Dalam rapat paripurna DPRD, Gubernur bahas tiga Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) strategis sebagai bagian dari transformasi Jakarta 2025-2029 ke depan.
Melalui pidatonya, Gubernur Pramono menekankan tujuh agenda prioritas yang menjadi kompas arah pembangunan Jakarta lima tahun ke depan. Strategi ini mencerminkan semangat kolaboratif, efisiensi, dan keberpihakan kepada kelompok rentan. SEMBILAN NEWS akan membahas langkah strategis Pemprov DKI Jakarta dalam membangun kota yang lebih inklusif, sehat, dan berkelanjutan.
DAFTAR ISI
Penguatan Fiskal dan Inovasi Pembiayaan
Pemprov DKI Jakarta menargetkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai fondasi pembiayaan pembangunan. Optimalisasi pajak dan retribusi, pemanfaatan aset daerah, serta kontribusi BUMD menjadi tumpuan untuk menambah pundi-pundi kas daerah.
Tak hanya itu, Jakarta juga akan mengembangkan skema pembiayaan kreatif seperti Jakarta Collaboration Fund mekanisme kolaboratif yang membuka ruang kontribusi sektor swasta dan masyarakat sipil dalam proyek strategis ibu kota. Efisiensi belanja dan transparansi juga menjadi komitmen untuk memastikan setiap rupiah anggaran menghasilkan dampak nyata bagi warga.
Pendidikan Inklusif, Vokasi Unggul, dan Profesionalisme Guru
Di sektor pendidikan, Pemprov fokus memperkuat akses dan kualitas layanan pendidikan sejak usia dini. Program seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), dan kemitraan dengan sekolah swasta terus diperluas untuk mencegah eksklusi pendidikan akibat hambatan ekonomi.
Tak hanya itu, pendidikan vokasi menjadi ujung tombak peningkatan daya saing generasi muda Jakarta. Kemitraan SMK dengan industri akan didorong untuk menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja.
Bagi siswa berkebutuhan khusus, Pemprov menyiapkan Unit Layanan Disabilitas dan kurikulum adaptif untuk Sekolah Luar Biasa (SLB). Pemerataan akses juga didorong melalui sistem PPDB/SPMB Bersama yang telah dijalankan sejak 2021.
Di sisi lain, peningkatan profesionalisme guru juga tak luput dari perhatian. Pelatihan yang menekankan pada penguasaan teknologi, inovasi pedagogis, dan riset akan menjadi bagian dari reformasi pendidikan Jakarta.
Baca Juga:
Transportasi dan Infrastruktur Air yang Terintegrasi
Permasalahan kemacetan dan banjir masih menjadi pekerjaan rumah utama Jakarta. Dalam lima tahun mendatang, integrasi transportasi publik akan diperkuat, termasuk perluasan MRT, LRT, BRT, dan TransJabodetabek.
Bahkan, Gubernur telah menerbitkan Instruksi Gubernur No. 6 Tahun 2025 yang mewajibkan ASN menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu langkah simbolik sekaligus strategis untuk membudayakan transportasi ramah lingkungan.
Sementara itu, di sektor pengelolaan air, pembangunan reservoir komunal, perluasan jaringan pipa, dan pengurangan kebocoran air (non-revenue water) menjadi prioritas. Untuk mitigasi banjir, Pemprov akan membangun sistem polder, kolam retensi, tanggul pantai, dan memperluas ruang terbuka hijau-biru sebagai pendekatan alami penyerapan air.
Perlindungan Sosial dan Kawasan Tanpa Rokok
Dalam RPJMD 2025–2029, Pemprov menargetkan penurunan angka kemiskinan hingga kisaran 1,82–2,91 persen. Program perlindungan sosial akan difokuskan pada pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin dan rentan. Seperti bantuan usaha mikro, pelatihan kerja, dan subsidi kebutuhan dasar.
Raperda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) juga menjadi instrumen penting dalam agenda kesehatan publik. Pemprov tetap memberi ruang merokok di tempat khusus, namun menegaskan bahwa ruang publik termasuk tempat hiburan seperti karaoke dan kafe live music harus steril dari asap rokok.
Kebijakan ini bukan hanya soal larangan, melainkan upaya perlindungan nyata terhadap anak-anak dan ibu hamil dari paparan asap rokok. Edukasi akan dilakukan secara kolaboratif, melibatkan tokoh masyarakat, media lokal, dan influencer digital agar pesan KTR lebih membumi dan diterima warga.
Jakarta Menuju Kota Masa Depan
Dengan arah pembangunan yang ditata secara sistematis dalam RPJMD dan didukung kebijakan tematik seperti Raperda KTR dan Penyelenggaraan Pendidikan, Jakarta bersiap menyongsong masa depan sebagai kota global yang inklusif, sehat, dan inovatif.
Komitmen Pemprov DKI yang disampaikan Gubernur Pramono Anung bukan sekadar dokumen perencanaan, tapi merupakan janji kepada lebih dari 10 juta warga ibu kota untuk hidup di kota yang lebih layak, setara, dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Agenda transformasi Jakarta 2025–2029 menegaskan tekad Pemprov DKI untuk membangun kota yang tidak hanya modern, tetapi juga manusiawi. Dari peningkatan PAD dan efisiensi belanja, reformasi pendidikan inklusif, integrasi transportasi, hingga perlindungan sosial dan kesehatan publik, semua diarahkan pada satu tujuan, menjadikan Jakarta tempat yang lebih baik bagi semua.
Kini, tantangannya bukan hanya pada perencanaan, melainkan konsistensi dalam pelaksanaan. Jakarta punya arah yang jelas tinggal bagaimana seluruh elemen masyarakat ikut bergerak bersama. Ikuti SEMBILAN NEWS dan dapatkan berita informasi terupdate menarik lainnya setiap harinya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari megapolitan.kompas.com
- Gambar Kedua dari www.liputan6.com