Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka kembali menyinggung carbon capture and storage dalam debat cawapres ke 2 di Jakarta Convention Center atau JCC, Senayan, Jakarta sentra, Ahad, 21 Januari 2024. Dia pernah menyinggung CCS dalam debat cawapres pertama di JCC.
Wali Kota Solo itu menyinggung CCS waktu menjawab pertanyaan moderator tetang kebijakan pembangunan rendah karbon yang berkeadilan. “Bila kita bicara dilema karbon, tentunya kita harus menyinggung juga problem pajak karbon, carbon storage and carbon capture,” ucap Gibran.
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu tidak menjelaskan lebih lanjut perihal maksud carbon capture and storage selama 2 mnt penyampaian jawabannya. Dia justru menekankan pentingnya transisi menuju tenaga hijau. “Kita dorong terus tenaga hijau yang berbasis bahan baku botani, seperti yang saya katakan tersebut, bioetanol, bioavtur, biodiesel,” ucap beliau.
CCS merupakan suatu konsep yang dirancang untuk mengurangi jumlah CO2 yg dilepaskan ke atmosfer berasal asal-asal besar. Seperti produksi baja dan semen, atau asal pembakaran bahan bakar fosil dalam pembangkit listrik. Karbon ini kemudian diangkut berasal tempat produksinya, melalui kapal atau pipa, dan disimpan jauh di bawah tanah dalam perpaduan geologi.
DAFTAR ISI
CCS Sudah Beroperasi Selama Bebih Dari 45 Tahun
Teknologi CCS sudah beroperasi selama lebih dari 45 tahun pada skala komersial. Badan tersebut juga melaporkan ada kurang lebih 194 fasilitas CCS berskala besar secara global pada akhir 2022. Total 94 proyek berada pada Amerika. 73 di Eropa, 21 pada Asia-Pasifik, serta 6 di Timur Tengah. Ini lebih besar dibandingkan pada 2019 yang hanya 51 fasilitas.
Sebelumnya, Gibran pernah menanyakan regulasi yg mengatur carbon capture and storage (CCS) kepada cawapres nomor urut 3. Mahfud Md, waktu debat cawapres 2024 pada Jakarta Convention Center. Jakarta, 22 Desember 2023.
Tiga cawapres 2024, Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud Md bertemu malam ini dalam debat cawapres pada Jakarta Convention Center atau JCC. Adu gagasan antara ketiga cawapres ini akan membahas topik seputar pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, tenaga, pangan, agraria, masyarakat tata cara serta desa.
Momen Gibran dan Mahfud Md Celingukan Saling Mencari Jawaban pada Debat Cawapres
Debat calon presiden dan Wakil Presiden keempat Pemilu 2024 yang diselenggarakan di JCC Senayan Jakarta, diwarnai momen menarik, yaitu adu ping-pong antara Gibran serta Mahfud. di segmen empat ihwa tanya-jawab, keduanya saling adu sanggah atas pertanyaan serta pernyataan masing-masing.
Debat malam itu mempertemukan tiga kandidat calon Wakil Presiden, yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, serta Mahfud Md. Dalam Debat mengusung tema pembangunan berkelanjutan, sumber Daya Alam (SDA), lingkungan hayati, tenaga, pangan, agraria, masyarakat tata cara, serta desa.
Calon presinden Gibran Rakabuming Raka tampak beradu tidak serta tik menggunakan calon Wakil Presiden Mahfud Md. Keduanya tampak saling saut omongan saat lembaga tiba di sesi tanya-jawab. Mula-mula, Gibran Rakabuming melontarkan pernyataan perihal inflasi hijau, akan tetapi dia menyebut istilah itu dalam bahasa Inggris. “Bagaimana cara mengatasi greenflation,” tanya Gibran ke Mahfud.
Lalu, Mahfud menyaut, “sesuai hukum kata-kata,” kata Mahfud.
Diketahui, penggunaan istilah asing dan ambigu sudah dilarang oleh Komisi Pemilihan umum atau KPU. Gibran dulu pernah menggunakan akronim SGIE untuk ditanyakan kepada calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar. Sesudah itu, Gibran pulang menjelaskan bahwa greenflation adalah inflasi hijau. Gibran menyebut, beliau sengaja memakai istilah asing karena sosok Mahfud yang dianggap sudah mumpuni.
“Baik, ini tadi tidak aku jelaskan sebab kan dia seorang profesor. Oke, greenflation ini merupakan inflasi hijau, sesimpel itu,” ucap Wali Kota Solo itu.
Mahfud Menjelaskan Ekonomi Hijau
Menjawab itu, Mahfud menyebut inflasi hijau artinya ekonomi hijau. Mahfud menjelaskan bahwa ekonomi hijau adalah konsep ekonomi sirkuler yg pada prosesnya memanfaatkan produk ekonomi.
“Ekonomi hijau itu adalah ekonomi sirkuler. Di mana sebuah proses pemanfaatan produk ekonomi, pangan contohnya, atau apa, produksi apapun diproduksi, lalu dimanfaatkan, di-recycle, bukan dibuat,” ucap Mahfud.
Di tengah jawaban, Mahfud bercerita Jika membahas soal recycle, seperti ekonomi hijau, pihaknya merasa bangga menjadi orang Maura. Mahfud mengklaim orang pada kawasan kelahirannya itulah yg mempelopori ekonomi hijau dan ekonomi sirkuler.
“Di mana orang-orang Madura yang memunguti sampah-sampah, memunguti plastik-plastik kemudian diolah. Sebagai akibatnya sebenarnya ekonomi sirkuler itu sudah sebagai pencerahan warga. Oleh karena itu, jika buat mengatasi inflasi itu yg paling mudah itu kebijakan-kebijakan, diatur saja jatahnya,” ucap Mahfud.
Lalu, Mahfud berkata penerangan yg beliau berikan itulah yang pihaknya pahami perihal ekonomi hijau dan inflasi hijau. Di ujung pemaparannya, Mahfud berkata perlu adanya berukuran kemajuan dari konsep ekonomi tadi.
“Nah saudara, banyak hal yang harus kita lakukan, sebab misalnya ya, berukuran kemajuan ekonomi kita selalu diukur berasal lebih kurang lima hal. Misalnya pertumbuhan, kemiskinan, ketimpangan. Serta lain sebagainya. Namun ada satu yg wajib ditambahkan, yaitu emisi,” ucap Mahfud sambil teriring bel indikasi saat selesai.
Gibran Menanggapi Jawaban Dari Mahfud
Waktu moderator mempersilakan Gibran buat menanggapi jawaban berasal Mahfud, beliau tidak eksklusif buka suara. Putra Presiden jokowi atau jokowi itu malah celingukan sambil tangan pada atas pelipis seolah melihat benda jauh nun pada sana.
“Sayalagi nyari jawabannya Prof Mahfud, aku nyari-nyari pada mana ini jawabannya? Kok gak ketemu jawabannya,” istilah Gibran menggunakan nada menekan.
Lalu, Gibran mengatakan berkelakar Bila maksud pernyataannya artinya inflasi hijau, bukan ekonomi hijau. Akhirnya, Gibran mengulangi pertanyaan dengan memberi contoh soal aksi rompi kuning di Perancis.
“Ya kita kasih model yg praktis saja demo rompi kuning di Perancis, bahaya sekali, telah memakan korban. Nah ini harus kita antisipasi, jangan hingga terjadi di Indonesia. Kita belajar berasal negara maju. Negara maju saja masih ada tantangan-tantangannya,” ucap Gibran.
Di akhir tanggapannya, Gibran Rakabuming menegaskan bahwa pada transisi menuju energi hijau mesti super hati-hati. Menurut dia, transisi ini membutuhkan porto mahal. “Jangan hingga membebankan RnD yang mahal, proses transisi yg mahal ini kepada masyarakat, pada rakyat kecil, itu maksud saya inflasi hijau,” ucapnya di ujung penjelasan.
Sementara itu, Mahfud tampak membalas gimik Gibran yang seolah mencari jawaban. “Saya pula ingin mencari tuh, jawabannya ngawur juga tuh. Gila nih, ngarang-ngarang ndak karuan, mengkait-kaitkan menggunakan sesuatu yg tidak terdapat, gitu ya,” ucap Mahfud. Menyikapi Gibran, Mahfud justru ogah menjawab balik pertanyaan beliau. Mahfud menyebut seseorang akademisi tidak mampu bertanya hal-hal receh.
“Gini loh, bila akademisi itu, gampangnya jika bertanya yg gitu-gitu itu recehan, recehan. Oleh sebab itu, itu tidak layak dijawab berdasarkan saya. Oleh karena itu, aku kembalikan saja ke moderator, ya emang ndak layak dijawab pertanyaan kayak gini ini. Saya kembalikan, ndak terdapat gunanya menjawab,” ucap Mahfud menutup sesi tanya-jawab dengan Gibran.
Baca Juga: Elektabilitas Terbaru AMIN vs Prabowo-Gibran vs Ganjar-Mahfud
Cak Imin Sebut Catatan MK, Gibran: Nah Gitu Dong Jangan Terlalu Tegang
Gibran Rakabuming Raka menanggapi sentilan cawapres angka urut 1 Muhaimin Iskandar dalam segmen ketiga debat cawapres ke 2 di Jakarta Convention Center atau JCC, Senayan, Jakarta pusat.
Pada segmen itu, moderator bertanya perihal kebijakan serta seni manajemen supaya masyarakat desa lebih berminat buat tinggal dan menciptakan desa mereka. Cak Imin mengawali jawaban menggunakan berkata, “Terima kasih, aku catat sedikit, yang penting ini bukan catatan Mahkamah Konstitusi,” ucap Cak Imin.
Berdasarkan Cak Imin, pembangunan perlu dijalankan dari bawah supaya ekonomi, sosial, dan budaya rakyat desa terus terjaga serta lestari. Selain itu, dia berkata akan menaikkan dana desa agar tidak hanya infrsatruktur yang tumbuh, tetapi pula kehidupan ekonomi.
Usai Cak Imin menjawab, moderator mempersilakan Gibran buat menanggapi. Wali Kota Solo itu pun mengawali tanggapannya menggunakan berkata, “Nah gitu dong Gus, jangan terlalu tegang kayak waktu debat cawapres pertama kemarin,” ucap Gibran.
Menurut Gibran, inti buat menghasilkan masyarakat desa permanen tinggal serta menciptakan desa mereka ialah menggunakan menumbuhkan rasa sense of belonging asal rakyat desa. “Saya pernah ke Mojokerto, di situ terdapat desa, desa wisata angka satu se-Indonesia kemarin bisa penghargaan berasal (Menpatekraf) Pak Sandiaga Uno,” ucap beliau.
Adu gagasan antara ketiga cawapres ini akan membahas topik seputar pembangunan berkelanjutan. Sumber daya alam, lingkungan hayati, energi, pangan, agraria, warga tata cara dan desa. Pertanyaan debat adu gagasan tersebut disusun sang sebelas panelis.
Muhaimin Janji Beri Rp 5 Miliar buat Majukan Desa
Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar berjanji memberikan Rp 5 miliar buat membangun desa lebih maju. Cawapres pasangan Anies Baswedan itu menyampaikan hal tadi pada debat keempat pemilihan presiden atau Pilpres 2024. “Desa ini harus diberi fasilitas insentif supaya lebih maju,” ucap Muahimin pada debat cawapres. Adapun janji memberikan Rp 5 miliar itu adalah hasrat Muahimin.
Hal itu, menurut beliau, bertujuan mendukung pertumbuhan ekonomi dan sumber daya manusia pada tingkat desa. “Itu juga yg disampaikan Pak Mahfud tersebut, bahwa kearifan lokal ini harus dijaga,” ucap beliau.
Seluruh tata kelola berasal kultur yang bertenaga, kata beliau, wajib dijaga dengan serius. Hal itu bisa dijaga menjadi kekuatan daya tarik wisata. Mampu juga menjadi ekonomi kreatif yg dipasarkan ke banyak sekali daerah berasal tiap-tiap desa. “Makanya sekarang tumbuh desa wisata pada mana-mana. Tumbuh ekonomi kreatif yg tumbuh berasal desa.”
Dalam debat tersebut, Muhaimin menyinggung soal perseteruan pada proyek pembangunan nasional. Salah satu upaya yang ditawarkan Muhaimin buat menghindari itu ialah memegang prinsip yg melibatkan warga tata cara. “Menghormati masyarakat adat bukan menggunakan pakaian istiadat setahun sekali pas 17 Agustus, bukan!” ucap dia.
Menurut Muhaimin, menghormati masyarakat adat, artinya menyampaikan ruang juga hak ulayat rakyat. “Hak budaya mereka, hak spiritual mereka, hak serta kewenangan mereka memilih cara membentuk,” ucap dia.