Kisah Jagoan Cikiwul yang meminta THR lebih besar dengan cara yang tidak pantas dan akhirnya ditangkap oleh pihak berwajib.
Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan kisah yang datang dari dunia industri dan keuangan. Seorang pria yang dikenal dengan nama Jagoan Cikiwul, tiba-tiba menjadi sorotan publik setelah ia ditangkap oleh pihak berwajib karena sebuah perbuatannya yang cukup unik dan mengundang kontroversi.
Pria tersebut diduga melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma bisnis dan etika kerja dengan meminta Tunjangan Hari Raya (THR) dari perusahaan tempatnya bekerja, namun dengan cara yang tidak lazim. Dibawah Ini SEMBILAN NEWS akan membahas apa yang menyebabkan peristiwa ini menjadi viral!
DAFTAR ISI
Siapa Itu Jagoan Cikiwul?
Nama Jagoan Cikiwul mungkin terdengar asing di telinga sebagian besar orang. Tetapi dengan cepat nama ini menjadi viral di kalangan netizen setelah peristiwa yang melibatkan permintaan THR itu. Jagoan Cikiwul bukanlah seorang selebriti atau pejabat terkenal. Melainkan seseorang yang memiliki latar belakang sederhana dan bekerja di sebuah perusahaan swasta.
Nama “Cikiwul” sendiri sebenarnya mengacu pada sebuah julukan yang cukup unik. Beberapa laporan menyebutkan bahwa nama ini berasal dari kegemarannya pada cemilan ciki, yang membuatnya memiliki identitas yang berbeda dari orang lain.
Meskipun demikian, julukan tersebut tidak terlalu berpengaruh pada karir profesionalnya, namun setelah kejadian ini, nama Jagoan Cikiwul langsung menjadi perbincangan banyak orang di berbagai platform media sosial.
Jagoan Cikiwul adalah seseorang yang sebenarnya memiliki sikap yang cerdik dalam menjalani kehidupannya. Namun, dalam beberapa kesempatan, dia dikenal cukup nekad dalam mengambil tindakan-tindakan yang tidak biasa, bahkan terkadang melanggar batas-batas yang ada dalam lingkungan pekerjaan.
Baca Juga:
Permintaan THR yang Mencuri Perhatian
Sebagaimana tradisi di Indonesia, setiap tahunnya menjelang Hari Raya Idul Fitri. Perusahaan diwajibkan untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para karyawan sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras mereka.
THR merupakan hak yang diatur dalam perundang-undangan ketenagakerjaan, dan sudah menjadi kebiasaan umum bagi para pekerja untuk menerima THR dari perusahaan tempat mereka bekerja.
Namun, apa yang dilakukan Jagoan Cikiwul ini jauh dari kebiasaan yang ada. Berawal dari sebuah pertemuan dengan pimpinan perusahaan. Jagoan Cikiwul dikabarkan meminta THR lebih besar daripada yang seharusnya diterimanya.
Tak hanya itu, ia bahkan mengancam jika permintaannya tersebut tidak dipenuhi. Dalam laporan yang beredar, ia menyatakan bahwa jika permintaannya tidak dikabulkan, dia akan membuat kerusuhan di kantor atau bahkan menyebarkan informasi sensitif tentang perusahaan di media sosial.
Tindakan ini membuat pihak manajemen perusahaan merasa terancam dan tidak memiliki pilihan selain melaporkan hal ini kepada pihak yang berwajib.
Mengapa Tindakan Ini Begitu Viral?
Peristiwa ini menjadi viral di media sosial karena beberapa alasan. Pertama, banyak orang merasa terkejut dan heran karena permintaan THR yang dilakukan oleh Jagoan Cikiwul tersebut melibatkan ancaman dan intimidasi yang jelas-jelas melanggar hukum.
Banyak yang menganggap bahwa ini adalah bentuk penyalahgunaan posisi dan menyalahkan cara Jagoan Cikiwul dalam menuntut haknya sebagai karyawan. Meskipun THR merupakan hak pekerja, cara-cara seperti ini dianggap tidak pantas.
Kedua, popularitas media sosial dan cara orang-orang berbagi informasi dengan cepat membuat kejadian ini menyebar luas dalam waktu singkat. Banyak pengguna media sosial yang merasa tertarik untuk mengikuti perkembangan kasus ini, dan mereka saling berbagi informasi dan opini tentang tindakan Jagoan Cikiwul. Beberapa bahkan menyebutnya sebagai contoh buruk bagi karyawan lain yang ingin mendapatkan hak mereka dengan cara yang benar dan sesuai prosedur.
Selain itu, banyak orang yang terkejut dengan fakta bahwa seseorang yang dikenal sebagai orang biasa. Dengan latar belakang sederhana dapat melakukan tindakan yang begitu berani dan berisiko tinggi seperti yang dilakukan Jagoan Cikiwul.
Banyak yang berpendapat bahwa dia telah memanfaatkan momentum THR sebagai kesempatan untuk memperoleh keuntungan pribadi. Tanpa mempertimbangkan dampak buruk bagi dirinya sendiri maupun perusahaan tempatnya bekerja.