Aksi Gerakan Suara Ibu Indonesia menyoroti tindakan represif aparat terhadap mahasiswa selama aksi menolak UU TNI di berbagai daerah.
Gerakan ini juga menuntut pembatalan UU TNI yang dinilai melanggengkan kekuasaan angkatan bersenjata dan merugikan masyarakat. Disini SEMBILAN NEWS akan memahas aksi suara Ibu Indonesia kecam represif aparat dan tolak UU TNI ini.
DAFTAR ISI
Latar Belakang, Represi Aparat dan Dampaknya
Sejumlah ibu menyampaikan keprihatinan atas tindakan represif aparat terhadap mahasiswa dan masyarakat yang menolak revisi UU TNI. Kekerasan aparat sejak pembahasan hingga pengesahan UU TNI dinilai melampaui hati nurani.
Laporan Kontras mencatat 136 kasus kekerasan oleh polisi dan 12 kasus oleh TNI dalam aksi-aksi belakangan ini, termasuk kekerasan terhadap tenaga medis dan jurnalis. Tindakan represif ini melanggar HAM, mengancam kebebasan berpendapat, dan melawan konstitusi, serta menandai kemunduran demokrasi dan penyempitan ruang sipil.
Penolakan Terhadap UU TNI
Suara Ibu Indonesia menolak UU TNI karena menilai TNI harus tetap berfungsi sebagai penjaga keamanan negara sesuai UU 34 Tahun 2004. Mereka tidak setuju TNI kembali ditarik ke ranah politik dan bisnis seperti Orde Baru.
UU TNI dan RUU Polri berpotensi memperluas peran aparat keamanan dalam kehidupan sipil, yang dapat menguatkan militerisme, memperburuk HAM, dan meningkatkan potensi otoritarianisme. Keterlibatan aparat dalam urusan sipil memperpanjang siklus kekerasan dan mempersempit ruang demokrasi.
Baca Juga:
Tuntutan dan Harapan Dari Aksi Suara Ibu
Suara Ibu Indonesia menyampaikan kesedihan dan keprihatinan para ibu di seluruh Indonesia yang mengharapkan Indonesia yang lebih baik bagi generasi anak-anak mereka. Mereka tidak rela masa depan anak-anak mereka diambil oleh elite pejabat yang korup, serta menolak anak-anak mereka hidup di Indonesia yang kehilangan kemanusiaan, keadilan, dan kemerdekaan bersuara.
Para ibu juga tidak rela anak-anak mereka berhadapan dengan kekerasan aparat saat memperjuangkan demokrasi. Oleh karena itu, mereka ingin anak-anak mereka memperoleh perlindungan dalam perjuangan yang dilakukan.
Tuntutan mereka meliputi penghentian kekerasan pada mahasiswa dan pembatalan UU TNI, serta penolakan RUU Polri. Mereka juga menyerukan agar tentara kembali ke tugas membela tanah air dan polisi melindungi masyarakat, bukan membela elite pejabat.
Aksi dan Strategi Gerakan
Sejumlah perempuan dari berbagai organisasi dan komunitas berkumpul di depan Sarinah, Jakarta Pusat, pada Jumat, 28 Maret 2025. Mereka menyoroti tindakan represif aparat terhadap mahasiswa dan menuntut pembatalan RUU TNI. Aksi damai diisi dengan orasi, pembacaan puisi Peringatan karya Wiji Thukul, dan menyanyikan lagu Ibu Pertiwi.
Peserta aksi menenteng poster dengan berbagai tulisan, seperti TNI Bukan Preman Politik dan Untuk Aparat Kepolisian Ibumu Tidak Mengajarimu Memukuli Sesama Rakyat. Gerakan Suara Ibu juga meminta pemerintah menindak tegas aparat yang melakukan tindakan represif dan melanggar hak asasi manusia.
Mari Bersama Kawal Demokrasi!
Suara Ibu Indonesia mengajak masyarakat untuk tidak mudah diadu domba dalam melawan otoritarianisme dan praktik kekerasan oleh negara. Mereka akan terus mengawal isu ini dan berdiri bersama mahasiswa dalam memperjuangkan demokrasi yang lebih baik.
Gerakan ini berharap keterlibatan ibu-ibu dapat menggugah hati para ibu di seluruh Indonesia dan mendorong pembatalan UU TNI. Mereka juga menekankan pentingnya menjamin ruang demokrasi yang aman bagi generasi muda untuk menyuarakan pendapat tanpa rasa takut.
Kesimpulan
Aksi Gerakan Suara Ibu Indonesia menjadi simbol perlawanan terhadap represi aparat dan upaya pelemahan demokrasi melalui UU TNI. Aksi-aksi yang mereka lakukan, dari orasi hingga pembacaan puisi, adalah wujud kepedulian dan harapan para ibu akan masa depan Indonesia yang lebih baik bagi anak-anak mereka.
Dengan tuntutan yang jelas dan keberanian untuk bersuara, gerakan ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawal demokrasi, melindungi hak-hak sipil, dan mewujudkan Indonesia yang adil dan berkeadilan. Simak dan ikuti terus SEMBILAN NEWS agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.beautynesia.id
- Gambar Kedua dari megapolitan.kompas.com