Site icon SEMBILAN NEWS

TPN Soal Relawan Ganjar Dianiaya: Tidak Ada Salah Paham, Akan Tetapi Diserang

TPN Soal Relawan Ganjar Dianiaya: Tidak Ada Salah Paham, Akan Tetapi Diserang

TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa menyoroti pernyataan Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo terkait penganiayaan yang menimpa relawan Ganjar-Mahfud. Andika menilai kronologi yang dijelaskan Letnan Kolonel (Inf) Wiweko tidak sesuai ilustrasi kerjadian pada video maupun kabar korban.

“Klaim yg ternyata klaim penyebab atau kronologi dari kejadian yang ternyata begitu dicermati berasal videonya dan setelah ada penjelasan berasal korban, minimal berasal 2 orang yaitu Slamet Andono menggunakan Arif Ramadhani, ini ternyata mengkonfirmasi apa yg terlihat pada video. Jadi bukan mirip statement yg dinyatakan sang Komandan Kodim Boyolali,” ucap Andika dalam konferensi pers pada Media Center TPN Ganjar-Mahfud.

Andika mendapati dua poin pernyataan asal Dandim 0724/Boyolali yang tidak sesuai. Pertama, soal kesalahpahaman serta aksi spontanitas. Menurutnya, pernyataan ini tidak sesuai menggunakan apa yang mampu dipandang pada video. kedua, yg menyatakan bahwa tidakan itu berdasarkan spontanitas.

“Di statement itu diantaranya dinyatakan salah satunya ini adalah kesalahpahaman antara 2 pihak. Padahal kan dari video yang tersebar serta video itu beredar lebih dulu dibandingkan menggunakan statement Komandan Kodim. di situ kentara bila asal videonya tidak terdapat proses kesalahpahaman. Yang ada adalah eksklusif penyerangan atau tindak pidana penganiayaan,” ucap Andika.

Statement Selanjutnya

“Yang kedua, statementnya pula menyatakan bahwa ini merupakan tindakan spontan di mana para oknum anggota yg sedang berolahraga ini kemudian keluar buat menghentikan membubarkan hingga terjadinya penganiayaan,” tambahnya. Dia meyakini yang disampaikan oleh Dandim 0724/Boyolali merupakan yang akan terjadi laporan berasal bawah. Lalu laporan disampaikan menjadi pernyataan resmi berasal Kodim 0724/Boyolali.

“Jadi ini menurut saya artinya pengambilan berita di level bawah. Yang dibacakan sang Komandan Kodim ini kan sebetulnya akibat laporan dari bawah. Jadi mungkin data awal interogasi awal dilakukan pada level kompi itu yang lalu di laporkan ke atas sampai dengan Komandan Kodim,” ucap.

Andika.

Andika lantas mengingatkan supaya tetap berhati-hati dalam menyampaikan sebuah pernyataan ke publik. Apalagi yg disampaikan diterima oleh warga menjadi pernyataan resmi berasal sikap Tentara Nasional Indonesia.

“Jadi statemen ini pula membagikan bahwa posisi kronologi yang diyakini oleh pembuat statemen dalam hal ini Komandan Kodim. Jangan hingga mentah-mentah diambil dari bawah begitu saja. Jadi harus ada kehati-hatian dalam hal ini,” ucap Andika.

“Serta orang akan mengukur asal situ, kan ini ialah statemen berasal institusi TNI yang berkata satu-satunya tentang kronologi dan itu yang ditangkap sebagai sikapnya Tentara Nasional Indonesia. Jangan hingga bagi aku itu artinya sebuah kecerobohan, tidak lalu melakukan konfirmasi dulu atau kroscek ke yang lain atau bahkan ke video, atau bahkan ke saksi, atau korban, langsung dinyatakan begitu saja,” ucapnya.

Pernyataan TNI Usai Oknum Prajurit Keroyok Relawan Ganjar

Kasus pengeroyokan relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md, oleh oknum prajurit Tentara Nasional Indonesia pada Boyolali bikin geger. Denpom IV/4 Surakarta turun tangan menyidik kasus penganiayaan itu.

Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letnan Kolonel (Inf) Wiweko Wulang Widodo, membenarkan adanya insiden penganiayaan tersebut. Mereka yang terlibat merupakan oknum anggota Yonif 408/Suhbrastha. “Saya sampaikan perkara penganiayaan tadi benar adanya dan pelakunya merupakan beberapa oknum anggota asal Yonif 408/Suhbrastha,” ucap Dandim.

Wiweko berkata ketika ini perkara tersebut sudah pada penanganan Denpom IV/4 Surakarta. Pihak Denpom ketika ini masih memintai kabar anggota yg diduga terlibat penganiayaan itu buat kepentingan proses hukum. Wiweko berkata, jumlah korban penganiayaan oknum TNI ini, terkonfirmasi terdapat 7 orang. dua orang waktu ini masih menjalani rawat inap di RSUD Pandan Arang dan lima orang rawat jalan.

Wiweko menjelaskan para anggota Tentara Nasional Indonesia yg sedang berkegiatan itu terganggu suara knalpot brong para peserta kampanye yang melintas. “lalu, beberapa oknum anggota secara spontan keluar asal asrama menuju ke jalan di depan asrama. Guna mencari asal suara knalpot brong pengendara motor tersebut, untuk mengingatkan pada pengendara dengan cara menghentikan serta membubarkan. sampai terjadi penganiayaan terhadap pengendara sepeda motor knalpot brong tersebut,” ucapnya.

Selesainya terjadi penganiayaan, selanjutnya beberapa korban dibawa ke rumah sakit Pandan Arang, Boyolali buat menerima pertolongan. “Waktu ini masih terdapat dua orang yg menjalani rawat inap. Semoga kondisinya cepat pulih, sembuh sedia kala,” ucap dia.

Baca Juga: TPN Ganjar-Mahfud Hambatan Logistik Elektabilitas Rendah 

Relawan Ganjar Dikeroyok Oknum Tentara Nasional Indonesia, Gibran Ingatkan soal Knalpot Brong

Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, turut mengomentari soal adanya dugaan penganiayaan sang oknum Tentara Nasional Indonesia pada relawan asal capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo pada Boyolali. Gibran menyerahkan seluruh proses hukum terkait dugaan penganiayaan tadi. “Ya monggo, itu yg di Boyolali saja (proses aturan),” ucap Gibran. Gibran mengimbau relawannya untuk tertib saat melakukan kampanye agar peristiwa itu tak terulang. Gibran meminta relawan tidak menggunakan knalpot brong.

Putra sulung Presiden joko widodo (jokowi) itu jua meminta rakyat supaya tidak terpancing. “Pokoknya yg aman semua, jika mau kampanye, kampanye tertib. Pokoknya jangan terpancing. Jangan pakai knalpot brong,” ucap . Seperti diketahui, perkara dugaan penganiayaan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md sang oknum anggota TNI Yonif 408/Suhbrasta di Boyolali, ketika ini pada penanganan Denpom IV/4 Surakarta. sebanyak 15 anggota asal Yonif 408/Suhbrasta yg diperiksa Denpom.

“Saat ini yg terkonfirmasi yang diperiksa di Denpom IV/4 Surakarta, oknum Batalyon Infanteri 408 Suhbrasta terkonfirmasi 15 orang,” ucap Dandim. Soal penetapan tersangka, Wiweko menyebut ketika ini masih dilakukan pemeriksaan oleh pihak Denpom Surakarta. “Sampai saat ini, malam dilakukan penyelidikan serta sudah berjalan sampai ketika ini mungkin konfirmasi akan berapa jumlah orang yg ditetapkan menjadi tersangka akan dikonfirmasi langsung oleh Dandenpom,” kata Wiweko.

Jenguk Korban Penganiayaan Oknum Tentara Nasional Indonesia, ketua TPD Jateng: wajib Dituntaskan!

Koordinator Tim Pemenangan wilayah (TPD) Ganjar-Mahfud Jawa Tengah, Agustina Wilujeng menjenguk dua korban penganiayaan oknum Tentara Nasional Indonesia pada RSUD Pandan Arang, Boyolali. TPD akan menuntut supaya perkara penganiayaan ini untuk dituntaskan.
“Kita menuntut supaya apapun ini wajib dituntaskan,” ucap Agustina.

Para korban ini pada proses tumbuh yg membutuhkan bimbingan yang baik. Maka, menurutnya, tidak perlu dilakukan kekerasan yang menyebabkan para korban mengalami luka.

“Bukan dihajar. Mereka mampu kok, mungkin dibentak saja, takut sempurna mereka. Atau dengan gerak tubuh, dipentelengi (dipelototi) kalau istilah orang Jawa. Mereka sempurna paham o ini nggak boleh. Diomongi yang baik, kenapa sih pakai dihajar kaya begitu beramai-ramai. Pencuri? Bukan kan, apa yg melatarbelakangi semua ini,” ucap beliau.

Menurut dia, perkara penganiayaan ini sudah kelewat batas. Tim DPC serta DPD PDI perjuangan melakukan advokasi aturan, akan melindungi korban penganiayaan yg diduga dilakukan oknum TNI ini dengan baik.

“Seluruh itu buat proses recoveri sahabat-teman yang sebagai korban agar sebagai lebih baik,” ucap beliau. Menurut beliau, korban harus terdapat pendampingan psikologis. Karena mereka mengalami syok. tidak hanya trauma fisik, tetapi jua psikis.

Pada ketika yg sama, seratusan relawan juga datang ke tempat tinggal sakit buat menjenguk korban. Waktu ini masih ada dua orang relawan yg dirawat pada RSUD Pandan Arang.

Mereka berdiri pada jalan depan IGD rumah sakit itu. Mereka hendak menengok korban.ad interim pada depan gedung perawatan, ada 4 karangan bunga dukungan moril buat ke 2 korban penganiayaan yg sekarang masih dirawat di RSUD ini. Karangan bunga asal sejumlah organisasi relawan Ganjar – Mahfud.

antara lain bertuliskan, “Semoga Lekas Sembuh kawan-kawan Relawan Ganjar – Mahfud”, “Tolak Kekerasan pada Pemilu Menangkan Ganjar Mahfud”, “Cepat Sembuh mitra Terus bergerak buat Ganjar Mahfud” dan “Semoga Lekas Sembuh bergerak kembali Menangkan Ganjar Presiden 2024 di pilpres 2024“.

Exit mobile version