Site icon SEMBILAN NEWS

Real Count di 5 Provinsi Sumbagsel: Prabowo-Gibran Unggul di Atas 65%

Real-Count-di-5-Provinsi-Sumbagsel-Prabowo-Gibran-Unggul-di-Atas-65%

Penghitungan bunyi KPU secara nasional telah mencapai 66,61% di Minggu siang. Prabowo-Gibran masih unggul di atas 50 persen. lalu bagaimana suara pada Sumatera Bagian Selatan?
Jumlah bunyi yang masuk dari lima provinsi pada Sumbagsel homogen-rata pada atas 67% per pukul 11.30 WIB. rata-rata keunggulan suara di atas 65%. sementara, kemenangan terbesar Prabowo Gibran terjadi di Sumatera Selatan.

Perolehan bunyi dipimpin sang Prabowo Subianto serta Gibran Rakabuming Raka menggunakan total 1.708.898 suara atau 70,14%. Selisih jauh darinya, terdapat pasangan calon angka urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menggunakan perolehan 440.967 suara atau 18,1%.

Di urutan terakhir ada pasangan calon angka urut 03 Ganjar Pranowo serta Mahfud Md yg hanya mengantongi 286.529 bunyi pada Sumsel atau 11,76%.

Berikut perolehan bunyi pada lima provinsi Sumbagsel hari ini:

Sumatera Selatan

Progres rekapitulasi 67,16%

Lampung

Progres rekapitulasi 78,98%

Bangka Belitung

Progres rekapitulasi 71,57%

Bengkulu

Progres rekapitulasi 76,67%

Jambi

Progres rekapitulasi 68,15

Diketahui, penghitungan suara pada KPU masih berlangsung sebagai akibatnya nomor ini bukan hasil akhir Pemilu 2024. KPU menyatakan publikasi Form model C/D akibat adalah hasil penghitungan bunyi di TPS menggunakan tujuan memudahkan akses isu publik.

Prabowo-Gibran Unggul Di Quick Count, Pajak-Bea Cukai Jadi Dipisah asal Kemenkeu?

Pasangan angka urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sejauh ini unggul pada hitung cepat atau quick count Pemilihan umum (Pemilu) 2024. Bila keduanya resmi menjadi pemimpin Indonesia 2024-2029, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) bersama Direktorat Jenderal Bea serta Cukai (DJBC) akan dipisah asal Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Anggota Dewan pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo mengatakan pemisahan DJP serta DJBC berasal Kemenkeu akan dilakukan lewat pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN) yang akan berada eksklusif di bawah presiden.

“Iya jadi (pisah DJP serta DJBC dari Kemenkeu). Pembentukan BPN itu sebagai galat satu dari 8 program yang akan terjadi Terbaik Cepat (PHTC) Prabowo-Gibran,” istilah Drajad

Rencana Prabowo-Gibran membentuk BPN sudah tercantum pada dokumen visi misi serta program kerja. Meski begitu, program itu diakui tidak bisa terlaksana dengan cepat sebab perlu persiapan bahkan apabila diperlukan sejak transisi pemerintahan.

“Memang tak akan terwujud eksklusif di hari-hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran sebab peraturan perundang-undangannya kan harus disiapkan menggunakan matang. Mungkin perlu 1 tahunan atau lebih sedikit,” ucap Drajad.

Selama penyiapan peraturan, persiapan dan proses pra-transisi kelembagaan akan mulai dijalankan. Pra-transisi ini maksudnya desain kelembagaan dimatangkan serta sementara waktu masih pada bingkai Kemenkeu. “Sebagai akibatnya kita tidak membuang waktu, saat peraturan perundang-undangan terselesaikan, BPN telah bisa eksklusif berjalan cepat,” imbuhnya.

Sebelumnya, Gibran mengatakan BPN wajib dibuat buat menaikkan penerimaan negara guna membiayai kebutuhan pembangunan yang besar . DJP serta DJBC akan dilebur serta dipisah dari Kemenkeu.

“Kita akan menghasilkan Badan Penerimaan Negara yang dikomandoi eksklusif Presiden, sehingga mempermudah kementerian-kementerian terkait. DJP dan Bea Cukai akan dilebur jadi satu, penekanan ke penerimaan negara saja, tak lagi akan mengurusi persoalan pengeluaran,” kata Gibran.

Baca Juga: Hasil Real Count Malang, Prabowo-Gibran Kuasai Tiga wilayah

AHY Harap Prabowo-Gibran Bangun Tim Kuat Untuk Sukseskan Janji Kampanye

Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap harapan Jika Prabowo-Gibran terpilih pada Pilpres 2024. AHY berharap Prabowo-Gibran menciptakan tim yang kuat sehingga mampu menyukseskan segala program dan kebijakan yg telah disampaikan selama kampanye. “Ke depan tentunya, pada bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran, Prabowo menjadi presiden bisa menghadirkan tim yg bertenaga, tim yg mampu menyukseskan segala kebijakan serta acara yang dia sampaikan pada warga selama masa kampanye. Kita ingin tentunya, beliau sukses memimpin pemerintahan, sebagai pemimpin semua masyarakat,” kata AHY.

AHY mengapresiasi pidato yang disampaikan Prabowo di malam hari seusai pencoblosan di Istora Senayan. AHY tersanjung dengan pesan Prabowo yang berkata saatnya Indonesia rekonsiliasi sebab pemilu telah usai.

“Serta kita pula mengapresiasi di ketika tanggal 14 Februari kemarin, usai pencoblosan malam harinya kita dengarkan beserta pidato dan sambutan beliau yg begitu mengejutkan, begitu simpatik, pada mana beliau mengatakan perhelatan atau kontestasi pemilu sudah terselesaikan saatnya Indonesia kembali melakukan rekonsiliasi menatap ke depan, karena tujuannya sama kita ingin negeri ini semakin baik,” ungkapnya.

AHY menilai hal-hal seperti itulah yg perlu jadi kekuatan bangsa ke depan. dia mengatakan di akhirnya seluruh pihak yang berkontribusi mempunyai tujuan yg sama, yakni memajukan bangsa dan menaikkan kesejahteraan rakyat.

“Jadi diskusi semacam itu kita ingin terus sebagai kekuatan bangsa kita bangsa yg akbar, bangsa yang maju, kita ingin permanen bersatu, utuh dan seluruh fokus di upaya mengentaskan kemiskinan, menaikkan kesejahteraan, memajukan hayati kita, serta di akhirnya kita ingin semua mencicipi kemajuan serta kesejahteraan,” ujarnya.

Diketahui, Prabowo-Gibran unggul dari yang akan terjadi quick count atau hitung cepat di beberapa survei. Begitu pula dengan real count yang dilakukan KPU RI, paslon angka urut 2 tersebut unggul sementara. Proses real count KPU RI kini masih terus berlangsung.

Gerindra Klaim Prabowo-Gibran Kuasai 58,01% Suara Di Kabupaten Bogor

DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melakukan penghitungan bunyi secara mandiri. Hasilnya, Gerindra menyatakan paslon nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menguasai 58,01 % bunyi di Kabupaten Bogor.
“hasil penghitungan DPC Gerindra Kabupaten Bogor menunjukkan suara pasangan Prabowo-Gibran di Pemilu 2024 ini mencapai 58,01 persen,” istilah ketua DPC Kabupaten Bogor Iwan Setiawan. Iwan berkata penghitungan tersebut sesuai formulir C1 berasal setiap tempat pemungutan suara (TPS) se-Kabupaten Bogor. Formulir tadi dihimpun para saksi yang turun di setiap TPS.

“Hasil tadi sinkron apa yang sudah diprediksi,” ungkapnya. Suara Prabowo-Gibran homogen-homogen berada pada atas 50 persen pada setiap kecamatan. Total terdapat 40 kecamatan yang terdapat pada wilayah Kabupaten Bogor.

“Dari 40 kecamatan tersebut, pasangan Prabowo-Gibran hampir menyapu bersih semua daerah. Hanya satu kecamatan yg suaranya di bawah pasangan lain, yaitu Bojonggede, itu pun selisihnya sedikit. sementara 39 kecamatan lainnya unggul,” ucapnya. Menggunakan jumlah pemilih lebih kurang tiga juta jiwa, Kabupaten Bogor sebagai keliru satu barometer kemenangan Prabowo-Gibran. sebab, perolehan di Kabupaten Bogor berbanding lurus dengan perolehan nasional.

“Perolehan yang akan terjadi pilpres di Kabupaten Bogor ini hampir miriplah dengan persentase nasional, nggak beda jauh dengan akibat quick count beberapa forum. Kemarin kita prediksi di nomor 57 %, serta ternyata hasilnya 58,01 %,” terangnya. Iwan bersyukur bisa menyumbang suara Prabowo-Gibran yang akbar di Kabupaten Bogor. dia menyampaikan terima kasih kepada para pendukung serta relawan.

“Ini berkat kerja keras semua elemen pendukung, mulai berasal partai koalisi, relawan, serta warga . aku pula mengajak semuanya buat mengawal bunyi Prabowo-Gibran sampai penetapan pada KPU,” istilah Iwan.

Sementara asal hasil penghitungan yang dilakukan pihaknya, 2 pasangan capres-cawapres lainnya masing-masing menerima 34,03% bunyi buat Anies-Muhaimin dan 7,96% suara buat Ganjar-Mahfud.

Exit mobile version