2024.
Sebelum KPU menetapkan Gibran sebagai calon wakil presiden Prabowo, Partai PDIP belum memiliki pendirian tegas mengenai status Wali Kota Solo di partai tersebut.
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra sekaligus mantan Ketua Umum PDIP Ponorogo Supriyanto mengatakan, PDIP masih sangat mewaspadai nasib Gibran.
PDIP tampak sangat berhati-hati dalam menyikapi perkembangan politik terkini. Hal ini memberikan kesan bahwa status keanggotaan partai Gibran sedang ‘mengambang’ dan partai induk tidak pernah mempunyai sikap tegas. Padahal, sikap PDIP terhadap Gibran sangat berbeda. dari Supriyanto berkata: “Kita semua tahu bahwa Budiman Sujatmiko dipecat setelah mengumumkan dukungannya kepada Prabowo. ”
Ketua DPC Gelindra Ponorogo menduga PDIP masih memperhitungkan secara matang dampak pemilu sebelum memutuskan keanggotaan Gibran.
Supriyanto menyarankan agar Partai PDIP meredam konflik internal agar partai berlambang banteng itu bisa segera mengambil kebijakan yang lebih taktis, strategis, dan kompromistis pada Pilpres 2024.
Dukungan proporsional terhadap Ganjar dan Gibran di Pilpres 2024. Artinya, Partai PDIP mendukung Ganjar sebagai capres dan Gibran sebagai cawapres, serta pasangannya masing-masing, jelasnya.
Menurutnya, melalui strategi tersebut, PDIP memberikan kebebasan kepada kader partai untuk memilih Gibran atau Ganjar. Sebab keduanya merupakan kader terbaik partai.
“Taktik ini memang tidak biasa dan bahkan mungkin terkesan kontroversial bagi sebuah partai politik, namun bisa jadi dipertimbangkan demi menjaga integritas partai,” ujarnya.
Anggota Komite Kedua DPR RI ini mengatakan, ada beberapa alasan yang sangat mendasar atas usulannya. Salah satunya adalah kebutuhan untuk mempertahankan partai tersebut karena pemilihan presiden dan legislatif diadakan pada waktu yang bersamaan.
Bayangkan efek spin-off. Artinya, calon presiden atau wakil presiden bisa berdampak positif atau negatif terhadap hasil pemilu legislatif, jelasnya.
Baca Juga: Anies ke Relawan, Kita Mepet, Mau kaya sekarang, Perubahan?
Kala Gibran Tanggapi soal Megawati Sebut ‘Baru Berkuasa Seperti Orde Baru’
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi pidato Relawan Ganjar-Mahfud Ketua PDIP Mekawati Soekarnoputri yang digelar di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada rakornas. Megawati dalam pidatonya mengangkat isu penguasa baru ingin berperilaku seperti Orde Baru (Orba).
Megawati juga mendorong relawan pendukung Ganjal Mahfud untuk meraih dukungan bagi pasangan capres dan cawapres ketiga.
Gibran sempat menjawab pertanyaan wartawan yang memintanya mengomentari pernyataan Megawati di Solo, Kamis.
“Pak, bagaimana dengan pernyataan Bu Megawati yang mengatakan ini seperti orde baru?” tanya wartawan.
“Iya, mohon diterima semua komentarnya. Ojo, tolong dibicarakan dulu pada jam kerja ya, dong,” ucap Gibran.
Megawati menyemangati para relawan untuk menghadiri Konferensi Koordinasi Relawan Nasional Ganjar-Mahfud di Jakarta Pusat. Megawati Sukarnoputri berbicara tentang orde baru dalam pidatonya.
“Ibu (katanya sendiri) tidak seharusnya berkata seperti itu, tapi dia kesal. Tahukah kamu kenapa? Republik itu penuh pengorbanan, tahukah kamu? Kenapa kamu, yang baru saja berkuasa, ingin bertingkah seperti zaman Orde Baru sekarang? ?” kata Megawati saat memberikan arahan pada Rakornas Relawan Ganjal-Mahfoud.
“Benarkah? Kemerdekaan, Kemerdekaan, Kemerdekaan. Sudahkah kita menang…? Putaran penghargaan – Mahfud…?” sambung presiden kelima RI itu, diiringi teriakan selamat datang dari para relawan.
Kasus ‘Bajingan Tolol’ Rocky Gerung Tetap Diusut Meski PDIP Cabut Laporan
Tim kuasa hukum PDIP akan mencabut pemberitaan yang menyebutkan Rocky Gerung menggunakan kata-kata seperti “bajingan” dan “idiot” untuk mengkritik Presiden Joko Widodo. Meski demikian, Polri masih akan mengusut kasus tersebut. Alasan penyidik, ini bukan tindak pidana aduan,” kata Brigadir Ahmed.
Selain itu, Ramadan menyebut total ada 26 laporan yang dibuat terkait kasus tersebut. Sementara itu, ada pula yang mencabut laporannya. “Laporan-nya ada 26 dan ada yang ditarik,” ujarnya.
PDIP akan mencabut laporannya
Sebelumnya, tim kuasa hukum PDIP pada Rabu, menyatakan partainya akan mencabut laporan terhadap Rocky Gerung oleh Tim Reserse Kriminal Polri. Pelaporan ini terkait Rocky yang diduga menyebarkan berita bohong (hoaks) dan menimbulkan kegaduhan sosial.
“Suratnya sudah saya tandatangani, tinggal saya serahkan ke penyidik. Ya semua akan disambung, ini tahun politik. ‘Oh, sudah dibatalkan,’ ‘Oh, karena kerja samanya sudah Pecahnya ya, itu hak masyarakat untuk berbicara,” kata Tim Badan Bantuan Hukum dan Kelompok Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP PDIP Johannes Lumban Tobing saat dihubungi.
Diakui Johannes, pihaknya kini mengamini klaim Loki yang dianggap “bajingan” dan “bodoh”. “Saya kurang lebih setuju dengan apa yang disampaikan Rocky Gerung, dan itu maksudnya,” imbuhnya.
Johannes menilai sikap Presiden Jokowi kini sudah berubah. Menurutnya, Jokowi kini mengedepankan kepentingan pribadi di atas kepentingan rakyat.
“Saya lihat Pak Presiden Joko Widodo dan saya lihat dia sudah berubah. Perubahan itu karena seiring berjalannya waktu, saya melihat dia bukan lagi orang yang saya kenal. Mantan Joko Widodo yang sangat kita perjuangkan, Guys. yang memperjuangkan kita mulai dari DKI, dan yang kita bawa mulai dari DKI hingga menjabat presiden dua periode,” ujarnya.
2 thoughts on “Ratusan Kader dan Simpatisan PDIP Mataraman Dukung Prabowo-Gibran”