Komisi XIII DPR menekankan agar pengelola MBG (Mitra Berkah Group) lebih mengedepankan sisi kemanusiaan dalam setiap kebijakan dan tindakan mereka.
Anggota Komisi XIII DPR, Yan P Mandenas, mengharapkan pengelola dapur Makan Bergizi Gratis atau MBG di wilayah Papua Pegunungan kedepankan sisi kemanusiaan.
“Kami berharap pengelola dapur MBG di seluruh wilayah Indonesia khususnya Papua Pegunungan untuk mengedepankan sisi kemanusiaan dibandingkan bisnis. Sehingga penerima manfaat benar memperoleh asupan gizi yang sesuai .
Simak dan ikutin terus berita yang akan di bahas di bawah ini hanya ada di SEMBILAN NEWS
Pengelola MBG Diminta Utamakan Kemanusiaan
Omisi XIII DPR menekankan pentingnya pengelola dapur MBG mengedepankan prinsip kemanusiaan. Dalam menjalankan program prioritas Presiden Prabowo Subianto dengan pendekatan kemanusiaan, tujuan program dapat tercapai secara optimal. Termasuk memastikan penerima manfaat mendapatkan asupan gizi yang memadai.
DPR menyarankan agar pengelola menjalankan tata kelola bisnis yang seimbang, memperoleh hasil usaha tanpa mengambil lebih. Sehingga sasaran sosial dan manfaat bagi masyarakat tetap terjamin penekanan ini diharapkan menjadi pedoman bagi siapapun yang terlibat. Dalam pengelolaan MBG agar program berjalan sesuai tujuan dan berdampak positif bagi masyarakat.
Optimalisasi Gizi Pelajar di Papua Pegunungan
Program Makanan Bergizi (MBG) yang digagas oleh pemerintah menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan kualitas asupan gizi bagi anak-anak di wilayah Papua Pegunungan. Khususnya di Kabupaten Jayawijaya, program ini menekankan pentingnya pengelolaan dapur sekolah secara profesional dan optimal. Sehingga setiap pelajar mulai dari PAUD, TK, hingga SMA/SMK mendapatkan makanan yang memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.
Pemerintah menekankan bahwa kualitas gizi anak-anak merupakan fondasi penting dalam membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. MBG tidak hanya sekadar menyediakan makanan, tetapi juga mendorong edukasi tentang pola makan sehat dan manajemen dapur yang baik di lingkungan sekolah.
Langkah ini sejalan dengan visi besar pemerintah untuk mencetak generasi muda unggul yang mendukung terwujudnya Indonesia Emas pada tahun 2045. Dengan tujuan jangka panjang meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing secara global.
Optimalisasi gizi melalui MBG diharapkan menjadi strategi fundamental dalam menekan angka stunting, kekurangan gizi. Memastikan bahwa seluruh anak di wilayah terpencil tetap mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh sehat dan cerdas.
Baca Juga : https://ninercaphell.com/dicopot-dari-kursi-ketum-gus-yahya-tegaskan-tetap-gelar-rapat-pleno-pbnu/
Ekspansi Program MBG ke Wilayah 3T Papua
Pemerintah menegaskan bahwa pada tahun depan seluruh wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Indonesia, khususnya di Papua Pegunungan. Harus memiliki pengelola dapur Program Makanan Bergizi (MBG), ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan akses gizi optimal bagi seluruh anak-anak.
Dengan adanya pengelola dapur MBG di setiap sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA/SMK. Pelajar dapat memperoleh makanan bergizi yang sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang mereka.
Program ini tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga meningkatkan kapasitas lokal dalam pengelolaan dapur dan penyediaan makanan sehat secara berkelanjutan. Implementasi MBG di wilayah 3T diharapkan menjadi bagian dari strategi nasional untuk menurunkan angka stunting. Memperkuat kesehatan generasi muda, dan mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan membangun sumber daya manusia yang cerdas, produktif, dan tangguh.
Dengan demikian, ekspansi program MBG menjadi langkah penting dalam memastikan pemerataan kualitas gizi dan pendidikan anak di seluruh pelosok negeri.
Percepatan Program MBG di Papua 3T
Pemerintah menargetkan percepatan pelaksanaan Program Makanan Bergizi (MBG) di seluruh wilayah Papua, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), agar pada tahun depan seluruh wilayah tersebut sudah tercover program ini.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan berkoordinasi dengan kepala Badan Geospasial Nasional (BGN). Mengundang kepala-kepala daerah di Papua, atau mengirimkan tim khusus untuk memastikan implementasi program berjalan optimal. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan anak-anak di tanah Papua, mulai dari PAUD hingga SMA/SMK, mendapatkan asupan gizi yang cukup dan berkualitas.
Program MBG tidak hanya meningkatkan kualitas gizi, tetapi juga memperkuat kapasitas lokal dalam pengelolaan dapur sekolah, mendorong pola makan sehat, dan mendukung tumbuh kembang generasi muda secara optimal.
Langkah ini sejalan dengan visi jangka panjang Indonesia Emas 2045, yakni mencetak generasi muda unggul, sehat, dan produktif di seluruh pelosok negeri, termasuk wilayah terpencil yang sebelumnya sulit dijangkau. Implementasi percepatan MBG di Papua menjadi bagian strategis dalam pemerataan kualitas gizi dan pendidikan anak-anak di daerah 3T, sekaligus menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Luangkan waktu anda membaca informasi dan berita yang menarik dan hanya ada di SEMBILAN NEWS
Sumber Informasi Gambar:
1. Gambar Pertama Dari Daulat.co
2. Gambar Kedua Dari News Espos.id

