Skip to content
logo 9 news
Menu
  • PILPRES 2024
Menu
Dedi Mulyadi Sebut Siswa Nakal Bakal Dididik di Barak Militer Hingga Setahun

Dedi Mulyadi Sebut Siswa Nakal Bakal Dididik di Barak Militer Hingga Setahun

Posted on April 29, 2025 by Christoper

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumumkan rencana membina siswa nakal bakal dididik melalui program berkarakter di barak militer.

Dedi Mulyadi Sebut Siswa Nakal Bakal Dididik di Barak Militer Hingga Setahun

Program ini dirancang sebagai upaya pembinaan intensif untuk mengantisipasi permasalahan kenakalan remaja dan mengembalikan mereka ke jalur positif dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Dibawah ini SEMBILAN NEWS akan membahas langkah ini bukanlah pelatihan militer yang mengajarkan perang, melainkan sebuah bentuk disiplin dan pembinaan mental serta fisik yang terstruktur dan komprehensif.

tebak skor hadiah pulsa  

DAFTAR ISI

  • Latar Belakang Program Pendidikan di Barak Militer
  • Durasi dan Pelaksanaan Pendidikan
  • Tujuan dan Metode Pembinaan di Barak Militer
  • Sistem Pendampingan & Peran Orang Tua
  • Kesiapan Daerah Dalam Menjalankan Program
  • Kesimpulan

Latar Belakang Program Pendidikan di Barak Militer

Fenomena siswa nakal yang kerap terlibat tawuran, pergaulan bebas, dan kebiasaan negatif lainnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah Jawa Barat. Dalam pandangan Dedi Mulyadi, pembinaan konvensional di sekolah dan lingkungan rumah sering kali tidak cukup untuk menangani permasalahan ini.

Oleh karena itu, dia memprakarsai pendidikan berkarakter yang dilaksanakan di barak militer yang dimulai pada tanggal 2 Mei 2025. Program ini merupakan kolaborasi dengan institusi TNI dan Polri yang bertujuan untuk memberikan ruang pembinaan yang lebih disiplin dan terstruktur. Sekaligus menjaga siswa agar jauh dari pengaruh buruk lingkungan mereka sebelumnya.

Durasi dan Pelaksanaan Pendidikan

Program pendidikan di barak militer ini dirancang berlangsung antara enam bulan hingga satu tahun. Memberikan waktu cukup bagi siswa untuk mengalami perubahan signifikan dalam sikap dan perilaku mereka. Selama menjalani pembinaan, siswa tetap menjalani kegiatan belajar mengajar sebagaimana di sekolah asal mereka, sehingga pendidikan akademik tidak terganggu.

Materi pelajaran mengikuti kurikulum sekolah, dilakukan di ruang kelas yang disediakan di area militer, dengan pengajar yang berasal dari sekolah siswa tersebut. Hal ini memastikan bahwa program tetap selaras dengan standar pendidikan nasional sekaligus menambahkan unsur kedisiplinan militer dalam keseharian siswa.

Baca Juga:

  • Kejagung Periksa Direktur Keuangan Adaro, Kasus Korupsi Besar Pertamina
  • MPR Tegaskan Ketaatan Pada Putusan KPU Terkait Usulan Pencopotan Gibran

Tujuan dan Metode Pembinaan di Barak Militer

Dedi menegaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah membangun kesehatan pikiran, mental, dan fisik para siswa. Bentuk pembinaan meliputi penerapan disiplin yang ketat seperti jadwal tidur bangun yang teratur, kebersihan diri, dan lingkungan, olahraga rutin, serta kegiatan baris-berbaris. Selain itu, siswa diarahkan agar menjauh dari kebiasaan negatif seperti konsumsi minuman keras, rokok, dan zat-zat terlarang.

Kegiatan tambahan tersebut juga termasuk pengembangan karakter spiritual, misalnya siswa beragama Muslim diwajibkan menjalankan puasa dan belajar mengaji setelah magrib. Seluruh kegiatan ini diharapkan memberikan pondasi kuat untuk mendukung perubahan perilaku siswa menjadi lebih baik.

Sistem Pendampingan & Peran Orang Tua

Sistem Pendampingan & Peran Orang Tua

Pelaksanaan program ini melibatkan keterlibatan aktif orang tua siswa. Mereka harus secara langsung mengantar anaknya ke barak militer dan menandatangani surat pernyataan yang memberikan izin terkait partisipasi anak dalam pendidikan karakter tersebut. Keterlibatan orang tua dianggap penting untuk memastikan dukungan moral.

Pengawasan atas proses perubahan yang dilalui anak-anak mereka. Pendekatan ini juga membuka komunikasi terbuka antara pihak sekolah, institusi militer, dan keluarga untuk menyatukan tujuan. Dalam membimbing siswa agar mampu memperbaiki diri dan beradaptasi dalam lingkungan baru secara positif.

Kesiapan Daerah Dalam Menjalankan Program

Hingga saat ini, beberapa daerah di Jawa Barat telah menyatakan kesiapan untuk memulai program pendidikan di barak militer pada 2 Mei 2025. Kota Bandung menjadi salah satu kota yang akan menyelenggarakan program ini.

Sementara Kabupaten Purwakarta dan Cianjur juga telah menjalin kerja sama dengan TNI dan Polri di wilayahnya masing-masing sebagai bagian dari pelaksanaan pembinaan ini. Pemerintah daerah bersama instansi terkait bersinergi untuk menyediakan fasilitas dan dukungan pelaksanaan program. Sehingga diharapkan berjalan lancar dan efektif dalam menghadirkan perubahan positif bagi siswa bermasalah.

Kesimpulan

Inisiatif Dedi Mulyadi ini membawa warna baru dalam upaya pembinaan generasi muda yang terjerumus dalam kenakalan. Dengan basis disiplin militer yang terstruktur, program ini memiliki potensi besar untuk memperbaiki karakter siswa nakal dan bakal dididik mental mereka menjadi lebih kuat dan sehat.

Namun, keberhasilan program juga bergantung pada sinergi antara institusi pendidikan, militer, dan keluarga, serta dukungan berkelanjutan dari masyarakat luas. Ikuti terus pembahasan yang kami berikan setiap harinya dengan berita-berita viral hanya di SEMBILAN NEWS.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari nasional.kompas.com
  2. Gambar Kedua dari bandung.kompas.com

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terupdate

  • Dugaan Penyalahgunaan Dana Desa, Siskeudes Desa di Nganjuk Diblokir
  • Gibran Rakabuming Lakukan Kunjungan Perdana ke IKN Setelah Jadi Wapres!
  • Transformasi Jakarta 2025-2029: Dari Pendidikan Hingga Kota Bebas Banjir
  • Ratu Zakiyah Resmi Jadi Bupati Serang: Visi dan Komitmen Untuk 2024-2029
  • Prabowo Hadir Sesi Retreat KTT ke-46, Bahas Myanmar dan Stabilitas Kawasan
©2025 SEMBILAN NEWS | Design: Newspaperly WordPress Theme
Go to mobile version