Ahmad Sahroni menjelaskan bahwa foto viral dirinya bersama Agus Suhartono merupakan momen mentoring yang berlangsung santai saja.
Media sosial kembali diramaikan dengan beredarnya foto lawas Ahmad Sahroni bersama Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono di lapangan golf. Foto tersebut menjadi bahan perbincangan dan bahkan dipelintir menjadi isu negatif. Anggota DPR RI nonaktif ini pun angkat bicara, memberikan klarifikasi tegas bahwa Agus Suhartono adalah mentor dan figur paman baginya, jauh sebelum ia terjun ke dunia politik.
Berikut ini SEMBILAN NEWS akan mengupas tuntas penjelasan Sahroni, kronologi foto viral, serta responsnya terhadap “serangan” di media sosial.
Foto Lawas Yang Mengundang Polemik
Sebuah foto lawas yang menampilkan Ahmad Sahroni bermain golf bersama Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono mendadak viral di media sosial. Foto ini kemudian menjadi bahan perbincangan, bahkan dipelintir menjadi candaan dan isu yang menjurus pada fitnah. Sahroni menyesalkan banyaknya konten kreator yang memanfaatkan foto tersebut untuk menyerang personal dirinya dan Agus Suhartono.
Sahroni mengaku prihatin dengan konten-konten yang menjadikan foto tersebut sebagai bahan candaan di luar fakta. Ia merasa “berdosa” kepada Agus Suhartono, yang dihormatinya sebagai paman. “Karena dia memberi gua segala macam masukan, saran, bimbingan kehidupan. Gua dibimbing selayaknya anak,” ungkap Sahroni dalam tayangan Youtube Total Politik.
Viralnya foto ini menunjukkan betapa cepatnya informasi, bahkan yang sudah lama, dapat menyebar dan disalahgunakan di era digital. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya verifikasi informasi sebelum mempercayai atau menyebarkan konten di media sosial.
Klarifikasi Sahroni, Mentor Sejak Lama
Ahmad Sahroni menjelaskan bahwa foto yang viral tersebut diambil pada tahun 2010. Periode itu jauh sebelum dirinya menjabat sebagai anggota DPR RI. “Itu foto tahun 2010 kali, dari Facebook, barang lama,” tegas Sahroni, menegaskan bahwa foto tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan posisi politiknya saat ini.
Saat foto itu diambil, Agus Suhartono masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), belum menjadi Panglima TNI. “Beliau (Agus Suhartono) masih KSAL, belum Panglima. Jadi Panglima TNI-nya tahun 2012. Dan gua pun belum jadi Anggota DPR,” jelas Sahroni.
Sahroni mengenal Agus Suhartono sejak bintang 1 hingga menjadi Panglima TNI. Baginya, Agus Suhartono adalah “mentor, abang, orang tua” yang telah banyak memberikan bimbingan. Hubungan mereka bersifat pribadi dan kekeluargaan, bukan terkait urusan politik atau jabatan.
Baca Juga: Respons Senyum Roy Suryo Usai Jadi Tersangka Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi
Respons Santai Terhadap Serangan Medsos
Meski foto pribadinya dipelintir dan dijadikan bahan olok-olok di media sosial, Ahmad Sahroni mengaku tidak sakit hati. Ia memilih menanggapi situasi ini dengan santai. “Gua enggak sakit hati,” pungkasnya, menunjukkan sikap legowo terhadap hujatan publik.
Bahkan, Sahroni menjadikan konten-konten parodi tersebut sebagai hiburan pribadi. Ia memiliki grup khusus dengan stafnya. Di sana, mereka sering berbagi konten-konten lucu terkait dirinya. “Gua ada satu grup bersama gua punya staff, gua kadang-kadang dikirimin, ketawa sendiri gua. Menghibur gua lah itu, hiburan,” tuturnya.
Sikap tenang Sahroni di tengah gempuran media sosial ini memberikan pelajaran tentang pentingnya menjaga ketenangan dalam menghadapi kritik. Ia memilih untuk tidak terpancing emosi dan fokus pada klarifikasi fakta yang sebenarnya.
Profil Singkat Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono
Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono adalah tokoh militer terkemuka dari Angkatan Laut. Lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 25 Agustus 1955, ia lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) bagian Laut pada tahun 1978. Dedikasinya dalam memperkuat profesionalisme dan integritas TNI sangat diakui.
Sepanjang karier militernya, Agus Suhartono dikenal aktif mendorong modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista). Komitmennya terhadap kemajuan militer Indonesia tidak perlu diragukan. Ini menunjukkan integritasnya sebagai pemimpin.
Puncak kariernya adalah saat menjabat sebagai Panglima TNI ke-17 dari tahun 2010 hingga 2013, di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hubungannya dengan Ahmad Sahroni menjadi contoh mentorship lintas generasi yang patut diapresiasi.
Simak dan ikuti terus informasi menarik lainnya tentang berita-berita polik terbaru tentunya terpecaya hanya di SEMBILAN NEWS.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari tribunnews.com
- Gambar Kedua dari baranewsjabar.com
