Site icon SEMBILAN NEWS

Jokowi Dinobatkan Sebagai Tokoh Terkorup Tahun 2024 Versi OCCRP

Jokowi Dinobatkan Sebagai Tokoh Terkorup Tahun 2024 Versi OCCRP

Baru-baru ini muncul berita panas dari dunia politik Indonesia! Mantan Presiden Joko Widodo baru aja dinobatkan sebagai Tokoh Terkorup Tahun 2024 versi OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project).​

Penyebutan ini bikin banyak orang terkejut, karena banyak yang menganggap beliau sebagai sosok yang tegas soal pemberantasan korupsi. Buat kamu yang penasaran, SEMBILAN NEWS akan mengulas lebih dalam tentang kejadian penobatan Jokowi sebagai tokoh terkorup tahun 2024, mulai dari latar belakang sampai reaksi masyarakat di Indonesia.

Siapa Itu OCCRP?

Pertama-tama, kita harus ngerti dulu siapa sih OCCRP itu? OCCRP adalah sebuah lembaga jurnalisme investigatif yang fokus pada penggalian informasi seputar kejahatan terorganisir dan korupsi di berbagai negara.

Mereka nggak main-main dalam mengumpulkan data dan bukti yang mendukung klaim mereka. Jadi, kalau mereka bilang Jokowi terlibat kasus korupsi, pasti ada alasan dan bukti yang mendasarinya.

OCCRP sering kali melaporkan dugaan korupsi dari berbagai pejabat publik, dan tahun ini, nama Jokowi muncul di berita mereka. Penobatan ini berhubungan dengan beberapa proyek besar yang digulirkan selama masa pemerintahannya, termasuk proyek infrastruktur yang kontroversial.

Banyak yang mengatakan bahwa proyek-proyek ini menguntungkan segelintir orang dan berpotensi merugikan rakyat. Makanya, berita ini membuat gelombang reaksi dari warga yang merasa kecewa akan janji-janji Jokowi yang belum terpenuhi.

Proyek Kontroversial dan Akar Masalah

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintahan Jokowi buat banyak proyek infrastruktur gila-gilaan, mulai dari jalan tol hingga bandara. Memang, proyek ini penting buat kemajuan negara. Tapi, nggak sedikit yang melihat proyek ini sebagai ladang korupsi. Beberapa laporan menyebutkan adanya mark-up harga dan pelibatan kontraktor yang dekat dengan penguasa.

Salah satu proyek yang banyak disorot adalah pembangunan Ibu Kota Baru di Kalimantan. Anggaran yang digelontorkan banyak banget! Tapi, di balik itu, ada dakwaan bahwa dana-dana tersebut nggak dikelola dengan transparan.

Masyarakat khawatir akan adanya kolusi antara pejabat pemerintah dan pihak swasta. Kondisi ini bikin kepercayaan rakyat terhadap pemerintah semakin menipis. Jadi, ketika OCCRP memilih Jokowi sebagai Tokoh Terkorup, mereka didasari oleh analisis terhadap berbagai proyek yang dinilai punya potensi penyelewengan.

Apalagi ditambah dengan tindakan pemerintah yang dianggap kurang transparan dalam mengelola anggaran. Ini seperti duri dalam daging bagi para pendukung dan pengkritik pemerintah.

Baca Juga: Jokowi Belum Memikirkan Masuk Partai Politik Usai Dipecat PDIP

Respon PDIP Soal Jokowi Dinominasikan Sebagai Tokoh Terkorup 2024

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat merespon soal Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang mendapatkan nominasi sebagai salah satu tokoh dunia paling korup 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Djarot menuturkan bahwa ia tidak berhak untuk menanggapi. Namun sebagai masukan, menurutnya selama 5 tahun kemarin tindak pidana korupsi di Indonesia sangat luar biasa.

“Termasuk yang kemarin korupsi timah yang merugikan negara sampai 300 T, tetapi tingkat tuntutannya cuma 6,5 tahun. Jadi tingkat korupsi di Indonesia itu nilainya fantastis banget. Gede gede banget, terutama terkait dengan pengolahan SDA,” terangnya ketika ditemui di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2024).

Meski demikian, Djarot mengaku tak tahu apakah kasus-kasus tersebut berkontribusi terhadap masuknya Jokowi ke dalam nominasi.

“Saya tidak tahu apakah itu ada kaitannya dengan kasus-kasus korupsi yang besar seperti itu sehingga itu kemudian berkontribusi kepada predikat [mantan] Presiden Jokowi sebagai salah satu nominasi tokoh terkorup,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Jokowi menjadi salah satu dari lima nama tokoh dunia yang mendapatkan paling banyak nominasi dari pembaca, jurnalis, juri serta jaringan dari OCCRP secara global.

“Finalis-finalis yang menerima paling banyak dukungan tahun ini adalah Presiden Kenya William Ruto; Mantan Presiden Indonesia Joko Widodo; Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu; Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina; pembisnis India Gautam Adani,” dikutip dari publikasi yang diterbitkan di situs resmi OCCRP, Selasa (31/12/2024).

Reaksi Masyarakat Mengenai Jokowi Dinobatkan Sebagai Tokoh Terkorup

Setelah pengumuman ini, media sosial langsung heboh! Berbagai komentar bertebaran, dari yang mencibir Jokowi sampai yang mempertahankan beliau. Sebagian orang merasa ini adalah serangan politik yang nggak adil, mengingat situasi yang kompleks dalam pembangunan negara.

Namun, banyak juga yang setuju dengan OCCRP, menganggap ini sebagai sinyal bahwa kita perlu lebih kritis terhadap pemerintah. Kritik ini juga bikin banyak netizen mengingat janji-janji Jokowi saat kampanye.

Janji untuk berantas korupsi dan membersihkan pemerintahan dari praktik kotor memang jadi andalan beliau. Masyarakat kini mulai mempertanyakan apakah ada gap antara janji dan kenyataan. Apakah artis ngehits pun bisa dijadikan panutan dalam pemberantasan korupsi? Tentu saja, ini bikin banyak orang jadi kurang percaya.

Media lokal turut memperhatikan, dan beberapa portal berita menggelar diskusi panel dengan para ahli dan tokoh masyarakat guna menganalisis dampak dari berita ini. Beberapa berpendapat bahwa berita semacam ini sebenarnya bisa jadi cambuk buat pemerintah agar lebih akuntabel dan terbuka. Karena pada akhirnya, rakyatlah yang berhak tahu apa yang terjadi dengan uang negara.

Kesimpulan

Dinamika politik di Indonesia memang sangat menarik, terutama saat kasus korupsi muncul di permukaan. Penobatan Jokowi sebagai Tokoh Terkorup versi OCCRP menimbulkan berbagai reaksi, mulai dari keraguan hingga protes dari masyarakat.

Momen ini bisa jadi titik balik untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah dan meningkatkan transparansi dalam proyek-proyek besar ke depan. Walaupun banyak yang percaya bahwa OCCRP berupaya untuk mencari kebenaran, penting bagi kita untuk tetap kritis dan melihat dari berbagai sudut pandang.

Sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya kita tidak hanya pasrah, tapi juga berperan aktif dalam mengawasi pemerintah. Mari kita saksikan bersama, bagaimana perjalanan politik Indonesia ke depan dan langkah-langkah apa yang akan diambil oleh Jokowi setelah penobatan ini. Apakah ini akan menjadi katalisator untuk perubahan yang lebih baik? Hanya waktu yang bisa menjawab!

Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mencari lebih banyak lagi Berita Politik Indonesia terbaru dan terupdate hanya di SEMBILAN NEWS.

Exit mobile version