Viral tentang Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang dikabarkan mengusulkan MBG diganti uang tunai dipastikan hoaks.

Kementerian Keuangan menegaskan informasi tersebut tidak benar dan mengajak masyarakat selalu berhati-hati, memverifikasi berita sebelum mempercayai atau membagikannya. Berikut ini SEMBILAN NEWS akan memberikan informasi terkait isu viral mengenai Menteri Keuangan dan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
DAFTAR ISI
Kemenkeu Tegaskan Hoaks
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro, menyatakan bahwa semua berita yang beredar mengenai penggantian MBG dengan uang tunai oleh Menkeu Purbaya adalah hoaks. Ia menekankan bahwa program MBG tetap berjalan sesuai dengan tujuan awal.
“Beredar unggahan pada platform media sosial TikTok mengenai Menteri Keuangan yang mengusulkan MBG diganti dengan uang. Dengan ini kami menyatakan bahwa informasi tersebut merupakan hoaks,” ungkap Deni dalam keterangan resmi pada Senin, 8 Desember 2025.
Kemenkeu memastikan bahwa tidak ada rencana atau kebijakan resmi untuk mengubah MBG menjadi bantuan tunai. Program MBG tetap fokus pada penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah untuk mendukung kesehatan dan pertumbuhan mereka.
Asal-Usul Hoaks di TikTok
Hoaks ini awalnya muncul dari unggahan akun TikTok bernama Endang Kelana, yang menyebut Menkeu Purbaya mengusulkan MBG diganti dengan uang tunai. Unggahan ini menjadi viral karena sifatnya kontroversial dan menarik perhatian banyak pengguna.
Dalam waktu singkat, unggahan tersebut mendapat interaksi tinggi, yaitu 60,4 ribu likes, 15,1 ribu komentar, dan 10,7 ribu share. Banyak pengguna yang langsung mempercayai informasi tersebut tanpa melakukan verifikasi.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana konten yang viral di media sosial dapat dengan cepat mempengaruhi opini publik, meski faktanya tidak benar. Masyarakat perlu lebih waspada terhadap konten yang belum diverifikasi.
Baca Juga: Prabowo Minta Seluruh Aparat TNI–Polri Turun Membantu Korban Bencana
Pentingnya Verifikasi Informasi

Kemenkeu menekankan pentingnya masyarakat untuk memverifikasi informasi sebelum membagikannya. Deni Surjantoro mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap berita bohong yang mengatasnamakan pejabat pemerintah.
Beberapa langkah sederhana untuk memverifikasi informasi antara lain: cek sumber resmi, bandingkan dengan media terpercaya, dan jangan langsung mempercayai konten viral yang belum jelas kebenarannya.
Dengan membiasakan verifikasi, masyarakat dapat mengurangi risiko tertipu hoaks, menjaga ketenangan publik, serta mencegah kebingungan yang tidak perlu terkait kebijakan pemerintah.
Dampak Hoaks Terhadap Publik
Meskipun hoaks ini belum mempengaruhi kebijakan, dampaknya cukup signifikan terhadap masyarakat. Banyak orang tua, guru, dan pihak sekolah yang merasa bingung dan khawatir terkait masa depan program MBG.
Program MBG sendiri merupakan upaya pemerintah untuk memastikan anak-anak mendapatkan makanan bergizi yang mendukung pertumbuhan dan kesehatan. Kehadiran hoaks bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap program pemerintah yang sah.
Selain itu, perdebatan di media sosial akibat hoaks membuat masyarakat sering terpecah dan mudah tersulut emosi, padahal isu ini seharusnya bisa ditangani dengan klarifikasi resmi dari pemerintah.
Edukasi Untuk Masyarakat
Kemenkeu terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar lebih kritis dan selektif dalam menerima informasi di media sosial. Edukasi ini mencakup cara membedakan berita resmi dari hoaks serta pentingnya verifikasi fakta.
Masyarakat diajak untuk tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya, sehingga dapat membantu meminimalisir penyebaran hoaks dan menjaga ketertiban sosial.
Sebagai penutup, informasi mengenai penggantian MBG menjadi uang tunai tidak benar. Program MBG tetap berjalan sesuai tujuan awal, menyediakan makanan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah, dan masyarakat perlu bijak dalam bermedia sosial.
Simak dan ikuti terus informasi menarik lainnya tentang berita-berita polik terbaru tentunya terpercaya hanya di SEMBILAN NEWS.
