Penghitungan suara di Kecamatan Jrengik, Sampang yang sempat deadlock dilanjutkan. Namun, penghitungan tadi justru menuai polemik baru. Akibat hitung ulang dengan membuka kotak suara pada TPS 5 malah berbanding terbalik dengan hitungan awal. Akibat tadi memantik protes saksi lain yang kemudian menuntut hitung ulang dengan membuka kotak suara di TPS lain. Ratusan orang pendukung beberapa caleg tampak berkerumun menyaksikan penghitungan asal luar pagar kantor Kecamatan Jrengik dengan penjagaan ketat polisi.
Mahfud, keliru satu saksi PKS berkata, hasil penghitungan menggunakan membuka kotak suara itu berbeda. Suara PKS yg sebelumnya tecatat nol, ternyata banyak. “Jadi sebelumnya suara kami di TPS itu nol, sehabis dihitung ternyata ada 57 suara,” beber Mahfud. Selain PKS, PDIP pula mendapatkan tambahan suara selesainya penghitungan ulang. Mereka mendapat tambahan lima suara berasal sebelumnya.
Akibat kebalikannya dialami Gerindra. suara mereka justru berkurang. Awalnya mereka meraih 30 suara, namun sesudah dihitung ulang, Gerindra cuma bisa 3 suara.
DAFTAR ISI
Perubahan Suara Yang Terjadi Sehabis Hitung Ulang
Fenomena perubahan suara yg terjadi sehabis hitung ulang ini rupanya menjadi pemantik protes saksi partai lain yang merasa dirugikan. Mereka ahirnya melakukan upaya mendesak PPK meninjau balik beberapa TPS buat jua di hitung ulang. “Terdapat dua TPS yang balik menjadi perselisihan, di TPS 1 Desa Taman dan TPS 4 Desa Mlakah,” kata Mohammad Ikbal Fatoni.
Penghitungan pada taraf kecamatan Jregik ini terus dihujani interupsi hingga beberapakali diskors. Pleno yg dimulai Selasa pukul 14.30 WIB berlangsung alot sampai deadlock. “Masih belum menemukan konvensi, jadinya ditunda nanti (Rabu) jam satu ” istilah Mohamad Ikbal
Terpisah, ketua KPU Sampang Adi Imansyah berkata, penghitungan ulang tadi dilakukan karena ada keberatan dari sejumlah saksi. dari mereka, setelah dilakukan pencermatan di contoh D-nya terdapat selisih suara hingga akhirnya diputuskan buat menghitung ulang menggunakan membuka kotak suara.
“sesudah kami lakukan kroscek menggunakan data yang lain termasuk plano terdapat beberapa versi yg dari kami tak cukup hanya plano, dalam rangka memastikan kesesuaian data, maka opsi yg kami lakukan merupakan penghitungan ulang. ”
Addy memastikan hasil tersebut adalah yang akan terjadi final setelah penghitungan ulang dilakukan dan mampu disaksikan oleh para saksi. Pihaknya berharap nantinya tidak ada problem lagi saat rekapitulasi di taraf Kabupaten.
“Ya, terdapat disparitas data yang relatif signifikan yang disebabkan beberapa faktor ada human error, salah input serta sebagainya serta yang terpenting seluruh data sudah diperbaiki sesuai dengan isi tuntutan perolehan suara,” tandasnya.
Update Suara Dapil Sumut 3: Eks Jubir Bobby-Stafsus Menkumham Ungguli Petahana
Penghitungan suara calon legislatif masih terus belangsung. Asal data sementara, suara yg diraih sejumlah petahana di wilayah pemilihan (dapil) Sumut 3 di bawah kompetitornya.
Pada Partai Gerindra, caleg urut 1 Sugiat Santoso sementara ini memperoleh suara tertinggi di partainya menggunakan memperoleh 26.300 suara. Sugiat artinya juru bicara asal Wali Kota Medan Bobby Nasution ketika Pilkada 2020 dan ketika ini menjadi juru bicara TKD Prabowo-Gibran Sumut.
Suara yang diperoleh Sugiat hingga waktu ini mengungguli petahana asal partai tersebut, Djohar Arifin Husin yg meraih 14.253 suara. Djohar sampai ketika ini berada di urutan keempat suara tertinggi di partainya. Di PDI usaha (PDIP), terdapat pula caleg petahana yg suaranya di bawah kompetitornya. Yakni Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 23.372 suara sampai ketika ini.
Suara mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih pada bawah tiga caleg lain di partainya yakni Junimart Girsang, Bob Andika Mamana Sitepu, dan Bane Raja Manalu. Junimart dan Bob Andika ini jua ialah petahana, sementara Bane Raja tercatat menjadi Staf spesifik Menkumham Yasonna H. Laoly.
Berbeda dari Gerindra serta PDIP, caleg petahana di Partai Golkar sampai waktu ini masih unggul berasal para kompetitornya. Dua caleg petahana di Golkar itu yakni Ahmad Doli Kurnia Tandjung menggunakan 59.731 suara. Dan Deli Pratiwi Br Sitepu yg telah memperoleh 73.389 suara. Caleg-calegpetahana dari PAN, NasDem,PKS, serta Partai Demokrat sampai waktu ini juga masih meraih suara tertinggi asal caleg lain dipartainya.
Baca Juga: KPU, Bawaslu, Kemenlu Bahas Dugaan Jual Beli Surat Suara
Teriak Pemilu Curang, Ratusan Kiai hingga Santri Geruduk tempat kerja KPU Sampang
100 Orang yang terdiri asal kiai dan santri menggeruduk tempat kerja KPU Sampang. Mereka berunjuk rasa, menolak banyak sekali kecurangan pemilu yang terjadi di Sampang sebelum dan ketika pencoblosan. Kiai Yahya Hamiduddin, koordinator aksi tersebut mengaku prihatin dengan banyaknya temuan kecurangan pemilu yang terjadi pada Sampang. Karena keprihatinan itu, dia bersama sejumlah kiai asal berbagai daerah pada Sampang mendatangi kantor KPU setempat.
“Kami menilai banyak oknum petugas yang ikut berperan aktif dalam kecurangan serta pelanggaran pemilu di mana jelas hal ini menzalimi rakyat Sampang. Baik oknum ASN, TNI Polisi Republik Indonesia, khususnya KPPS, PPS, dan PPK,” ujarnya
Kiai dan santri yg tergabung pada forum Penyelamat Pemilu Jurdil (FPPJ) meminta agar KPU melakukan pemungutan suara ulang pada 8 TPS yg dari mereka terindikasi curang. Keliru satunya di Gunung Kesan.
“Kami minta KPU Sampang menindak tegas oknum petugas KPPS, PPS, serta PPK di TPS bermasalah serta oknum lainnya yang ditengarai melakukan manipulasi serta memperjualbelikan suara pemilu,” ucapnya.
KPU Sampang diminta agar mendukung hak angket dengan membuat surat pernyataan bersama Bawaslu. Dengan dasar banyak sekali macam laporan tindak pidana pemilu. “KPU Sampang wajib balik bersumpah akan balik bekerja secara profesional jujur transparan serta adil,” tandasnya.
Enam Parpol Lapor ke Bawaslu NTB soal Dugaan Pemilu Curang pada Sekotong
Enam partai politik (parpol) kompak melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Barat (NTB) terkait dugaan kecurangan pemilu yg terjadi pada Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Keenam parpol tersebut artinya Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Demokrat. Berkas laporan resmi yang ditandatangani enam pimpinan parpol ke Bawaslu NTB diserahkan oleh ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Partai Gerindra NTB Sudirsah Sujanto. Beliau diterima pribadi sang ketua Bawaslu NTB Itratip serta komisioner Bawaslu NTB Saefuddin. Pada hari yang sama, Sudirsah juga mengaku telah mendatangi Komisi Pemilihan awam (KPU) NTB.
“Kami sudah sampaikan laporan awal ke Bawaslu bahwa kami melaporkan indikasi kecurangan pemilu pada Sekotong. Besok kami lampirkan dukungan data serta bukti hasil tabulasi enam parpol,” istilah Sudirsah.
Beliau berharap Bawaslu serta KPU bisa mengantensi laporan tersebut dengan cepat. Menurutnya, data-data yg dilampirkan oleh enam parpol dalam laporan ke Bawaslu tersebut menunjukkan bukti dugaan kecurangan yg kuat.
Sudirsah menyebutkan kunjungan ke KPU serta laporan resmi ke Bawaslu artinya tindak lanjut berasal audiensi ke Polda NTB pada Selasa malam. beliau menegaskan kunjungan ke Polda NTB bukan dalam rangka memberikan laporan dugaan kecurangan pemilu.
Melainkan, menyamakan persepsi menggunakan jajaran aparat kepolisian tentang adanya praktik-praktik dugaan kecurangan pemilu yg bisa berdampak di stabilitas serta keamanan daerah.
Minta Atensi Polda Untuk Menjamin Keamanan
“Kami tekankan bahwa enam parpol tadi malam ke Polda bukan melaporkan akan tetapi minta atensi Polda buat menjamin keamanan, ketenangan waktu berlangsungnya pleno di Kabupaten Lombok Barat serta pleno provinsi,” beber Sudirsah.
Diberitakan sebelumnya, enam pimpinan parpol mendatangi Polda NTB di. Mereka ialah ketua DPD Partai Gerindra NTB yang juga Bupati Lombok Tengah lalu Pathul Bahri, koordinator DPW PAN NTB Muazzim besar. Koordinator DPW PKS NTB Yek Agil, koordinator PPP Muzihir, koordinator DPW PKB lalu Hadrian Irfani, serta ketua DPD Partai Demokrat NTB Indra Jaya Usman.
Tampak hadir jua Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB Nauvar Furqani Farinduan serta koordinator Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Partai Gerindra NTB Sudirsah Sujanto. Mereka datang di Polda NTB sekitar pukul 20.45 Wita. Para pimpinan parpol lalu begeser menuju ruangan kedap Presisi Mapolda NTB.
Sehabis menggelar pertemuan tertutup, Pathul Bahri menyebut datang ke Polda NTB guna meminta Kapolda NTB mengatensi dugaan kecurangan pemilu. Salah satunya, perihal partisipasi pemilih di Lombok Barat yang di sejumlah TPS mencapai hampir 100 %. Kemudian ke 2, adanya ‘pencurian’ migrasi suara asal secara umum dikuasai partai politik kepada satu partai politik. Migrasi suara tersebut pun terkonsentrasi pada dua calon anggota legislatif (caleg).
“Kami memberikan kondisi yg terdapat di Sekotong. Kami semua parpol tentu punya tabulasi data internal masing-masing sebagai data verifikasi kami nantinya. Ini jadi surat keterangan dan catatan buat generasi kita berikutnya agar tidak terjadi insiden yg sama. Kita seluruh memahami ini problem yg terjadi ,” kata Pathul Bahri.