Presiden Prabowo Subianto lantik Letnan Jenderal TNI (Purn) Nugroho Sulistyo Budi jadi Kepala Badan Siber dan Sandi Negara BSSN.
Pelantikan ini dilaksanakan di Istana Kepresidenan Jakarta pada hari Rabu, 19 Februari 2025. Didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 29P tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala BSSN. Acara pelantikan ini juga bersamaan dengan pelantikan sejumlah pejabat tinggi lainnya, termasuk Kepala Badan Pusat Statistik (BPS).
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dibawah ini SEMBILAN NEWS akan membahas Prabowo Subianto lantik Nugroho Sulistyo Budi jadi kepemimpinan kepala BSSN. Sebuah lembaga yang memiliki peran krusial dalam menjaga keamanan siber nasional.
Latar Belakang Nugroho Sulistyo Budi
Nugroho Sulistyo Budi adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang memiliki pengalaman panjang di bidang intelijen dan keamanan. Lahir pada Januari 1967, ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1991.
Sebelum menjabat sebagai Kepala BSSN, Nugroho menduduki berbagai posisi strategis, termasuk Inspektur Utama Badan Intelijen Negara (BIN). Pengalaman di BIN ini memberikan bekal penting bagi Nugroho dalam memahami dinamika ancaman siber yang semakin kompleks.
Selain itu, ia juga pernah bertugas sebagai Staf Ahli Menhan Bidang Politik pada periode 2020-2024. Penunjukan Nugroho sebagai Kepala BSSN diharapkan dapat memperkuat sinergi antara BSSN dan lembaga-lembaga terkait lainnya dalam menjaga keamanan nasional di ruang siber.
Proses Pengangkatan dan Mutasi
Pengangkatan Nugroho Sulistyo Budi sebagai Kepala BSSN tidak lepas dari proses mutasi dan rotasi jabatan di lingkungan TNI. Pada awal Desember 2024, namanya masuk dalam daftar mutasi TNI berdasarkan Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/1545/XII/2024
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Inspektur Utama BIN. Namun, sebelum sempat dilantik sebagai Kepala BSSN, Nugroho kembali dimutasi menjadi Pati Mabes TNI AD karena memasuki masa pensiun.
Mutasi ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/7/I/2025 tanggal 3 Januari 2025. Meskipun sempat terjadi perubahan, Prabowo Subianto akhirnya melantik Nugroho sebagai Kepala BSSN pada 19 Februari 2025.
Baca Juga:
Harapan dan Tanggung Jawab Baru
Sebagai Kepala BSSN, Nugroho Sulistyo Budi memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar dalam menjaga keamanan siber Indonesia. BSSN bertugas melaksanakan keamanan siber secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan, mengembangkan, dan mengonsolidasikan semua unsur yang terkait dengan keamanan siber.
Hal ini mencakup penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan kebijakan teknis, pemantauan dan evaluasi kebijakan teknis, serta pengoordinasian kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BSSN. Selain itu, BSSN juga bertanggung jawab untuk melaksanakan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi.
Di lingkungan BSSN, serta melaksanakan kerjasama nasional, regional, dan internasional dalam urusan keamanan siber. Dengan pengalaman dan latar belakang yang dimilikinya, Nugroho diharapkan dapat membawa BSSN menjadi lembaga yang lebih kuat dan efektif dalam menghadapi berbagai ancaman siber.
Tantangan Keamanan Siber di Indonesia
Pelantikan Nugroho Sulistyo Budi sebagai Kepala BSSN terjadi di tengah meningkatnya ancaman keamanan siber di Indonesia. Indonesia menghadapi berbagai tantangan keamanan siber, termasuk serangan ransomware, pencurian data, dan penyebaran disinformasi. Pada tahun 2023, Indonesia mengalami 403 juta kejadian lalu lintas anomali.
Serangan siber juga dapat menargetkan infrastruktur penting dan bisnis, menyebabkan gangguan layanan publik dan kerugian ekonomi. Selain itu, kurangnya kesadaran dan pelatihan tentang keamanan siber di kalangan masyarakat juga menjadi tantangan tersendiri.
Oleh karena itu, BSSN perlu усилить upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan siber, serta memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak dalam mengatasi ancaman siber.
Langkah Strategis ke Depan
Untuk menghadapi tantangan keamanan siber yang semakin kompleks, BSSN perlu mengambil langkah-langkah strategis ke depan. Hal ini meliputi peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pengembangan teknologi keamanan siber, serta penguatan kerjasama dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar negeri.
BSSN juga perlu активно terlibat dalam penyusunan kebijakan dan regulasi terkait keamanan siber, serta memastikan implementasi yang efektif. Selain itu, BSSN perlu membangun системы deteksi dini dan respons cepat terhadap serangan siber, sehingga dapat meminimalkan dampak yang ditimbulkan.
Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, BSSN diharapkan dapat menjaga keamanan siber Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi terupdate tentang politik lainnya hanya di SEMBILAN NEWS.