Cak Imin menyatakan Ma’ruf Amin memilih uzlah setelah mundur dari Dewan Syuro PKB secara pribadi dan tenang.
Wakil Presiden ke-13 RI, Ma’ruf Amin, secara resmi telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Tidak hanya itu, beliau juga melepas posisi Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Ketua Umum PKB, mengkonfirmasi bahwa keputusan ini didasari oleh keinginan Ma’ruf Amin untuk “uzlah” atau fokus beribadah. Peristiwa ini menandai sebuah babak baru dalam perjalanan seorang ulama besar yang juga negarawan.
Simak beragam informasi menarik lainnya yang terbaru dan terviral tentang politik cuman hanya ada di seputaran SEMBILAN NEWS.
Keputusan Mundur Dari Panggung Politik Dan Keagamaan
Muhaimin Iskandar alias Cak Imin membenarkan pengunduran diri Ma’ruf Amin dari Ketua Dewan Syuro PKB. Cak Imin menyatakan bahwa keputusan ini telah disampaikan kepada dirinya sejak lama, menandakan sebuah proses yang telah dipertimbangkan matang.
Tidak hanya dari Dewan Syuro, Ma’ruf Amin juga mundur dari seluruh struktur partai. Ini menunjukkan keinginan beliau untuk benar-benar melepaskan diri dari hiruk pikuk aktivitas politik praktis dan fokus pada aspek spiritual.
Langkah serupa juga diambil Ma’ruf Amin dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Beliau mengundurkan diri dari jabatan Ketua Dewan Pertimbangan MUI, menunjukkan konsistensinya dalam keinginan untuk “uzlah” secara menyeluruh dari posisi-posisi struktural.
Alasan Di Balik “Uzlah”, Fokus Ibadah Dan Usia Lanjut
Cak Imin menjelaskan bahwa Ma’ruf Amin ingin “uzlah,” yaitu fokus beribadah dan tidak lagi terlibat dalam kegiatan struktural. Meskipun demikian, Ma’ruf Amin tetap berjanji untuk membantu PKB dari luar struktur, menunjukkan bahwa dukungan spiritualnya akan terus mengalir.
Pengunduran diri dari MUI juga dilandasi oleh alasan yang serupa. Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI, Masduki Baidlowi, mengungkapkan bahwa keputusan ini berkaitan dengan usia Ma’ruf Amin yang sudah lanjut.
Masduki menambahkan, Ma’ruf Amin merasa telah mengabdi terlalu lama di MUI. Hal ini mengindikasikan keinginan untuk memberikan kesempatan kepada generasi baru, sekaligus fokus pada kehidupan pribadi dan spiritualnya di masa senja.
Baca Juga: PAN Bersedia Dukung Pilkada DPRD Jika Semua Partai Sepakat Dan Publik Setuju
Proses Pengunduran Diri Dan Respon Lembaga
Surat pengunduran diri Ma’ruf Amin dari MUI diajukan langsung kepada Ketua Umum MUI, Anwar Iskandar, pada 28 November 2025. Proses ini menunjukkan transparansi dan formalitas dalam pengambilan keputusan penting tersebut.
Surat pengunduran diri tersebut kemudian dibahas oleh pimpinan MUI, yang kemudian diumumkan secara resmi. Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI, Masduki Baidlowi, membacakan surat tersebut di hadapan pimpinan.
Baik PKB maupun MUI tampaknya menghormati keputusan Ma’ruf Amin. Mereka memahami bahwa keinginan untuk “uzlah” adalah pilihan pribadi yang patut didukung, mengingat kontribusi besar beliau selama ini kepada bangsa dan agama.
Implikasi Dan Spekulasi Masa Depan
Mundurnya Ma’ruf Amin dari posisi strategis di PKB dan MUI tentu saja akan menimbulkan implikasi. Terutama, akan ada kekosongan kepemimpinan di Dewan Syuro PKB yang harus segera diisi.
Meski Cak Imin tidak mengungkap sosok pengganti Ma’ruf Amin, hal ini tentu menjadi pertanyaan besar di internal partai. Pemilihan sosok yang tepat akan krusial untuk menjaga stabilitas dan arah kebijakan partai ke depan.
Langkah “uzlah” ini juga menjadi simbol bagi tokoh-tokoh senior untuk melepaskan diri dari beban tugas struktural dan memberikan ruang bagi regenerasi. Ini menunjukkan kematangan dalam berorganisasi dan berpolitik, serta memberikan inspirasi bagi banyak pihak.
Simak dan ikuti terus informasi menarik lainnya tentang berita-berita polik terbaru tentunya terpecaya hanya di SEMBILAN NEWS.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari cnnindonesia.com
- Gambar Kedua dari news.detik.com
