Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Cak Imin saat itu menghadiri acara perbincangan Terbuka. Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Solo. Anies dan Cak Imin disambut dengan hangat oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Anies dan Cak Imin di perkirakan tiba pukul 09.20 WIB. Kedatangan Anies dan Cak Imin langsung disambut masyarakat yang sudah menunggu di Edutorium UMS. Anies-Cak Imin Di sambut oleh masyarakat setempat, dimana masyarakat menunggu momen kedatangan Anies dan Cak Imin. Masyarakat dan melakukan foto bersama. Ada puluhan ribu orang yang hadir dan memenuhi Edutorium UMS.
Haedar Nashir dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Anies-Cak Imin memenuhi undangan dialog terbuka yang digelar PP Muhammadiyah ini. “Undangan acara kita sebenarnya terbatas, tapi kok yang hadir melebihi yang semestinya,” ucap Haedar..
Dalam acara ini, Anies-Cak Imin akan berdialog yang dipandu tim panelis dari Muhammadiyah. Tim panelis terdiri lima orang yakni KH. Saad Ibrahim, Prof. Zuli Qadir, Prof. Sofyan Anif, Prof. Dr. Siti Zuhro dan Prof. Dr. Aidul Fitri. Perbincangan membahas sejumlah isu seperti pendidikan, hukum, agama, kesehatan, , demokrasi, hingga kesejahteraan sosial.
“Semua calon presiden dan calon wakil presiden lewat Muhammadiyah kita mengajak untuk lakukan diskusi secara serius persoalan bangsa dan Indonesia untuk ke depan. Agar mereka betul-betul, fondasinya kokoh, jiwa kenegarawanannya teruji. Dan saya yakin dialog memberi ruang bagi kita tidak asal memilih tanpa kesadaran literasi politik yang cerdas,” ucap Haedar.
Namun bukan itu juga, mengundang Anies-Cak Imin, Muhammadiyah juga mengundang paslon lain. Dijadwalkan besok akan mengundang pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud Md di kampus UMS Jakarta dan pada tanggal 24 November dan juga mengundang paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di kampus UMS Surabaya.
3 Tokoh Sulsel Jadi Jubir Timnas AMIN: Politisi muda PKS hingga Said Didu
Para tokoh asal Sulawesi Selatan (Sulsel) ditunjuk menjadi Juru Bicara (Jubir) Timnas Anies Baswedan-Cak Imin (AMIN). Mereka adalah Ismail Bachtiar, Muhammad Ramli Rahim, dan Muhammad Said Didu.
Diketahui, Ismail Bachtiar ialah anggota Fraksi PKS DPRD Sulsel. Sedangkan Said Didu ialah mantan staf khusus Menteri ESDM. sementara, Muhammad Ramli Rahim ialah koordinator awam Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) Sulsel.
“Aku ini ditugaskan sang partai, mananya kodong Samina wa athona ke (perintah) pimpinan partai yah kita jalankan semaksimal mungkin peran-kiprah itu. Saya wajib pastikan PKS menang AMIN presiden. Jubir nasional, dari PKS terdapat lima,” ucap Ismail.
Ismail berkata dirinya menjadi juru bicara akan bertugas sebagai penghubung calon presiden dan calon wakil presiden Anies-Cak Imin dengan rakyat. Salah satu tugas utamanya ialah memberikan visi-misi AMIN ke publik.
“Sebagai narahubung aclon presiden dan calon wakil presiden ke ruang publik. jikalau aku kan alhamdulillah ruang itu sudah diberikan ruang itu berasal dulu. Partai memberi ruang itu,” ucapnya.
“Jadi memang karena ini tugas partai aku wajib arahan partai ke mana, menyampaikan apa, kita wajib sampaikan ke publik. menyampaikan informasi-liputan yang kentara ke warga bahwa ini loh yg sebagai visi-misinya calon presiden kita,” tambah Ismail.
Terpisah, Muhammad Ramli Rahim pula membenarkan dirinya resmi ditunjuk sebagai keliru satu Jubir Timnas AMIN. Ramli Rahim mengaku telah terlibat pada relawan Anies semenjak 2021.
“Alhamdulillah terima kasih atas kepercayaan ini, kami siap bekerja. Selain jubir, saya permanen akan mengurus relawan,” ucap Ramli Rahim.
Baca Juga: Makna Salam Tiga Jari Ala Hunger Games Ganjar
Alasan PKS tidak Mau koordinator TKD Anies-Cak Imin pada Sulsel Kader Parpol Pengusung
PKS Sulawesi Selatan (Sulsel) menegaskan tidak ingin Jika Tim Kampanye daerah (TKD) Anies Baswedan-Cak Imin. Pada Sulawesi Selatan dipimpin sang kader partai politik (parpol) Pendukung. PKS membeberkan sejumlah alasan yang mendasari ketua TKD Anies-Cak Imin (AMIN) harus berasal luar parpol.
ketua PKS Sulsel Amri Arsyid menegaskan Bila TKD AMIN Sulsel dipimpin figur dari luar parpol pengusung akan memiliki fokus pemenangan yg lebih masif. Selain itu figur eksternal diyakini akan mengayomi seluruh parpol pengusung.
“Prinsipnya PKS mau siapapun yg ditunjuk oleh koalisi menjadi ketua tim pemenangan AMIN merupakan yang mampu memimpin semua partai pengusung. Maka dari itu, supaya beliau itu benar-betul fair dan bisa membawa kemenangan beserta, yah usahakan koordinator tim pemenangannya berasal dari kalangan netral,” ucap Amri Arsyid.
Amri menilai, Bila ketua tim diambil dari parpol pengusung, maka akan sulit adil dan tidak fokus dalam pemenangan pemilihan presiden. Olehnya, beliau berharap supaya yg ditunjuk bukan artinya kader parpol dan bukan calon anggota legislatif (caleg).
“bisa mengayomi seluruh. Jadi tak sedang menjadi calon anggota legislatif, atau pun pula tidak sedang aktif pada kepengurusan partai pengusung. Tentunya agar mampu fokus berkiprah buat pemenangannya AMIN. aku kira banyaklah tokoh-tokoh di Sulsel ini yg bisa kita jadikan ketua tim,” ungkapnya.Ditanya soal Jatah
Menteri untuk Muhammadiyah, Ini Jawaban Anies-Cak Imin
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden angka urut 1, Anies dan Cak Imin, menerima pertanyaan soal jatah menteri Bila memenangi Pilpres 2024. Pertanyaan itu disampaikan di program obrolan Terbuka Muhammadiyah beserta Calon Pemimpin Bangsa pada Edutorium UMS Solo.
sesudah dialog pada program berakhir, modulator dalam program itu Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti menyempatkan berseloroh dengan bertanya apakah akan terdapat menteri yg dipilih berasal Muhammadiyah oleh paslon menggunakan singkatan AMIN itu.
“bila aku boleh tanya, jikalau yg tersebut kan pertanyaan ilmiah seluruh. aku tanya yg tidak ilmiah akan tetapi penting. kalau Mas Anies dan Gus Cak Imin jadi Presiden dan Wakil Presiden, apakah akan mengangkat menteri asal Muhammadiyah,” ucap Abdul.
Pertanyaan itu pun membentuk AMIN dan para peserta pada obrolan tersebut tertawa. Anies pun menanggapinya.
Anies mengatakan, era Presiden joko widodo (jokowi), Muhammadiyah mendapatkan jatah kursi menteri sehingga hal serupa akan ia lakukan.
“Pak joko widodo saja menyampaikan tempat, apalagi kita,” ucap Anies.
Pernyataan Anies itu pun ditambahi Cak Imin. beliau menilai menteri yang berasal dari Muhammadiyah selalu terdapat.
“Setiap periode kepemimpinan nasional, kayaknya tak pernah berani meninggalkan menteri dari Muhammadiyah, apalagi kita berdua,” tutup Cak Imin.