Debat terakhir Pilpres 2024 dikritisi salah satu guru besar (Gubes) Universitas Brawijaya (UB). Debat tersebut cenderung adem ayem dan ketiga capres tampak kerap saling setuju satu menggunakan lainnya. Gubes Ilmu aturan Ketenagakerjaan UB Prof Rachmad Safa’at menilai bahwa atmosfer debat kali ini membawa kejutan besar bagi warga sekaligus pengamat politik. Pasalnya, dibandingkan debat sebelumnya. Ia menyebut para capres seperti menemukan banyak titik kecenderungan dalam beberapa isu, khususnya soal ketenagakerjaan.
“Beda asal pengalaman debat kemarin ya, kemarin kita umumnya menyaksikan ketegangan serta konflik soal ideologis. Akan tetapi debat kali ini sepertinya mereka saling belajar buat tidak menjatuhnya nampaknya. Namun meski memang saling sepakat serta melengkapi seharusnya meski telah sepakat harusnya terdapat perspektif sendiri yang disampaikan,” jelas Rachmad.
Rachmad relatif menyayangkan menggunakan performa masing-masing capres di debat hari ini. Beliau merasa pemaparan dari capres nomor urut 01 Anies Baswedan, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, dan capres angka urut 03 Ganjar Pranowo terkesan kurang solutif dan hanya terbatas pada identifikasi.
“Sangat aku sayangkan bahkan buat gosip soal ketenagakerjaan ini sebenarnya di Indonesia itu adalah berita krusial serta sangat mampu dikembangkan akan tetapi pada debat tadi malah memperoleh porsi yg kurang cukup buat dibahas tersebut,” ucapnya.
“Kemarin mereka saling mengkritisi kelemahannya masing-masing tapi nampaknya di forum kali ini itu malah tidak muncul. Ya nggak papa sebenarnya akan tetapi kedalamannya tentang persoalan yang dikaji buat beberapa informasi malah tidak dibahas dengan baik,” ujar Rachmad.
“Padahal jikalau membahas soal ketenagakerjaan, pada Indonesia waktu ini ada 94 juta lebih energi kerja akan tetapi informasi persoalan mereka ini tidak banyak dibahas. contohnya wacana upah mereka yg terlalu rendah, upahnya saja upah minimum dari dulu sampai kini tapi kiprah negara tidak akbar untuk merubah kebijakan tentang upah, seharusnya sekarang kita telah berubah menjadi upah layak, akan tetapi malah berita tidak disinggung,” tandasnya.
TKN Sebut Eks Menkes Terawan Dukung Prabowo-Gibran
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid, mengatakan Bila Eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendukung pasangan Prabowo Subianto serta Gibran Rakabuming Raka. Adapun Terawan terlihat pada barusan tim Prabowo di debat kelima.
“Ya Pak Terawan mendukung kami. Ya pokoknya mendukung lah. yang mendukung kan nggak wajib ditempatkan,” ucap Nusron. Waktu ditanyai soal posisi Terawan nantinya, Nusron tidak ingin berandai-andai. ia berkata Terawan mendukung gagasan Prabowo. “Oh ya ke depannya kan soal nanti itu. yang kentara beliau mendukung gagasan Pak Prabowo,” katanya.
Adapun Terawan terlihat pada barisan TKN Prabowo-Gibran, Terawan terlihat mengenakan jaket berwarna biru spesial TKN. Pada jaket itu pula tertulis Tim Kampanye Nasional pada dada sebelah kiri, dan tertulis Prabowo Gibran dalam dada sebelah kanan. Terawan juga ikut ketika Prabowo Subianto melakukan konferensi pers usai debat. Dirinya berdiri berdampingan menggunakan barisan TKN lainnya.
Kala Prabowo Minta Maaf ke Anies & Ganjar di Akhir Debat Capres
Capres angka urut dua Prabowo Subianto memberikan permohonan maaf kepada capres lainnya, Anies Baswedan serta Ganjar Pranowo. Hal itu diutarakan Prabowo pada akhir debat capres.
“Saya atas nama Prabowo-Gibran serta atas nama Koalisi Indonesia Maju minta maaf kepada paslon 1 Pak Anies serta Pak Muhaimin serta paslon tiga Pak Ganjar serta Pak Mahfud pada kampanye ini ada kata-kata kami atau perbuatan kami yang kurang berkenan kami mohon maaf yg sebanyak-besarnya,” kata Prabowo di JCC Senayan, Jakarta pusat, Minggu.
Ketika meminta maaf itu, pasangannya, Gibran Rakabuming jua ikut maju ke podium. Beliau membagikan gestur menjura (membungkuk menggunakan mengatupkan kedua tangan) pada pasangan Anies-Imin serta Ganjar-Mahfud.
Menurut Prabowo, proses kampanye dalam empat bulan terakhir terkadang diselipi istilah-kata yang keras. Meski demikian, Prabowo meyakini 3 pasangan calon Pilpres 2024 ini memiliki niat baik.
“Kita baru saja beberapa bulan ini melaksanakan kampanye yang penuh semangat yg penuh menggunakan kontestasi, kadang-kadang penuh menggunakan istilah-kata yg keras. akan tetapi itikad kita baik, aku kira 3 paslon ingin yg terbaik buat rakyat Indonesia,” kata Prabowo. Prabowo pula meminta maaf kepada KPU. dia menegaskan pasangan Prabowo-Gibran dan dua paslon lainnya di Pilpres 2024 ingin berbuat yang terbaik kepada masyarakat Indonesia.
“Kami mohon maaf pula kepada KPU andai kata kami bertindak yg kurang pas. Impian kita merupakan buat berbuat yang terbaik serta kami selalu berjuang buat yg terbaik,” pungkas Prabowo.
Baca Juga: Jelang Debat Capres 2024, Intip Visi-Misi Paslon soal Pendidikan
Soal Sivitas Akademika Kritik jokowi, Ini Respons TKD Prabowo-Gibran
Tim Kampanye daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumut merespons soal sejumlah sivitas akademika mengkritik Presiden jokowi sebab disebut menyalahgunakan wewenang jelang Pemilu. Mereka sebut hal itu biasa pada dinamika politik.
“Ya kita tidak mau menanggapi yang berlebihan. Kita relatif hening menghadapi ini,” kata koordinator TKD Prabowo-Gibran Sumut, Ade Jona. “Ya namanya dinamika politik, itu hal biasa. tapi bagaimana cara kita menyikapi ini hari dengan hening, riang dan gembira,” tambahnya.
Beliau pun mengungkapkan bahwa tak terdapat yang harus menjadi momok menakutkan asal peristiwa itu. Ade menegaskan pihaknya fokus bagaimana menangkan Prabowo-Gibran di Sumut.
Beliau menyampaikan tidak terdapat mempunyai kekhawatiran dalam Pemilu tahun ini. Hanya saja, pihaknya meminta doa dan dukungan berasal semua rakyat supaya pasangan Prabowo-Gibran menang. Dirinya pun optimis bahwa Sumut akan menyumbang kemenangan 60 % bunyi nantinya. Apa lagi, menurutnya, sejauh ini elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran naik terus. “Melihat debat terakhir ini, kami sangat konfiden. Kami penekanan pada Provinsi Sumut yg hari ini, kami yakin. Akan menyumbang kemenangan, sesuai sasaran, yaitu 60 persen,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah sivitas akademika ramai mengkritik pemerintahan Joko Widodo. Setidaknya terdapat empat kampus yang menyatakan sikapnya terkait demokrasi jelang pemilu 2024 dalam empat hari berturut-turut. Pernyataan perilaku itu diawali UGM, kemudian diikuti UII, UI, hingga Unpad.
Berjaket Biru, Eks Menkes Terawan Hadir Di Kumpulan Pendukung Prabowo
Komisi Pemilihan awam (KPU) menggelar debat capres terakhir malam ini. pada pelaksanaan debat itu, Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto terlihat dalam Terawan terlihat mengenakan jaket berwarna biru spesial TKN. Dalam jaket itu juga tertulis Tim Kampanye Nasional di dada sebelah kiri, serta tertilis Prabowo Gibran dalam dada sebelah kanan. Terawan jua ikut waktu Prabowo Subianto melakukan konferensi pers usai debat. Dirinya berdiri berdampingan dengan barisan TKN lainnya.
Diketahui, KPU selesai menggelar debat kelima atau debat pamungkas yang diikuti capres malam ini. Debat berlangsung semenjak pukul 19.00 WIB. Debat tadi menjadi momentum terakhir para calon presiden (capres) memberikan gagasannya. Tema debat kelima artinya Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Kebudayaan, Teknologi gosip, Kesejahteraan Sosial serta Inklusi.