Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat dengan BGN di Hambalang, Bogor, untuk membahas percepatan operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Rapat ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah penerima manfaat MBG, yang kini sudah mencapai 3,3 juta, dengan target lebih dari 4 juta pada Mei 2025. Presiden juga menekankan pentingnya ketelitian dan keselamatan dalam pelaksanaan program untuk memastikan keberhasilan jangka panjang. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran SEMBILAN NEWS.
Melayani Jutaan Anak Bangsa
Program Makan Bergizi Gratis telah menjangkau lebih dari 3,3 juta penerima manfaat hingga akhir April 2025. Angka ini melampaui target awal dan menunjukkan efektivitas strategi implementasi BGN. Dalam waktu dekat, diperkirakan jumlah tersebut akan meningkat drastis. “Insyaallah pertengahan Mei ini kita bisa melayani lebih dari 4 juta penerima,” ujar Dadan. Rencananya, dua SPPG baru akan mulai beroperasi pada 5 dan 14 Mei 2025.
Tak berhenti di situ, target jangka menengah program ini pun telah ditetapkan. Hingga Agustus 2025, BGN menargetkan pelayanan terhadap lebih dari 20 juta penerima manfaat. Ini mencerminkan skala ambisius program yang tidak hanya menyentuh aspek gizi, tetapi juga pendidikan, ekonomi, dan kesehatan masyarakat secara luas.
Arahan Tegas Presiden Teliti, Cermat, dan Humanis
Dalam pengarahan langsungnya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya profesionalisme dan kehati-hatian dalam menjalankan program. Ia menegaskan bahwa MBG bukan sekadar distribusi makanan, tetapi merupakan investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia.
“Pak Presiden mengarahkan agar kami tetap semangat berkarya, bekerja lebih teliti dan cermat, karena ini program strategis. Ini adalah investasi SDM masa depan dan sangat riskan jika tidak dijalankan dengan benar,” jelas Dadan.
Presiden juga menyampaikan secara khusus pentingnya menjaga keselamatan dalam operasional. Ia menargetkan pelaksanaan program ini bebas dari insiden, termasuk potensi keracunan atau kesalahan distribusi mengusung prinsip zero accident sebagai standar nasional.
Baca Juga: Legislator PDIP Dorong Potongan Aplikator Transportasi Online 10 Persen
SPPI dan SPPG, Garda Terdepan Perubahan
Salah satu kunci sukses percepatan layanan MBG adalah peran aktif para anggota Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) dan SPPG. Mereka adalah garda terdepan yang menggerakkan mesin program ini di lapangan.
Setelah pendidikan SPPI batch 3 rampung, BGN berharap pelaksanaan program bisa dipacu lebih cepat lagi. Ribuan SPPI akan disebar ke berbagai daerah untuk memperkuat kapasitas pelayanan dan mempercepat distribusi makanan bergizi di pelosok negeri.
Dadan pun menyampaikan harapannya agar seluruh pegawai dan relawan semakin termotivasi. “Insyaallah semua tambah semangat, tambah patriotik, sehingga kita bisa bekerja lebih cepat dan lebih cermat,” ujarnya. Semangat kolektif ini akan menjadi bahan bakar utama untuk mencapai target ambisius nasional.
Sinergi Lintas Kementerian
Yang menarik dari rapat ini bukan hanya isi pembahasannya, tetapi juga siapa saja yang hadir. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya turut hadir mendampingi Presiden.
Kehadiran para tokoh tinggi negara ini menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis adalah prioritas lintas sektoral. Sinergi antara kementerian, lembaga, dan masyarakat sipil diperlukan untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan hak dasarnya atas makanan yang sehat dan bergizi.
Dengan dukungan penuh dari kepala negara, kerja kolaboratif seluruh pemangku kepentingan, serta antusiasme masyarakat, program MBG diharapkan tidak hanya menjadi solusi atas masalah gizi saat ini, tetapi juga warisan kebijakan yang membentuk masa depan Indonesia yang lebih kuat dan sehat.
Keimpulan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dipimpin oleh Badan Gizi Nasional (BGN) menunjukkan kemajuan signifikan dalam memperluas jangkauan pelayanan kepada masyarakat. Dengan target mencapai lebih dari 20 juta penerima manfaat pada Agustus 2025, percepatan pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjadi kunci utama.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya ketelitian, kecermatan, dan keselamatan dalam pelaksanaan program ini, yang bukan hanya sekadar distribusi makanan, tetapi juga investasi penting bagi pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai Presiden Prabowo Rapat dengan BGN.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.cnbcindonesia.com
- Gambar Kedua dari www.viva.co.id