Aksi Gagah Prabowo di HUT Ke-79 Bhayangkara, Naik Maung Putih ke Monas!

Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara pada 1 Juli 2025 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, menjadi sorotan utama dengan kehadiran Presiden Prabowo Subianto yang tampil gagah menaiki kendaraan taktis Maung MV3 Garuda Limousine.

Acara ini merupakan perayaan penting yang menarik ribuan masyarakat dan pejabat publik, menampilkan berbagai atraksi kepolisian serta hiburan.

Dibawah ini SEMBILAN NEWS akan membahas secara tuntas dan detail mengenai syarat, cara daftar, hingga kuota penerimaan IPDN 2025.

 

Perayaan Akbar HUT Ke-79 Bhayangkara di Monas

Perayaan HUT ke-79 Bhayangkara di Monas pada Selasa, 1 Juli 2025. Dipadati oleh ribuan masyarakat yang sudah antusias sejak pagi hari. Bahkan sebelum upacara dimulai pada pukul 06.00 WIB dan berlangsung hingga sekitar pukul 10.00 WIB.

Acara puncak ini dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai inspektur upacara. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta sejumlah pejabat publik lainnya. Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, dan Wakil Presiden ke-13 Ma’ruf Amin juga turut hadir.

Berbagai kegiatan menarik diselenggarakan dalam rangkaian perayaan ini, termasuk pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) Polri seperti mobil taktis dan helikopter, pasar rakyat dengan stan UMKM, layanan cek kesehatan gratis, serta layanan pembuatan SIM tanpa biaya.

Peringatan ini juga dimeriahkan dengan parade dan defile yang melibatkan total 12.000 pasukan, terdiri dari 8.000 personel Polri dan 4.000 potensi masyarakat. Selain itu, ada penampilan dari artis nasional seperti Yeni Inka, Kiki Asisha, Om Lorenza, Padi Reborn, dan Iwan Fals, yang menjadi daya tarik bagi masyarakat.

Kehadiran Presiden Prabowo

Presiden Prabowo Subianto tiba di Monas sekitar pukul 07.46 WIB dengan menaiki mobil Maung Kepresidenan berwarna putih. Ia disambut langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Mengenakan peci hitam dan jas abu-abu, Prabowo berdiri di atas kendaraan tersebut, menyapa masyarakat dan pasukan yang telah berbaris rapi, serta memberikan hormat sebagai balasan atas sambutan hangat mereka. Selama inspeksi pasukan, lagu kebangsaan “Maju Tak Gentar” mengiringi kegiatan Presiden.

Dalam amanatnya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Polri dan menekankan peran strategis kepolisian dalam mendukung program prioritas pemerintah, termasuk swasembada pangan dan makan bergizi gratis.

Prabowo menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan kepolisian yang tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat, yang selalu hadir di tengah masyarakat untuk membela dan melindungi, terutama mereka yang paling lemah, tertindas, dan miskin. Ia juga menyatakan bahwa sejarah membuktikan tidak ada negara yang berhasil tanpa kepolisian yang unggul dan tangguh.

Baca Juga: Evaluasi Struktur Ketatanegaraan Pasca Amandemen UUD 1945 oleh Setjen MPR

Sejarah dan Makna Hari Bhayangkara

Hari Bhayangkara diperingati setiap tanggal 1 Juli sebagai momen kelahiran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Penetapan tanggal ini merujuk pada Penetapan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 1946, yang menjadi dasar hukum peringatannya.

Sebelum tahun 1946, struktur kepolisian masih terpecah-pecah berdasarkan daerah, dengan Kementerian Dalam Negeri yang mengendalikan tugas administratif dan Jaksa Agung yang bertanggung jawab atas operasional.

Istilah “Bhayangkara” sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti tangguh atau kuat, dan diduga sudah muncul pada masa Kerajaan Majapahit. Pada masa itu, Patih Gajah Mada membentuk pasukan pengamanan khusus bernama Bhayangkara untuk melindungi raja dan kerajaannya.

Sistem kepolisian modern di Indonesia mulai dirintis sejak zaman kolonial Belanda pada tahun 1897 hingga 1920. Pada masa pendudukan Jepang, polisi-polisi bumiputera mulai mendapatkan jabatan strategis, meskipun tetap di bawah kendali pemerintah Jepang. Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia membentuk Badan Kepolisian Negara (BKN).

Kendaraan Taktis Maung MV3 Garuda Limousine

Kendaraan Maung MV3 Garuda Limousine yang dinaiki Presiden Prabowo adalah hasil produksi dalam negeri oleh PT Pindad (Persero). Kendaraan taktis ringan 4×4 ini dirancang khusus untuk mendukung operasional taktis di medan berat, dengan tetap mengedepankan kenyamanan dan keamanan. Nama “Maung” sendiri berasal dari bahasa Sunda yang berarti “harimau”, mencerminkan kekuatan dan keganasan kendaraan ini.

Maung MV3 menggabungkan mesin Toyota Hilux dan interior Isuzu MU-X. Mesin 2GD-FTV dari Toyota Hilux memiliki kapasitas 2.949 cc, menghasilkan tenaga 147,5 hp dan torsi 400 Nm.

Mobil ini dilengkapi dengan mesin turbo diesel 2.200 cc yang mampu menghasilkan tenaga maksimum 202 PS (199 HP) dan torsi maksimum 441 Nm, memungkinkan kendaraan melaju dengan kecepatan aman hingga 100 km/jam dan memiliki daya jelajah hingga 500 km. Transmisi manual 6-percepatan dan sistem penggerak 4×4 menjadikan Maung sangat andal di medan berat.

Buat kalian yang ingin mendapatkan dan mengetahui informasi-informasi menarik lainnya mengenai partai politik SEMBILAN NEWS adalah pilihan terbaik buat anda.