Presiden Prabowo Subianto usulkan penambahan anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencerminkan fokus Indonesia dalam berkontribusi pada reformasi sistem internasional.
Dalam beberapa waktu terakhir, isu ini semakin menjadi perhatian, khususnya setelah Prabowo mengajukan usulan tersebut di Forum Diplomasi Antalya 2025. Ide ini tidak hanya terkait dengan kepentingan nasional Indonesia tetapi juga mencerminkan dinamika global yang terus berubah, di mana negara-negara semakin berusaha untuk berperan lebih besar dalam pembuatan keputusan internasional. SEMBILAN NEWS akan membahas lebih dalam lagi mengenai Prabowo yang usulkan penambahan anggota Dewan keamanan PBB.
DAFTAR ISI
Latar Belakang Dewan Keamanan PBB
Dewan Keamanan PBB terdiri dari 15 anggota, di mana lima di antaranya merupakan anggota tetap dengan hak veto, yaitu Tiongkok, Prancis, Federasi Rusia, Kerajaan Inggris, dan Amerika Serikat. Anggota tetap ini memiliki kekuasaan yang signifikan dalam pengambilan keputusan, termasuk penyetujuan resolusi yang berkaitan dengan isu-isu keamanan internasional. Namun, struktur ini sering dianggap tidak lagi mencerminkan realitas geopolitik dunia saat ini, di mana banyak negara berkembang semakin berpengaruh dalam urusan internasional.
Prabowo menyatakan bahwa struktur Dewan Keamanan PBB saat ini sudah tidak mencerminkan kondisi geopolitik dunia yang terus berubah. Dan dengan demikian, sudah saatnya untuk menambah anggota tetap untuk memperkuat legitimasi dan efektivitas Dewan Keamanan. Ini adalah sikap yang sejalan dengan pandangan banyak negara, termasuk Indonesia, tentang perlunya reformasi di dalam PBB, khususnya Dewan Keamanan.
Konteks Usulan Prabowo
Prabowo mengusulkan penambahan anggota tetap Dewan Keamanan akibat adanya tuntutan global yang menginginkan keterwakilan yang lebih adil di dalam struktur keputusan PBB. Aniaya kekuasaan yang terlalu terfokus pada beberapa negara besar membuat suara negara-negara lain, terutama dari dunia berkembang, tidak terwakili secara proporsional.
Menurut Prabowo, penambahan ini dapat membantu menciptakan keseimbangan baru dalam pengambilan keputusan global. Usulan tersebut juga datang pada saat di mana banyak negara, termasuk India, Jerman, Jepang, dan Brasil. Menyampaikan keinginan mereka untuk menjadi anggota tetap Dewan Keamanan.
Kondisi ini menunjukkan bahwa terdapat minat internasional yang luas untuk mereformasi Dewan Keamanan dan memperbanyak keanggotaan yang memiliki hak veto di dalamnya. Prabowo berharap Indonesia bisa menjadi bagian dari inisiatif ini. Sehingga bisa berkontribusi secara aktif dalam upaya memperkuat sistem multilateral berbasis hukum internasional.
Baca Juga: Link Judi Online Menyusup ke Website Pemerintah, Ini Cara Mengatasinya
Dukungan dan Tanggapan Terhadap Usulan
Usulan Prabowo ini mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Para diplomat di forum-forum internasional, termasuk negara-negara anggota PBB lainnya. Mengemukakan bahwa pentingnya menjadikan Dewan Keamanan lebih inklusif dan representatif adalah hal yang mendesak.
Sebagai salah satu negara yang telah berkontribusi besar dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB. Indonesia memiliki posisi yang kuat untuk mendukung reformasi ini dan menunjukkan komitmen untuk mempromosikan perdamaian dan keamanan global. Namun, terdapat pula tantangan yang harus dihadapi dalam merealisasikan usulan tersebut.
Beberapa negara yang saat ini memiliki hak veto mungkin tidak setuju dengan penambahan anggota baru, terlebih lagi jika hal tersebut mengancam posisi dan kekuasaan mereka. Situasi ini memerlukan negosiasi dan diplomasi yang cermat agar dapat memperoleh dukungan dari semua pihak, sehingga usulan tersebut dapat diimplementasikan dengan baik.
Implikasi Jangka Panjang
Penambahan anggota tetap Dewan Keamanan tidak hanya sekadar persoalan struktural, tetapi juga berdampak pada dinamika pembuatan kebijakan global. Dengan lebih banyak negara terlibat dalam pengambilan keputusan, diharapkan perspektif yang lebih luas dapat dimasukkan. Sehingga kebijakan yang dihasilkan akan lebih mencerminkan kepentingan dan kebutuhan semua bangsa, bukan hanya segelintir negara besar.
Selain itu, reformasi Dewan Keamanan dapat memperkuat legitimasi PBB sebagai organisasi internasional yang mewakili seluruh umat manusia. Hal ini akan menjadi langkah penting dalam memulihkan kepercayaan publik terhadap PBB. Yang dalam beberapa tahun terakhir telah sering dikritik karena ketidakmampuannya menangani isu-isu global dengan efektif.
Kesimpulan
Prabowo Subianto usulkan penambahan anggota tetap Dewan Keamanan PBB adalah langkah strategis dan penting bagi Indonesia dalam upaya meningkatkan peran aktif di kancah internasional. Dengan memperjuangkan reformasi yang lebih inklusif dan representatif, Indonesia tidak hanya mengadvokasi kepentingan nasional.
Tetapi juga berkontribusi pada tujuan yang lebih besar untuk menciptakan dunia yang damai dan adil bagi semua negara. Diperlukan sinergi antara diplomasi dan dialog untuk mewujudkan usulan ini dalam rangka menciptakan sistem internasional yang lebih baik dan lebih berkelanjutan.
Manfaatkan waktu anda untuk mengeksplorisasi berita terbaru dan menarik lainnya hanya di SEMBILAN NEWS.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari antaranews.com
- Gambar Kedua dari antaranews.com