Site icon SEMBILAN NEWS

Dugaan Di Balik Suara Ganjar-Mahfud Tergerus di Sulsel

Dugaan Di Balik Suara Ganjar-Mahfud Tergerus di Sulsel

Pasangan calon presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md menjadi juru kunci di Sulawesi Selatan (Sulsel) berdasarkan perhitungan suara real count sementara KPU. ‘Joko widodo effect’ yg terbelah pada Sulsel dievaluasi menjadi penyebab tergerusnya suara Ganjar-Mahfud pada Sulsel.
“Kita melihat terdapat pembelahan suara Pilpres di tingkat akar rumput PDIP. grup pemilih PDIP di Sulsel ini sesungguhnya merupakan gerombolan masyarakat yang dari sisi tingkat kepuasan terhadap joko widodo tinggi,” ujar Pengamat Politik Unhas Andi Lukman Irwan.

Hal itu terlihat berasal suara joko widodo (jokowi) relatif signifikan di Sulsel saat bertarung menggunakan Prabowo Subianto di Pemilu 2019. Berbanding terbalik dengan suara Ganjar-Mahfud pada Sulsel meski sama-sama didukung PDIP.

“Pemilih PDIP 2019 di Sulsel serta Pak joko widodo hanya kalah sedikit, pemilih ini memang spektrumnya ada di Pak jokowi,” ujar Lukman.

Apalagi, istilah dia, taraf kepuasan terhadap pemerintahan jokowi sangat tinggi yakni pada atas 70%. ialah, pemilih PDIP di Sulsel memang terafiliasi ke joko widodo menggunakan melihat suara Prabowo-Gibran pada Sulsel.

“Grup yg selama ini menjadi basis PDIP di Sulsel lebih condong menempatkan pilihan politiknya ke paslon 02. Jadi saya kira joko widodo effect yg sangat dominan membelah taraf grass root PDIP pada Sulsel,” ungkapnya. Akhirnya, lanjut Andi Lukman, terlihat PDIP kehilangan suara pada Pileg maupun Pilpres pada Pemilu 2024 dibanding 2019. Hal itu pula menunjukan bahwa pemilih itu loyal ke jokowi bukan PDIP. “Jadi kita boleh katakan suara PDIP cukup banyak pada Sulsel pada 2019 itu karena loyalis jokowi,” tambah Lukman.

Semantara bergesernya dukungan joko widodo dari Ganjar ke Prabowo memaksa tim pemenangan serta caleg PDIP harus kerja keras di akar rumput. Para caleg PDIP tampak kewalahan melawan kekuatan jokowi dan Prabowo yg menyatu.

PDIP Tampak Kewalahan Melawan Kekuatan Jokowi & Prabowo Yang Menyatu

“Memang sangat berat kerja caleg PDIP pada tingkat bawah buat menggempur kekuatan jokowi effect yg bergabung bersama Prabowo, kemudian mereka harus bekerja juga buat kepentingan pilegnya, jadi sangat berat memang,” jelasnya.

Sementara impak Jusuf Kalla atau ‘JK Effect’ di Sulsel buat Anies-Muhaimin cukup signifikan. Meski pun hal itu tidak sampai membuat tim Prabowo-Gibran lengah.

“Bila kita lihat JK effect terlihat membangkitkan semangat perlawanan berasal relawan paslon 02,” jelasnya. Melawan efek JK, relawan yang ditopang Gerindra sangat masif di Sulsel. Hal ini yang memberi dampak besar terhadap dominasi Gerindra dan Prabowo-Gibran pada Sulsel

“Itu benar -benar mampu mendongkrak 02 di Sulsel ini, menggunakan kerja-kerja itu berakibat Sulsel menjadi kandang 02 meski terdapat JK di 01,” jelasnya. “Gerindra Sulsel sangat dominan pada dapil taraf pusat, Sementara PDIP sangat kedodoran, ini mengakibatkan satu indikator caleg Partai Gerindra sangat bertenaga menopang paslon 02 ditambah relawan yg pergerakannya terstruktur,” tambah Andi Lukman.

PDIP Sulsel Kumpulkan Data Saksi

Dikonfirmasi terpisah, Wakil koordinator PDIP Sulsel Andi Ansyari Mangkona enggan berkomentar banyak soal penyebab minimnya perolehan suara sementara Ganjar-Mahfud pada Sulsel. dia berkilah hanya DPP PDIP yg bisa memberi penilaian soal itu.

“Sebetulnya kan yg bisa kasi statement DPP, itu urusan DPP, walaupun syarat lapangan kami memahami bahwa mirip yg terjadi sekarang ini terdapat macam-macam penilaian,” ujar Ansyari. Andi Ansyari pun menyinggung soal dugaan pelanggaran Pilpres. Kendati demikian, Ansyari enggan berspekulasi terkait perolehan suara Ganjar-Mahfud tersebut. beliau mengaku masih akan melihat perkembangan yang terjadi ke depan.
“Akan tetapi kita lihatlah nanti bagaimana karena banyak ihwal-tentang akan terjadi nanti,” istilah Ansyari.

Beliau mengakui PDIP masih mengawal proses perhitungan secara berjenjang. Mereka mengumpulkan data akibat pemilihan berasal saksi-saksi di daerah pemungutan suara (TPS). “Seluruh nanti C1-nya kita kumpulkan baru kita lihat di situ ada nggak pelanggaran. Kita masih kumpulkan sama saksi-saksi kita,” ujar Ansyari.

Sementara itu, ketua Tim Pemenangan wilayah (TPD) Ganjar-Mahfud Sulsel Udin Saputra Malik mengakui paslon lain masif kampanye di media sosial dengan narasi yang menempel pada rakyat. sementara narasi Ganjar-Mahfud terlambat terbentuk dan menyulitkan menggaet pemilih. “Keliru satunya kampanye sosial media 02 dan 01 yg relatif masif serta narasinya menempel pada masyarakat. Narasi 03 yg terlambat terbentuk menjadi penyulit dalam menggaet pemilih,” ujar Udin. Udin pula membeberkan bahwa pihaknya diminta melaporkan dugaan pelanggaran dan mengawal perhitungan suara Pilpres oleh tim pemenangan nasional (TPN). “Iye, semua jajaran TPD diminta melaporkan bentuk-bentuk pelanggaran serta terus mengawal proses penghitungan suara hingga selesai,” ujar Udin.

Baca Juga: Kemenangan Telak Prabowo-Gibran Di PSU TPS 12 Surabaya

Upaya PDIP Sulsel Pastikan suara Ganjar-Mahfud Tergerus Tanpa Pelanggaran

Perolehan suara sementara capres-cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud Md pada Sulawesi Selatan (Sulsel) kalah jauh berasal 2 palson lainnya sesuai real count KPU. PDIP Sulsel mengaku masih mengumpulkan data buat melihat ada tidaknya pelanggaran.
“Seluruh nanti C1-nya kita kumpulkan baru kita lihat di situ terdapat nggak pelanggaran. Kita masih kumpulkan sama saksi-saksi kita,” ujar Wakil koordinator DPD PDIP Sulsel Andi Ansyari Mangkona.

Waktu ditanya soal suara Ganjar-Mahfud yang minim di Sulsel, Ansyari enggan berspekulasi. beliau menyebut persoalan itu akan disampaikan oleh DPP PDIP. “Sebetulnya kan yg mampu kasi statement DPP, itu urusan DPP, walaupun kondisi lapangan kami memahami bahwa seperti yg terjadi sekarang ini ada macam-macam evaluasi,” istilah dia.

Berdasarkan Ansyari, banyak hal yang masih bisa terjadi selama masa penghitungan suara belum selesai. dia mengaku masih akan melihat perkembangan yang terjadi ke depan. “Tapi kita lihatlah nanti bagaimana karena banyak wacana-wacana akan terjadi nanti,” imbuh Ansyari.

TPD Singgung Kampanye Medsos

Koordinator Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Sulsel, Udin Saputra Malik jua mengaku masih mengawal penghitungan bunyi. dia menyebut TPD diminta buat melaporkan bentuk pelanggaran yang didapati.

“Seluruh jajaran TPD diminta melaporkan bentuk-bentuk pelanggaran dan terus mengawal proses penghitungan suara hingga terselesaikan,” ujar Udin. Beliau kemudian mengungkap penyebab suara Ganjar-Mahfud pada Sulsel tidak maksimal. Salah satunya merupakan kampanye media sosial (medsos) asal paslon 01 dan 02 yang lebih melekat di masyarakat.

“Keliru satunya kampanye sosial media 02 dan 01 yang cukup masif serta narasinya melekat di warga. Narasi 03 yg terlambat terbentuk menjadi penyulit pada menggaet pemilih,” ucapnya.

Janji Mahfud Dukung Madura Provinsi tidak cukup Kerek suara 03 pada Pulau Garam

Sebelum coblosan, Cawapres 03 Mahfud Md sempat kampanye ke tanah kelahirannya, Madura. Kala itu beliau menyatakan mendukung Madura menjadi provinsi tersendiri sampai berjanji mengembalikan kejayaan garam dan tembakau. Nyatanya, janji Mahfud tersebut sejauh ini tidak bisa mendongkrak suara nya bersama Ganjar Pranowo pada Madura. Paslon 03 hanya memperoleh suara sebanyak 81.673 atau hanya 9.54% di Madura.

Padahal, Mahfud Md yang adalah putra orisinil Madura telah memberi sederet janji pada warga Jika Ganjar serta dirinya terpilih menjadi presiden serta Wapres 2024-2029. Salah satu janjinya ialah memperkuat usaha garam dan tembakau.

Mahfud pernah menyampaikan janji ini pada program Halaqoh Kebangsaan pada Pondok Pesantren Nahdlatut Tullab Sampang. Mahfud menyebut, Madura diklaim pulau garam karena garamnya yg populer sampai mancanegara. namun sekarang, pabrik garam yg terdapat pada Madura malah mengalami kerugian. “Dulu Madura diklaim pulau garam sebab Madura ini yang ekspor garam ke seluruh global. tapi sekarang pabrik garam di Madura itu rugi,” kata Mahfud ketika itu.

Mahfud Berjanji Bakal Memperbaiki Produksi Garam di Madura

Sehingga Madura akan pulang dikenal global dengan citranya menjadi pulau garam. Langkah yg akan dilakukan Mahfud buat mengembalikan kejayaan garam Madura ialah dengan memperbaiki produksi garam di dalam negeri serta menekan angka impor garam asal luar negeri.

“Sehingga ini harus diperbaiki, citra Madura sebagai pulau garam wajib dikembalikan, pada sinilah garam terbaik global itu dibuat. Kita telah perbaiki PT garam semenjak aku di dewan perwakilan rakyat taun 2004, isunya garam pada Madura nggak beres-beres, kenapa? (karena) garam kita impor berasal luar, kita sendiri nggak mau memperbaiki yg kita punya,” jelas Mahfud.

Selain industri garam, Mahfud juga menyoroti permainan tengkulak dan undang-undang yg merugikan sektor produksi tembakau, khususnya pada Madura. sebagai akibatnya, perlu dilakukan perbaikan yang menyeluruh agar tembakau Madura bisa kembali berjaya. Mahfud sendiri menginginkan sektor produksi tembakau mampu kembali menyejahterakan masyarakat Madura mirip dulu.

Mahfud Menginginkan Sektor Produksi Tembakau

“Dulu tembakau jadi asal penghasilan akbar bagi petani Madura. Tapi tembakau jadi alat permainan tengkulak yang besar-besar. Harganya dipermainkan, didesain juga UU (undang-undang) bahwa tembakau berbahaya. Lalu petani tembakau kolaps pada NTB, Madura, Temanggung,” ujarnya.

Jika permainan tengkulak dan regulasi mengenai tembakau bisa diperbaiki, Mahfud optimis tembakau Madura akan pulang berjaya. Mahfud juga ingin hukum mengenai perizinan tembakau dapat lebih dipermudah sehingga rakyat tidak perlu lagi menjual rokok ilegal.

“Ini kebijakan yang menurut aku wajib dilihat ulang sehingga petani tembakau bisa sejahtera tanpa buat rokok ilegal, wajib sah. Orang itu jadi ilegal karena dipersulit, kita untuk yang praktis,” istilah Mahfud.

Masih pada hari yang sama, tetapi pada program yang berbeda, Mahfud Md juga berjanji akan membuat Provinsi Madura. Hal ini disampaikan Mahfud di Pamekasan, menanggapi harapan seorang relawan bernama Subari. “Aku titip Madura, jadikan Madura provinsi, Pak. Maka dari itu saya titipkan, aku titipkan satu putaran Mahfud, saya titipkan Madura jadi provinsi,” kata Subari.

Dengan tegas, Mahfud eksklusif menyampaikan lampu hijau atas aspirasi Subari. namun, Mahfud pula memberikan kendala yg dihadapi buat membuahkan Madura menjadi sebuah provinsi, yaitu kondisi pembentukan sebuah provinsi baru merupakan terdiri berasal 5 kabupaten/kota, sementara di Madura sendiri baru ada 4 kabupaten.

“Aku sepakat, (poin usulan nomor) satu. Serta aku telah memberi, ikut kedap beberapa kali Madura mau jadi provinsi, oke. Akan tetapi syaratnya wajib ada 5 kabupaten kota. Madura ini baru empat, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep. Kurang satu,” jawab Mahfud.

Membuat Kabupaten Baru Yang Berisi Pulau-Pulau Kecil di Madura

Tetapi, Mahfud juga memberikan bahwa kendala tadi bisa diatasi dengan membuat kabupaten baru yang berisi pulau-pulau keciil di Madura. Opsi lainnya yaitu memecah Pamekasan menjadi Kabupaten Pamekasan serta Kota Pamekasan.

“Nah, oleh sebab itu kemudian diusulkan dirikan satu lagi, contohnya Kabupaten Kepulauan Madura yg kecil-kecil itu. Disatukan dimpimpin oleh satu bupati atau Pamekasan dipecah. Satu terdapat kabupatennya, dua terdapat kotanya. Itu mampu mengajukan Provinsi,” jelas Mahfud.

2 janji yg seharusnya relatif menggiurkan, mengembalikan kejayaan industri unggulan dan memandirikan Madura menjadi sebuah provinsi tersendiri tampaknya belum bisa mengerek suara Ganjar-Mahfud di Madura. Mahfud menjadi putra Madura justru tumbang di sangkar sendiri.

Perolehan suara paslon 03 menjadi yg terkecil Jika dibandingkan menggunakan paslon 02 Prabowo-Gibran yg unggul dengan 393.866 suara (45,98%) dan disusul oleh paslon 01 Anies-Muhaimin dengan 381.164 suara (44,5%).

Meskipun, total suara masuk pada 4 kabupaten pada Pulau Madura baru mencapai 36,58% atau 4.433 dari 12.119 TPS, namun dengan perolehan suara sementara tersebut, akan sangat sulit bagi Ganjar-Mahfud Md mengungguli paslon lain di Madura.

Exit mobile version