Presiden Prabowo memastikan pemerintah terus mendukung pengungsi banjir di Sumatra dengan bantuan logistik, evakuasi, dan layanan darurat.
Bantuan ini disalurkan melalui jalur darat, udara, dan laut, termasuk helikopter, pesawat TNI, serta kapal perang untuk percepatan evakuasi. Berikut ini SEMBILAN NEWS akan memberikan informasi mengenai langkah-langkah pemerintah dalam mendukung pengungsi banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Distribusi Bantuan Lewat Jalur Darat dan Udara
Pemerintah menurunkan berbagai upaya untuk memastikan bantuan sampai ke lokasi terdampak bencana secara cepat dan tepat. Selain pesawat Hercules dan A400M, pemerintah juga memanfaatkan helikopter TNI dan Basarnas. Hingga saat ini, sebanyak 11 helikopter dikerahkan untuk menyalurkan bantuan logistik, evakuasi korban, serta mendukung operasional tim SAR di lapangan.
Selain itu, enam kapal perang TNI (KRI) juga dilibatkan dalam proses evakuasi dan pengiriman logistik. Kapal-kapal yang dikerahkan antara lain KRI dr. Soeharso-990, KRI Semarang-594, KRI Teluk Banten-516, KRI Teluk Gilimanuk-531, KRI Teluk Celukan Bawang-532, dan KRI Brawijaya-320.
Kapal-kapal ini membawa bantuan berupa tenda lapangan, peralatan kesehatan, perahu karet, hingga bahan pokok bagi pengungsi. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama TNI Tunggul, menjelaskan bahwa kapal-kapal tersebut berlayar dari Jakarta dan Surabaya menuju Nias dan Belawan mulai 29 November hingga 1 Desember 2025.
Dapur Umum dan Bantuan Logistik untuk Pengungsi
Tidak hanya bantuan berupa logistik, pemerintah juga memanfaatkan dapur-dapur MBG di daerah terdampak untuk menjadi dapur umum bagi para pengungsi. Beberapa dapur MBG yang dialihfungsikan antara lain SPPG Daulat Lae-Langge dan SPPG Subulussalam di Aceh, serta SPPG Cengkeh Turi Binjai Utara di Sumatera Utara.
Langkah ini diambil untuk memastikan kebutuhan dasar pengungsi seperti makanan dan minuman tetap terpenuhi meski akses transportasi darat terputus akibat banjir dan longsor. Presiden Prabowo menekankan bahwa penyaluran bantuan dilakukan secara terus-menerus untuk meringankan penderitaan masyarakat terdampak bencana.
Baca Juga: Gus Ipul Tegaskan Aturan Ketat Surat PBNU, Cegah Hoaks dan Sabotase
Duka Cita dan Dukungan Moral
Dalam siaran tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada korban dan keluarga yang terdampak banjir bandang dan longsor di tiga provinsi Sumatra. “Mari kita senantiasa bersatu, bergotong-royong, mendoakan, serta membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana. Semoga masa sulit ini dapat segera kita lewati,” ujar Presiden.
Presiden menegaskan pentingnya kebersamaan dan gotong royong, baik dari pemerintah maupun masyarakat, dalam menghadapi bencana. Dukungan moral dan bantuan praktis seperti logistik, tenda, dan layanan kesehatan merupakan bagian dari upaya tersebut.
Kondisi Korban dan Tanggap Darurat Pemerintah
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga 29 November 2025. Jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mencapai 303 orang. Sebanyak 279 orang masih dinyatakan hilang, dan 18 orang luka-luka.
Rinciannya, korban meninggal di Sumatera Utara mencapai 166 orang, di Sumatera Barat 90 orang, dan di Aceh 47 orang. Sementara itu, jumlah korban hilang di Sumatera Utara tercatat 133 orang. Di Sumatera Barat 85 orang, dan di Aceh 51 orang. Kondisi ini membuat pemerintah mempercepat pengiriman bantuan dan evakuasi untuk mencegah dampak lebih lanjut dari bencana.
Dengan berbagai upaya yang terus dijalankan, pemerintah memastikan bahwa kebutuhan pengungsi tetap menjadi prioritas utama. Dukungan melalui jalur darat, udara, dan laut, serta pengoperasian dapur umum, menjadi bukti nyata respons cepat pemerintah untuk meringankan penderitaan warga terdampak.
Simak dan ikuti terus informasi menarik lainnya tentang berita-berita polik terbaru tentunya terpercaya hanya di SEMBILAN NEWS.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari antaranews.com
- Gambar Kedua dari antaranews.com