Pada hari Selasa, 4 November 2025, Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri Kabinet Merah Putih ke Istana Kepresidenan di Jakarta dalam sebuah rapat yang berlangsung pada sore hari.

Pantauan media menyebut bahwa menteri-menteri mulai berdatangan sekitar pukul 14.00 WIB.
DAFTAR ISI
Latar Belakang Pemanggilan
Pada hari Selasa sore, 4 November 2025, Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih ke Istana Negara di Jakarta. Kabar ini muncul saat sejumlah pejabat tinggi terlihat memasuki kompleks istana sejak pukul sekitar 14.00 WIB.
Pemanggilan ini menimbulkan spekulasi berbagai pihak karena cakupannya yang cukup luas tak hanya satu atau dua menteri, tetapi banyak dan sekaligus diwarnai kehadiran tokoh-kunci seperti Bahlil Lahadalia (Menteri ESDM), serta Abdul Muhaimin Iskandar (Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan atau “Cak Imin”).
Walaupun belum semua rincian terbuka secara publik. Beberapa laporan menyebut bahwa agenda rapat mencakup evaluasi kinerja kabinet selama setahun dan penajaman strategi pemerintah ke depan, terutama terkait isu sosial-ekonomi.
Siapa Saja yang Hadir
Dari pantauan media, hadir dalam pemanggilan itu antara lain Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menko PM Cak Imin, Menteri Investasi & Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani. Serta beberapa menteri teknis seperti Menteri Koperasi Ferry Juliantono. Menteri UMKM Maman Abdurahman, dan Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko.
Kehadiran tokoh lintas kementerian ini menunjukkan bahwa pemanggilan tidak hanya bersifat operasional teknis biasa melainkan rapat antarkementerian yang punya bobot strategis. Beberapa sumber menyebut bahwa rapat akan membahas agenda besar seperti pengentasan kemiskinan. Hilirisasi industri, hingga investasi nasional.
Terkait konteks politik, kehadiran Cak Imin (Ketua Partai Kebangkitan Bangsa/PKB) juga menjadi sorotan karena posisinya tidak hanya sebagai menteri tetapi sebagai figur partai, sehingga agenda ini bisa dibaca juga dari sisi koordinasi politik pemerintah.
Baca Juga: Budi Arie Bersinyal Ke Gerindra Lewat Manuver Politik Di Kongres III Projo
Pengentasan Kemiskinan dan Konsolidasi Kabinet

Menurut beberapa sumber, salah satu fokus utama rapat ini adalah strategi pengentasan kemiskinan dan percepatan pembangunan sosial-ekonomi.
Presiden Prabowo memimpin secara langsung dan para menteri dipanggil untuk melaporkan capaian kerja setahun terakhir dan merumuskan langkah ke depan dalam menghadapi tantangan nasional.
Hal ini dapat dilihat sebagai sinyal bahwa kabinet akan lebih aktif dalam mengeksekusi program prioritas pemerintah. Serta menegaskan peran koordinasi antar-kluster kementerian.
Arti dan Implikasi Politikal Bagi Kabinet
Pemanggilan ini juga mengandung sinyal politik penting. Dengan mengundang menteri-menteri kunci sekaligus berbagai pihak teknis ke istana. Presiden Prabowo menunjukkan bahwa dirinya memberi prioritas tinggi terhadap isu yang dibahas. Hal ini bisa memperkuat posisi koordinatif presiden dalam kabinet dan menunjukkan bahwa agenda kabinet tidak hanya sekadar birokratik tetapi strategis.
Bagi para menteri yang hadir, ini bisa menjadi momen untuk menunjukkan performa serta mengejar target kabinet. Terutama menjelang satu tahun kepemimpinan kabinet. Kegagalan atau lambatnya pencapaian target bisa saja menjadi catatan tersendiri.
Bagi partai politik yang menterinya hadir seperti PKB melalui Cak Imin momen ini juga bisa dilihat sebagai ajang politis partai yang bersinergi dengan agenda besar pemerintah memperkuat posisinya dalam koalisi. Dengan demikian, rapat ini tidak hanya soal teknis. Tetapi juga terkait dengan dinamika politik kabinet dan pemerintahan.
Simak dan ikuti terus informasi menarik lainnya tentang berita-berita polik terbaru tentunya terpecaya hanya di SEMBILAN NEWS.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.antaranews.com
- Gambar Kedua dari tirto.id
