PBNU mengambil langkah berani dengan mempercepat Muktamar untuk meredakan ketegangan internal dan menjaga persatuan organisasi.
Konflik internal PBNU akhirnya menemukan titik terang. Kedua belah pihak sepakat mempercepat Muktamar. Keputusan bersejarah ini lahir dari semangat kebersamaan dan keinginan menjaga keutuhan organisasi, menawarkan solusi damai di tengah gejolak yang sempat mengancam persatuan umat.
Simak beragam informasi menarik lainnya yang terbaru dan terviral tentang politik cuman hanya ada di seputaran SEMBILAN NEWS.
Mufakat di Lirboyo, Solusi Konflik PBNU
Keputusan penting ini dicapai dalam sebuah rapat konsultasi Syuriah dengan Mustasyar PBNU. Pertemuan bersejarah tersebut dilangsungkan di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, pada Kamis (25/12/2025). Lokasi yang sarat makna ini menjadi saksi bisu tercapainya mufakat yang dinanti.
Inisiatif untuk mengadakan rapat ini datang dari pihak Syuriah PBNU, menunjukkan komitmen kuat mereka dalam mencari jalan keluar. Kehadiran tokoh-tokoh kunci dari kedua belah pihak menegaskan keseriusan dalam menyelesaikan perselisihan secara musyawarah.
Rapat tersebut dihadiri oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, beserta jajaran Syuriyah dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dengan Pengurus Tanfidziyah. Turut hadir pula para Mustasyar PBNU, termasuk KH Ma’ruf Amin, memberikan legitimasi dan bobot moral pada keputusan yang diambil.
Percepatan Muktamar, Jalan Menuju Rekonsiliasi
Juru bicara rapat konsultasi, Haji Abdul Muid Shohib, mengumumkan bahwa Muktamar ke-35 NU akan diselenggarakan secepatnya. Pengaturan teknis pelaksanaannya akan diatur bersama oleh Syuriah dan Ketua Umum PBNU sebagai pemegang mandat Muktamar ke-34 di Lampung tahun 2021.
Muktamar ini akan melibatkan Mustasyar PBNU, para sesepuh, serta pengasuh pesantren dalam penentuan waktu, tempat, dan kepanitiaan. Ini menunjukkan pendekatan inklusif untuk memastikan semua pihak merasa terwakili dalam proses penting ini.
Meskipun Muktamar NU biasanya merupakan agenda rutin lima tahunan, percepatan ini menjadi langkah krusial. Jika dihitung sejak Muktamar ke-34 pada Desember 2021, jadwal seharusnya di tahun 2026, namun percepatan ini membuka peluang Muktamar berlangsung awal tahun depan.
Baca Juga: Gus Yazid Kena Kasus TPPU, Ditangkap Malam Hari dan Ditahan
Mandat Resmi Dan Kesepakatan Bersama
KH Muhibbul Aman Aly, salah satu pengurus Syuriah, menegaskan bahwa rapat konsultasi ini adalah agenda resmi PBNU. Inisiasi oleh Syuriah atas mandat dari Rais Aam, KH Miftachul Akhyar, memberikan validitas pada keputusan yang diambil.
Ia menjelaskan bahwa ini adalah keputusan resmi PBNU atas perintah Rais Aam, bukan keputusan pribadi. Penegasan ini penting untuk menghilangkan keraguan mengenai keabsahan dan otoritas di balik kesepakatan tersebut, menjaga integritas organisasi.
Gus Muhib memastikan bahwa kedua belah pihak, baik Rais Aam maupun Ketua Umum PBNU, sepakat sepenuhnya. Kesepakatan ini dilihat sebagai satu-satunya cara menyelesaikan konflik tanpa menimbulkan masalah di kemudian hari, menyoroti visi jangka panjang untuk keutuhan NU.
Akar Konflik Dan Tanggung Jawab Moral
Konflik di tubuh PBNU dipicu oleh pemberhentian Ketua Umum oleh Rais Aam melalui forum Rapat Syuriyah PBNU, yang ditolak oleh pihak Ketua Umum. Situasi ini menciptakan ketegangan yang berkepanjangan dan semakin meruncing di kalangan internal.
Melihat kondisi ini, para Mustasyar PBNU, sesepuh, dan alim ulama Nahdlatul Ulama mengambil inisiatif untuk bermusyawarah. Ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan keprihatinan mendalam terhadap kondisi jam’iyyah Nahdlatul Ulama, dengan niat tulus untuk menjaga keutuhan dan kemaslahatan organisasi.
Musyawarah berlangsung di beberapa pesantren, puncaknya Musyawarah Kubro di Lirboyo pada 21 Desember 2025. Acara dihadiri pengurus NU se-Indonesia, menuntut islah dan mengultimatum Muktamar Luar Biasa jika tidak tercapai, menunjukkan tekanan akar rumput untuk penyelesaian konflik.
Simak dan ikuti terus informasi menarik lainnya tentang berita-berita polik terbaru tentunya terpecaya hanya di SEMBILAN NEWS.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari surabaya.kompas.com
- Gambar Kedua dari arahjatim.com
