Site icon SEMBILAN NEWS

Ganjar Bertemu 24 Kiai di Jakarta, Dititipkan Pesan Jaga NKRI

Ganjar-Bertemu-24-Kiai-di-Jakarta,-Dititipkan-Pesan-Jaga-NKRI

Ganjar Bertemu 24 Kiai – Ganjar Pranowo mendapatkan kedatangan sejumlah kiai dan nyai dari banyak sekali wilayah pada Indonesia. Para kiai serta nyai yg artinya famili akbar pecinta ajaran Wali Songo menitipkan pesan pada Ganjar Bila kelak menjadi Presiden 2024 mendatang.
pertemuan digelar pada daerah Patra Kuningan, Jakarta Selatan.

“Kami famili akbar pecinta Wali Songo tiba ke Pak Ganjar buat menitipkan beberapa pesan untuk dilaksanakan ketika nanti Pak Ganjar jadi presiden. Alhamdulillah dia merespons untuk melaksanakan pesan-pesan asal para kesepuhan pecinta Wali Songo,” ucap  Kiai Pondok Pesantren Salafi Nahdlatul Ulum Cempaka Banten, Imaduddin Utsman selepas pertemuan di daerah Patra Kuningan.

Kiai Imaduddin mengatakan, pertama para kiai berpesan menjaga dan memastikan keberlangsungan NKRI. Kedua merupakan menjaga harkat prestise bangsa Indonesia buat senantiasa menjadi tuan rumah pada negeri sendiri.

“Yg ketiga merupakan ajaran Wali Songo wasathiyah Wali Songo, pada paham agama Islam di Indonesia ini untuk tetap dijaga,” ucapnya.

Ganjar Senantiasa Menjaga Sejarah Bangsa RI

Beliau juga meminta agar Ganjar senantiasa menjaga sejarah bangsa RI yang kerap mengalami upaya pembelokan berasal aneka macam pihak, khususnya sejarah masukan agama Islam di Indonesia atas peran serta usaha Wali Songo.

“Sebagai akibatnya keislaman kita hari ini adalah keislaman yang bisa buat beriringan menggunakan tradisi serta budaya warga Indonesia dengan banyak sekali macam suka bangsa, yg berjumlah 700 suku bangsa Indonesia, dengan 1.400 bahasa, dipisahkan sang pulau-pulau kebangsaan kita ini buat permanen dijaga serta diangkat martabatnya pada atas penjuru global ini,” ucapnya.

“Jadi bukan hanya pada Indonesia bagaimana Pak Ganjar nanti saat sudah jadi presiden buat bisa mengangkat harkat dan prestise mampu sejajar bahkan mampu lebih masyarakat global lainnya,” tambahnya.

sementara kiai lainnya menitipkan konflik yg kerap terjadi pada makam para Wali Songo. Dia menyinggung syarat tanah makam Wali Songo yang kerap diserobot pihak lain.

“Di antaranya, kita menitipkan pada Bapak Ganjar, masalahnya makam-makam para wali sembilan itu agar tanah-tanahnya rapi semuanya karena beberapa banyak tanah-tanah dari wali sembilan itu sudah diserobot oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab,” ucapnya.

Kiai Gus Fuad Plered dari Pondok Pesantren Raudhatul Fatihah mengaku tidak pernah secara eksklusif mendukung paslon presiden tertentu secara terperinci-terangan. Kiai NU yg masih mempunyai garis keturunan Sunan Ampel itu menyinggung otoritas spiritual dibalik keputusannya mendukung Ganjar Pranowo. Para kiai mendoakan Ganjar yang terbaik yang akan menghadapi pilpres 2024.

“intinya saya baru sekali ini secara terang-terangan mendukung galat seseorang capres sebab ada otoritas spiritual yang kita yakini yang berpesan serta menyuruh aku secara jelas-terangan membela Pak Ganjar, berikhtiar buat memenangkan Pak Ganjar demi putra putri bangsa nusantara demi bangsa Indonesia secara holistik,” ucapnya.

“Pada intinya kami harus berikhtiar bahwa demi Indonesia, demi NKRI, demi Pancasila kami seluruh harus jelas terangan bahwa kami terdapat bersama Pak Ganjar serta Pak Mahfud,” tambanya.

Baca Juga: Ganjar Temuan PPATK: Sumbernya Haram, “tracing” Gampang 

Daftar Kiai Serta nyai Yang Bertemu Ganjar

 

  1. KH. Syarief Rahmat. MA – Pondok Pesantren Ummul quro-Padasuka, Tangsel, Banten
  2. KH. Nur Hasan – Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan
  3. KH. Hamid – Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan
  4. KH. Imaduddin Ustman. MA – Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Cempaka Banten
  5. KH. Muhammad Abbas – Pondok Pesantren Buntet Cirebon
  6. KH. Gus Fuad Plered Yogya – Pondok Pesantren Raudhatul Fatihah
  7. Tb. Moggi Nurfadhil – Rabithah Babad Kesultanan Banten
  8. KRT. Faqih Wirahadiningrat – Tumenggung Kasunanan Pakubuwono Surakarta
  9. KH. Yusuf Mubarok – Pondok Pesantren TQN Al Mubarok 1 Banten
  10. Gus Jazuli – Pondok Pesantren TQN Al Mubarok 2, Banten
  11. Kyai Syarif Tegal – Laskar Sabilillah
  12. Gus Irfan Wesi – Padasuka
  13. KH. Mbah Muhfidz – Penasehat Alap-alap Mataram
  14. Gus Harun. Laskar Raja Wali Nusantara
  15. KH. Zabidi – Naqobah Ansab Aulia Tis’ah
  16. Ki Alun – Pondok Pesantren Petir, Banten
  17. KH. Ali Taba – Balai tata cara Keariaan Tangerang
  18. KH. Mohammad Abdul Mujib – Pondok Pesantren Assa’adah, Depok
  19. Gus Rozak – Laskar Mataram raya
  20. KH. Suraji – Pondok Pesantren I’jazul Qur’an
  21. KH. Uqid – Panglima Laskar, Mataram Raya
  22. Nyai Hj. Luluk – Pondok Pesantren Manzilum Ulum kaliwungu, suci
  23. Nyai Hj. Qudsiyah – Pondok Pesantren Sabilum Ulum Mayong, Jepara
  24. KH. Maksum Fathoni Pondok Pesantren Mansyaul huda Bagorejo, Blora

 

Ganjar: Black Campaign Itu Hoaks, kalau Negative Campaign Hanya Nurunin Skor

Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo berbicara mengenai perbedaan antara kampanye hitam (black campaign) dengan kampanye negatif (negative campaign) di hadapan anak muda. Ganjar memandang black campaign menjadi bentuk hoaks, ad interim negative campaign hanya mensugesti elektabilitas.
“Gerombolan kita yang paling sahih, jangan deh. Black campaign, lebih baik negative campaign. Black campaign itu hoaks, kalau negative itu nurunin skor, nggak apa-apa,” ucap Ganjar dalam acara teman Cerita Fest yang diadakan di Djakarta Theater XXI, Jakarta sentra.

Ganjar menyebut di era digital ketika ini, sebesar 37% milenial serta gen Z sebagai gerombolan yg rentan terpapar hoaks. sebagai akibatnya dia menyarankan agar anak belia memperkaya pengetahuan politik dengan banyak sekali cara, contohnya dengan menonton debat juga mempelajari gagasan-gagasan yg ditawarkan.

“Kita 37% milenial-gen Z ini berisiko tinggi terpapar hoaks, maka idenya adalah bagaimana gagasan mengemuka, bagaimana menentukan serta memilah dengan baik, ada prevensi buat memilih, maka besok nonton debat,” ungkapnya.

Cara lainnya yang diusulkan Ganjar demi menghindari hoaks dengan melakukan pengecekan keterangan atau fact check. Menurutnya, hal tersebut mampu dilakukan dengan melihat rekam jejak para calon pemimpin.

“Lihat rekam jejak, baca balik sejarah agar saat lalu terpilih, ini omongannya benar nggak ya? Konsepnya bagus tetapi bisa dilaksanakan nggak ya? Eviden based, buktinya apa? Maka melihat rekam jejak itu krusial,” ucapnya.

pada sisi lain, Ganjar mengajak anak belia lebih peduli dengan perlindungan data diri. dia mengimbau agar anak muda tidak simpel mengekspose kehidupan pribadinya. Selain itu, Ganjar jua menekankan pentingnya kehadiran negara dalam melindungi data eksklusif penduduknya.

“Mesti ada perlindungan intelectual property dan data langsung maka jangan praktis dishare-share, negara mesti melakukan membentuk sistem security supaya kemudian data langsung sebagai aman,” imbuhnya.

Exit mobile version