Megawati Soekarnoputri untuk kembali menjabat sebagai Ketua Umum PDIP dalam Kongres VI yang akan digelar pada tahun 2025.
Deklarasi dukungan ini disampaikan oleh para kader di Kantor DPC PDIP Kota Solo, Brengosan, Kecamatan Laweyan, pada Selasa, 20 Mei 2025.
Terbaru, dukungan dari DPC PDIP Kota Solo terhadap Megawati Soekarnoputri untuk melanjutkan kepemimpinan sebagai Ketua Umum PDIP kembali menggema dan menyita perhatian publik.
Loyalitas dari Kota yang Sarat Sejarah Politik
Kota Solo bukan hanya dikenal sebagai kota budaya. Tetapi juga punya peran penting dalam sejarah politik Indonesia, terutama dalam konteks PDIP. Di kota inilah Presiden Joko Widodo mengawali karier politiknya sebagai Wali Kota Solo.
Di sini pula, ideologi marhaenisme yang diusung PDIP tumbuh subur di tengah masyarakat. Maka ketika DPC PDIP Solo menyatakan resmi mendukung Megawati Soekarnoputri untuk kembali menjabat sebagai Ketua Umum, itu menjadi pernyataan politik yang punya bobot besar.
Deklarasi dukungan ini bukan sekadar formalitas. Ia menyuarakan komitmen, kesetiaan, dan kepercayaan penuh terhadap Megawati sebagai figur sentral yang menjaga konsistensi ideologi partai dan arah perjuangan sejak reformasi hingga kini.
Dukungan yang Tertuang Dalam Pernyataan Resmi
Dalam rapat internal yang digelar oleh DPC PDIP Solo beberapa waktu lalu, ketua DPC, FX Hadi Rudyatmo, menyampaikan bahwa Megawati adalah sosok yang tak tergantikan dalam menjaga marwah partai. Menurut Rudy, sosok Megawati telah teruji dalam berbagai ujian politik nasional dari badai reformasi, pemilu, hingga dinamika internal koalisi.
“Ibu Mega adalah pemersatu partai. Kepemimpinannya adalah simbol keteguhan ideologi. Beliau bukan hanya ketua umum, tapi ibu ideologis bagi seluruh kader PDIP, khususnya di Solo,” ujar Rudy dalam konferensi pers usai rapat.
Tak hanya itu, ia menegaskan bahwa Solo adalah rumah ideologis PDIP. Maka tak heran jika arah sikap politik DPC Solo kerap menjadi barometer bagi daerah lain. Dukungan untuk Megawati pun diklaim bukan sekadar suara formal. Tetapi suara batin dari para kader yang merasa dibesarkan oleh visi dan arah perjuangan sang ketua umum.
Kritik vs Loyalitas
Tentu saja, tak semua pihak setuju dengan wacana Megawati kembali menjabat. Beberapa pihak menilai regenerasi adalah sesuatu yang mutlak dan harus dimulai segera. Namun di sisi lain, dukungan terhadap Megawati menunjukkan bahwa loyalitas dalam PDIP bukan sekadar soal struktur. Tapi juga soal trust dan pengakuan akan jasa seorang pemimpin.
Megawati dianggap sebagai sosok yang tak hanya membesarkan partai, tapi juga menjaganya dari berbagai intervensi kekuasaan luar. Dalam konteks politik Indonesia yang kerap diguncang oleh koalisi pragmatis, kepemimpinan Megawati dipandang sebagai jangkar ideologi yang menghindarkan PDIP dari politik transaksional.
Baca Juga: Kartu Kuning UNESCO Mengintai, Megawati Kirim Surat ke Masinton
Apa yang Membuat Megawati Tetap Dikehendaki?
Pertanyaan besar yang mungkin muncul di benak publik adalah: Mengapa Megawati yang sudah memimpin PDIP selama lebih dari dua dekade masih tetap diinginkan? Jawabannya tak sesederhana umur atau regenerasi. Megawati adalah fondasi.
- Pertama, Megawati adalah simbol ideologis. Di tengah partai-partai lain yang sering kali berubah haluan politik demi kekuasaan jangka pendek, PDIP konsisten dengan garis ideologi nasionalisme yang ditanamkan oleh Soekarno. Dan Megawati adalah penjaga garis itu.
- Kedua, Megawati dikenal memiliki kemampuan menjaga soliditas internal partai. Terbukti, PDIP mampu mengelola dinamika kader dari berbagai generasi, termasuk dengan lahirnya figur-figur muda seperti Puan Maharani, Ganjar Pranowo, hingga Tri Rismaharini.
- Ketiga, keberhasilan PDIP dalam memenangkan pemilu legislatif dan eksekutif secara beruntun juga menjadi capaian nyata dari strategi politik Megawati. Tak bisa dimungkiri, di balik layar kemenangan Jokowi dalam dua kali Pilpres. Ada tangan dingin Megawati yang menyusun peta koalisi dan arah kampanye.
Tensi Politik Menuju Kongres PDIP 2025
Deklarasi dukungan dari DPC Solo ini juga menjadi sinyal awal menjelang Kongres PDIP 2025 yang direncanakan menjadi forum besar menentukan arah kepemimpinan partai ke depan. Beberapa pihak sempat berspekulasi bahwa kongres ini akan menjadi momentum transisi kepemimpinan kepada generasi muda. Mungkin kepada Puan Maharani sebagai simbol regenerasi dalam tubuh partai.
Namun, dengan menguatnya dukungan dari basis-basis utama seperti Solo, spekulasi itu perlahan mereda. Bukan berarti regenerasi tak diperlukan, tetapi para kader akar rumput tampaknya masih menilai bahwa momentum regenerasi belum tepat jika dilakukan di tengah kondisi politik nasional yang belum stabil.
Mereka menilai, Megawati masih dibutuhkan sebagai jangkar stabilitas politik PDIP di tengah tarik-menarik arah koalisi pasca-Pemilu 2024 dan meningkatnya ketegangan antar partai dalam perebutan kekuasaan eksekutif maupun legislatif.
Suara yang Menggema ke Daerah Lain
Dukungan DPC Solo juga diyakini akan berdampak domino ke daerah-daerah lain. Beberapa DPC di Jawa Tengah dan Jawa Timur bahkan dikabarkan tengah menyusun pernyataan dukungan serupa. Jika ini terus bergulir, maka dapat dipastikan bahwa posisi Megawati sebagai Ketua Umum akan semakin kokoh dan tak tergoyahkan.
Meskipun secara biologis usia Megawati terus bertambah, tapi secara politik, wibawa dan pengaruhnya tetap dominan. Ia masih mampu menjadi magnet konsolidasi partai dan mengarahkan haluan PDIP di tengah dinamika politik nasional.
Buat kalian yang ingin mendapatkan dan mengetahui informasi-informasi menarik lainnya mengenai partai politik SEMBILAN NEWS adalah pilihan terbaik buat anda.
- Gambar Utama dari www.antaranews.com
- Gambar Kedua dari www.jatengnetwork.com