Dalam peringatan HUT ke-52 PDIP yang diadakan di Jakarta pada Jumat (10/1), Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan pernyataan yang menggugah perhatian publik.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyinggung kasus hukum yang menimpa Sekretaris Jenderal partainya, Hasto Kristiyanto. Megawati mengungkapkan kekecewaannya terhadap perlakuan yang dialami oleh partainya di tengah situasi ini.
Kekhawatiran Megawati Tentang Perlakuan Terhadap PDIP
Megawati mengungkapkan rasa heran dan ketidakpuasannya terkait bagaimana partainya seolah-olah terus-menerus terpuruk dengan berbagai tuduhan. “Lah orang kalau enggak salah, mbok yo jangan pura-pura salah. Ini kayak Pak Hasto,” ucapnya. Hal ini menunjukkan betapa ia merasa bahwa Hasto menghadapi perlakuan yang tidak adil.
Ia menegaskan bahwa situasi ini memperlihatkan ketidakadilan dan perlakuan tidak proporsional terhadap PDIP dibandingkan dengan partai atau individu lain yang terlibat dalam masalah hukum. “Masa sih yang lain enggak dibegitukan, hanya kita aja yang digebak-gebuk, digebak-gebuk, dengan cara sepertinya ini adalah sebuah yang sah. Mana sahnya?” imbuhnya. Pernyataan ini mencerminkan kekecewaan yang mendalam dari Mega terhadap proses hukum yang dijalani partainya.
PDIP dan Kademikan Dalam Hukum
Megawati menyoroti bahwa keadilan hukum di Indonesia seharusnya tidak tebang pilih. “Ke mana kah, hukum di republik Indonesia ini ketika setelah berdirinya KPK dengan gampang orang hanya bisa mengambil tanpa dengan hati nurani,” ujarnya. Pernyataan ini tampaknya menggambarkan keraguan Megawati terhadap integritas sistem hukum yang ada di Indonesia.
Ketika banyak tersangka dari berbagai kalangan di luar partainya gagal diusut, Megawati merasa bahwa PDIP selalu menjadi target. Ini mencerminkan bahwa PDIP berjuang untuk mempertahankan keberadaannya di tengah stigma negatif yang terus menerus membayangi.
Tanggapan Hasto Terhadap Kasusnya
Setelah Megawati menyampaikan pendapatnya, Hasto Kristiyanto menunjukkan sikap siap menerima konsekuensi apapun terkait kasus hukumnya demi menjaga kehormatan partai. Ia menegaskan, “Dia bilang, saya taat. Pokoknya demi partai.” Namun, Megawati merespons dengan nada empatik, “Oh bukan begitu. Kamu punya hak hidup sebagai manusia. Lah iya lah.”
Ini menunjukkan bahwa meskipun Hasto loyal terhadap PDIP, Megawati tetap peduli pada kesejahteraan pribadinya. Penting untuk disadari bahwa komitmen dalam sebuah partai haruslah sejalan dengan hak asasi manusia. Megawati mengingatkan Hasto bahwa berjuang untuk partai tidak boleh mengabaikan hak untuk hidup dengan baik dan bebas dari tekanan.
Dalam konteks ini, ia ingin semua kader PDIP memahami bahwa kesehatan mental dan fisik mereka penting, meskipun dalam situasi yang sulit.
Desakan Megawati Kepada Pihak Berwenang
Megawati tidak ragu untuk meminta perhatian dari pihak kepolisian terkait kasus yang menimpa Hasto. Ia bahkan meminta Kapolri untuk bertemu dengan penyidik Rossa Purbo Bekti yang menangani kasus tersebut. “Sampe saya waktu itu kan ngomong, lah Kapolri Iki piye toh? Siapa Rossa itu. Sini datang ke saya dah. Jangan pengecut. Saya enggak tahan juga akhirnya,” ungkapnya.
Rasa frustrasi Megawati jelas terlihat, karena ia merasa bahwa PDIP diperlakukan dengan tidak adil dalam proses hukum ini. Dengan pernyataan tersebut, Megawati menunjukkan betapa seriusnya ia untuk membela kader-kader partainya. Ia percaya perlakuan yang diterima oleh PDIP sudah melampaui batas yang wajar dan jelas tidak bisa diterima.
Kekecewaannya mengisyaratkan bahwa ia akan terus mempertahankan hak-hak kadernya, serta memperjuangkan keadilan bagi partai yang ia pimpin.
Baca Juga: Anies-Ahok Ngobrol Mesra di Balai Kota Jakarta, Apakah Ada Kejutan Politik di Tahun 2025?
Kegelisahan Terhadap Kondisi Hukum Di Indonesia
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak hanya berbicara tentang kasus Hasto, tetapi ia juga mengekspresikan kegelisahan terhadap kondisi hukum di Indonesia secara umum. Menurutnya, setelah berdirinya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), seharusnya hukum dapat ditegakkan dengan lebih adil dan transparan. Namun, Megawati merasa bahwa sepertinya hukum justru berfungsi untuk menekan pihak-pihak tertentu, termasuk PDIP.
“Saya tidak bisa memahami bagaimana hukum di negeri ini bisa sesederhana itu. Seharusnya hukum berlaku adil untuk semua, bukankah itu yang selalu kita cita-citakan?” ungkapnya, dengan nada getir. Hal ini menunjukkan kerinduan Megawati terhadap penegakan hukum yang berkeadilan bagi semua.
Masyarakat dan Tanggapan Terhadap Kasus Hasto
Masyarakat mulai memperhatikan situasi yang dihadapi PDIP, terutama terhadap kasus hukum yang menimpa Hasto Kristiyanto. Banyak yang merasa prihatin dan khawatir akan masa depan kader-kader partai, apalagi di tengah-tengah banyaknya isu korupsi yang beredar.
“Lah orang kalau enggak salah, mbok yo jangan pura-pura salah. Ini kayak Pak Hasto,” kata Megawati, yang menunjukkan betapa beratnya beban yang mereka rasakan saat ini. Beberapa pengamat politik menilai bahwa masalah yang dihadapi Hasto ini menggambarkan kondisi politik dan hukum di Indonesia saat ini.
Di satu sisi, orang-orang mengharapkan keadilan yang lebih baik, namun di sisi lain, mereka merasa takut jika tindakan hukum yang ada dipolitisasi. “Masa sih yang lain enggak dibegitukan, hanya kita aja yang digebak-gebuk?” imbuh Megawati, yang mencerminkan kekhawatiran banyak orang tentang keadilan yang tidak merata.
Menyongsong Masa Depan PDIP
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan semua kader PDIP tentang pentingnya bersatu dan menjaga semangat partai, terutama di tengah tantangan yang ada. Dia dengan tegas berkata, “Kita harus tetap bersatu dan menunjukkan bahwa kita adalah partai yang kuat.
Jika kita terpecah, maka mereka akan semakin mudah menggebuk kita.” Ungkapan ini menunjukkan betapa crucialnya soliditas bagi PDIP agar bisa menghadapi berbagai situasi sulit tanpa mudah terpengaruh oleh tekanan. Sebagai Ketua Umum, Megawati berkomitmen untuk memberikan semangat dan harapan kepada semua anggotanya.
Dia percaya bahwa kekuatan PDIP tidak hanya tergantung pada kepemimpinan, tetapi juga pada kebersamaan dan dukungan antar anggota. Dalam situasi apapun, baik sulit maupun mudah, ia menekankan pentingnya saling mendukung. Hal ini menjadi pengingat bagi semua kader bahwa hanya dengan bersatu, PDIP dapat berjuang lebih kuat dan menghadapi tantangan yang ada.
Kesimpulan
Melalui pernyataan dan sikapnya, Megawati menantang seluruh kader PDIP untuk tetap optimis dan berjuang demi keadilan. Ia berharap agar semua mampu mengambil pelajaran dari situasi ini, bukan saja untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk masa depan partai.
Dengan tekad dan kebersamaan, bisa jadi PDIP akan mampu keluar dari bayang-bayang kesulitan ini dan melanjutkan langkahnya untuk berkontribusi lebih besar kepada bangsa dan negara. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melalui pernyataannya di HUT ke-52 PDIP bukan hanya menyuarakan ketidakpuasan terhadap perlakuan hukum.
Tetapi juga menyemangati kader-kadernya untuk terus bergerak maju di tengah tantangan yang ada. Dengan harapan, di masa depan, hukum dapat ditegakkan lebih adil dan mulia tanpa memandang bulu. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi terupdate tentang politik lainnya hanya di SEMBILAN NEWS.