Kehadiran Pramono Anung dalam retret kepala daerah di Akmil Magelang mencerminkan dedikasinya terhadap partai dan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Pada Senin, 24 Februari 2025, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, tiba di Akademi Militer (Akmil) Magelang untuk bergabung dalam retret kepala daerah yang diselenggarakan oleh PDI-P. Kedatangan Pramono pada hari keempat acara tersebut menarik perhatian publik, terutama karena sebelumnya ia tidak hadir bersama rombongan kepala daerah lainnya. Meskipun demikian, Pramono memilih untuk tidak mengungkapkan alasan keterlambatannya secara detail.
DAFTAR ISI
Kedatangan Pramono Anung di Akmil Magelang
Pramono Anung tiba di Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, pada Senin siang sebelum melanjutkan perjalanan ke Akmil Magelang. Setibanya di lokasi, ia langsung bergabung dengan para kepala daerah lainnya yang telah lebih dulu mengikuti retret sejak beberapa hari sebelumnya.
Kehadiran Pramono disambut hangat oleh rekan-rekannya, mengingat posisinya sebagai salah satu tokoh senior di PDI-P.
Sikap Pramono Mengenai Keterlambatannya
Saat ditemui oleh awak media, Pramono Anung enggan membeberkan alasan spesifik terkait keterlambatannya bergabung dalam retret tersebut. Ia hanya menyatakan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, mengenai keputusannya untuk mengikuti retret. “Saya sudah berkomunikasi, kami ikut retret. Yang jelas semua sudah saya laporkan,” ujar Pramono di lokasi retret pada Selasa pagi.
Meskipun tidak memberikan penjelasan rinci, Pramono menegaskan komitmennya untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan retret hingga selesai. Ia juga menyampaikan bahwa kehadirannya merupakan bentuk tanggung jawabnya sebagai kader partai dan kepala daerah.
Respon Dari PDI-P dan Peserta Retret Lainnya
Keterlambatan Pramono Anung dalam mengikuti retret ini menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan publik dan media. Namun, pihak PDI-P melalui Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa partai memahami situasi masing-masing kepala daerah yang memiliki agenda dan tanggung jawab di wilayahnya. Hasto menekankan bahwa yang terpenting adalah komitmen para kepala daerah untuk hadir dan berpartisipasi aktif dalam retret tersebut.
Para peserta retret lainnya menyambut positif kehadiran Pramono. Mereka menganggap bahwa keikutsertaan Gubernur DKI Jakarta ini akan menambah semangat dan memperkaya diskusi selama kegiatan berlangsung. Beberapa kepala daerah juga mengapresiasi keputusan Pramono untuk tetap hadir meskipun dengan keterlambatan.
Baca Juga: Pramono Anung Serius Ikuti Retreat Kepala Daerah di Akmil Magelang
Aktivitas Pramono Selama Retret
Setelah bergabung, Pramono Anung langsung mengikuti berbagai agenda yang telah disusun oleh panitia. Ia tampak serius menyimak materi yang dipaparkan oleh narasumber dan aktif berpartisipasi dalam diskusi kelompok. Pramono juga menyempatkan diri untuk berbincang dengan para peserta lain, berbagi pengalaman, dan membahas berbagai isu strategis terkait pemerintahan dan pembangunan daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Pramono mengungkapkan rasa nyaman selama mengikuti retret di Akmil Magelang. Ia menyebut bahwa lingkungan dan udara di sekitar Akmil sangat mendukung untuk refleksi dan konsentrasi. “Tidur saya semalam pulas setelah baru mengikuti retret pada Senin siang,” kata Pramono.
Komitmen Pramono Terhadap Partai dan Tugasnya
Meskipun tidak mengungkapkan alasan keterlambatannya, kehadiran Pramono Anung dalam retret ini menunjukkan komitmennya terhadap partai dan tugasnya sebagai kepala daerah. Sebagai kader senior PDI-P, partisipasinya diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam penyusunan strategi dan kebijakan partai ke depan.
Pramono juga menegaskan bahwa dirinya siap menerima segala konsekuensi atas keterlambatannya. Hal ini menunjukkan sikap profesional dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin. “Yang jelas semua sudah saya laporkan,” tegas Pramono.
Kesimpulan
Kehadiran Pramono Anung dalam retret kepala daerah di Akmil Magelang, meskipun terlambat, mencerminkan dedikasinya terhadap partai dan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Meskipun alasan keterlambatannya tidak diungkapkan secara publik, komitmennya untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut patut diapresiasi.
Hal ini menunjukkan bahwa koordinasi dan komunikasi antara pimpinan daerah dan partai tetap terjaga dengan baik demi kepentingan bersama. Dapatkan berbagai informasi menarik lainnya hanya di SEMBILAN NEWS.