Harta Kekayaan Immanuel Ebenezer, yang akrab disapa Noel, telah menjadi sorotan publik setelah tercatat mengalami lonjakan signifikan sebesar Rp 12,7 miliar dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), total harta kekayaannya kini mencapai Rp 17,6 miliar. Lonjakan kekayaan yang drastis ini menarik perhatian karena sebelumnya harta Noel tercatat sekitar Rp 4,8 miliar.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran SEMBILAN NEWS.
DAFTAR ISI
Profil Singkat Immanuel Ebenezer
Immanuel Ebenezer Gerungan, yang lahir pada 22 Juli 1975 di Riau, adalah seorang politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan aktivis Indonesia. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang sosial dari Universitas Satya Negara Indonesia pada tahun 2004.
Sebelum terjun ke panggung politik nasional dan dikenal luas, Noel memiliki latar belakang yang cukup beragam, termasuk pernah bekerja sebagai sopir ojek online (ojol). Pada tahun 2016, ia mendaftar sebagai pengemudi ojol bersama anaknya, dengan menjaminkan surat nikah dan ijazah sebagai syarat pendaftaran.
Pengalaman ini membentuk karakternya sebagai pekerja keras, dan ia sering menyemangati pengemudi lain untuk terus berjuang meraih impian mereka.
Perjalanan Karier Politik
Karier politik Immanuel Ebenezer dimulai ketika ia memimpin kelompok relawan “Jokowi Mania” (JoMan) pada Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2019.
Dukungannya yang kuat terhadap pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin membuat namanya semakin dikenal di kancah nasional. Menjelang Pemilihan Presiden 2024, Noel sempat mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo melalui gerakan “Ganjar Mania”.
Namun, ia kemudian mengalihkan dukungannya kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan membentuk kelompok “Prabowo Mania 08”.Selain aktif di berbagai kelompok relawan, Noel juga mencoba peruntungannya di jalur legislatif.
Pada Pemilu 2024, ia maju sebagai calon legislatif dari Partai Gerindra untuk daerah pemilihan Kalimantan Utara. Meskipun berhasil meraih 29.786 suara, ia tidak terpilih dan gagal masuk ke Senayan.
Meskipun demikian, Presiden Prabowo Subianto kemudian menunjuknya untuk menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) di Kabinet Merah Putih. Noel menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan Indonesia ke-3 dari tanggal 21 Oktober 2024 hingga 22 Agustus 2025 di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Yassierli.
Selama menjabat sebagai Wamenaker, Immanuel Ebenezer berhak mendapatkan hak keuangan sebesar 85 persen dari gaji pokok yang ditetapkan.
Baca Juga: KPK Langsung OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer Tanpa Koordinasi
Rincian Harta Kekayaan Immanuel Ebenezer
Harta kekayaan Immanuel Ebenezer per Januari 2025, yang mencapai sekitar Rp 17,6 miliar, sebagian besar berasal dari aset berupa tanah dan bangunan. Tanah dan bangunan miliknya tercatat senilai Rp 12,15 miliar, dengan kekayaan terbesar berasal dari tanah dan bangunan senilai Rp 12,1 miliar yang berlokasi di Depok.
Selain itu, ia juga memiliki aset alat transportasi senilai sekitar Rp 3,33 miliar. Kendaraan yang dimilikinya meliputi Mitsubishi Pajero, Toyota Fortuner, dan Land Cruiser. Harta bergerak lainnya yang dimiliki Noel tercatat mencapai Rp 109.500.000.
Kas dan setara kas miliknya tercatat sebesar Rp 2.029.760.877.Secara keseluruhan, data ini menunjukkan peningkatan kekayaan yang signifikan selama tiga tahun terakhir, yaitu sebesar Rp 12,7 miliar.
Kontroversi dan Penangkapan Oleh KPK
Perjalanan karier Immanuel Ebenezer kemudian menjadi sorotan publik secara intens ketika ia ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 21 Agustus 2025.
Penangkapan ini terkait dugaan kasus pemerasan dalam pengurusan sertifikasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Dalam operasi tangkap tangan tersebut, KPK menyita uang tunai, puluhan mobil, dan sepeda motor mewah seperti dua unit Ducati.
Mobil-mobil mewah yang disita termasuk Nissan GT-R dan Toyota Corolla Cross. Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto menyatakan bahwa kasus ini diduga melibatkan praktik pemerasan yang telah berlangsung sejak tahun 2019, dengan nilai mencapai puluhan miliar rupiah.
Sehari setelah penangkapan, pada 22 Agustus 2025, KPK menetapkan Noel dan 10 orang lainnya sebagai tersangka.
Di antara tersangka lainnya adalah pejabat di Kementerian Ketenagakerjaan dan pihak swasta. Menyusul penetapan sebagai tersangka oleh KPK, Presiden Prabowo Subianto memberhentikan Immanuel Ebenezer dari jabatannya sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan pada 22 Agustus 2025.
Langkah ini diambil oleh pemerintah sebagai bentuk penghormatan terhadap proses hukum yang sedang berjalan.
Istana menyatakan akan menunggu hasil pemeriksaan KPK dan mengambil tindakan sesuai hasil penyidikan, termasuk kemungkinan penunjukan pejabat sementara jika diperlukan.
Sebelum kasus ini mencuat, Immanuel Ebenezer juga sempat menjadi perbincangan publik pada 17 Februari 2025, karena komentarnya mengenai tagar #KaburAjaDulu.
Pernyataan Noel yang kontroversial ini, “Mau kabur, kabur aja lah. Kalau perlu jangan balik lagi”, memicu reaksi negatif dari warganet di media sosial. Banyak pihak menyayangkan tanggapan seorang Wakil Menteri yang dianggap tidak empatik dan tidak memahami inti keresahan masyarakat.
Buat kalian yang ingin mendapatkan dan mengetahui informasi-informasi menarik lainnya mengenai partai politik SEMBILAN NEWS adalah pilihan terbaik buat anda.
- Gambar Utama dari nasional.okezone.com
- Gambar Kedua dari www.cnnindonesia.com