Direktur Eksekutif Populi Center Afrimadona menyebut Hasil perolehan suara Pemilu 2024 tidak akan jauh berbeda dari Hasil perhitungan cepat atau quick count yang telah dilakukan oleh sejumlah forum.
perbedaan Suara, kata Afri, kemungkinan hanya terpaut lebih kurang 1 persen sinkron dengan rata-rata margin of error (MoE) lembaga survei pada kontestasi politik tahun ini.
“Yang akan terjadi quick count hampir semua sama. Sebab itu, jikalau terjadi disparitas yg signifikan menggunakan Hasil final nanti. Ada kemungkinan memang electoral fraud itu terjadi,” istilah Afri.
Pernyataan tersebut Afri sampaikan merespons perolehan Suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dinilai anomali usai sempat mencatat kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Sebelum KPU menghilangkan data grafik perolehan Suara pada Sirekap. Data real count KPU per pukul 16.00 WIB. PSI merengkuh suara sebanyak 3,13 % atau 2.404.933 Suara. Perolehan Suara itu didapat dari 65,90 persen atau 542.508 TPS dari 823.236 TPS.
Jumlah perolehan suara itu sebelumnya sempat disorot karena naik secara singkat dari hanya sekitar 2,8 persen. Padahal ketika itu perolehan suara yg masuk di KPU telah 65,34 persen.
Sementara Hasil Hitung Cepat Populi Center Untuk PSI
PSI dengan perolehan Suara yang masuk sebesar 99,30 %, PSI hanya memperoleh dua,62 % suara. Dengan margin of error lebih kurang 1 %, Suara partai yang sekarang dipimpin anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep itu tak hingga pada suara 4 %. “Jadi kemungkinan ya PSI akan permanen sama, mirip hasil quick count gagal lolos ke parlemen,” ujar Afri.
Lebih lanjut, Afri jua mengatakan yang akan terjadi quick count umumnya baru bisa dipatahkan bila ada disparitas antara dua hingga tiga forum survei yang kredibel. Misalnya forum survei A berkata PSI lolos, sementara forum survei B tidak. namun kini semua lembaga survei mencatatkan Hasil quick count PSI pada bawah 4 %.
Beliau menegaskan lembaga survei bekerja dengan data mentah asal sampel Suara TPS yang bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, dengan metode masing-masing yg dipergunakan, yang akan terjadi quick count sejumlah forum survei tidak akan jauh tidak selaras.
“Secara historia, selama ini belum pernah Hasil quick count tidak sinkron terlalu jauh menggunakan real count, rata-rata sama,” ungkapnya. Senada, ketua pusat Data Quick Count Litbang Kompas Slamet J. P berkata secara umum yang akan terjadi quick count mestinya tidak jauh tidak sinkron dengan real count KPU. Slamet jua menyebutkan keliru satu fungsi quick count ialah buat mengontrol penghitungan suara.
“Hasil real count mestinya tak jauh tidak selaras. Paling tidak secara komposisi. Mungkin bila desimal ada bedanya. Jadi galat satu kegunaannya artinya untuk kontrol dan prediksi,” ujar Slamet.
Rekapitulasi KPU DKI Jakarta: PKS Unggul Di Jakpus, PSI Urutan lima
Hasil rekapitulasi suara di taraf provinsi DKI Jakarta memberikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi partai dengan perolehan Suara terbesar dalam Pileg dewan perwakilan rakyat RI pada daerah Jakarta sentra.
Jakarta sentra masuk dalam Dapil Jakarta II beserta Jakarta Selatan serta luar negeri. pada rekapitulasi hari ini, baru Jakarta sentra saja yg dibacakan.
PKS meraih Suara sebanyak 115.538 suara pada Jakpus. Jumlah itu adalah akumulasi Suara partai dan calon anggota legislatif. Disusul PDIP menggunakan total 89.398 Suara. lalu Golkar dengan 71.861 suara, Gerindra dengan 54.825 Suara serta PSI dengan 47.164 suara.
Setelahnya berurutan PAN menggunakan 42.763 Suara, PKB dengan 35.829 Suara, NasDem dengan 31.890 Suara, Demokrat dengan 31.887 Suara, PPP menggunakan 21.396 Suara serta partai-partai lainnya. Jika dirinci berdasar nama calon anggota legislatif, Suara tertinggi didapatkan Hidayat Nur Wahid dari PKS menggunakan suara 51.164.
Disusul Abraham Sridjaja asal Golkar dengan Suara 26.788, Himmatul Aliyah berasal Gerindra menggunakan Suara 18.369, Erlina Kumala Esti asal Golkar dengan suara 16.842 serta Sintawati dari PPP dengan Suara 15.867.
Baca Juga: Kirim Pesan Penting Ke Prabowo, AS Singgung Masalah HAM
Penjelasan KPU Soal Diagram Perolehan Suara Hilang Di Sirekap
Komisi Pemilihan umum (KPU) menyebutkan alasan hilangnya diagram perolehan suara Pilpres pada real count Sirekap pada pemilu 2024.
Komisioner KPU Idham Holik mengatakan waktu ini KPU hanya akan menampilkan bukti otentik perolehan suara. Oleh karena itu, Sirekap hanya menampilkan foto formulir contoh C Hasil plano. “kini kebijakan KPU hanya menampilkan bukti otentik perolehan suara peserta pemilu,” kata Idham
Terlebih, kata Idham, fungsi primer Sirekap buat publik adalah publikasi foto formulir model C Hasil plano. dengan tampilan baru ini, KPU berharap formulir contoh C Hasil plano di Sirekap mulai diperhatikan. “Memberikan berita yg akurat karena selama ini foto formulir contoh C Hasil jarang dilihat oleh pengakses Sirekap,” ungkapnya.
Idham mengungkapkan foto formulir model C Hasil plano ialah bukti otentik yang ditulis oleh KPPS di TPS. Yang disaksikan oleh saksi peserta pemilu dan diawasi oleh Pengawas TPS dan dipantau oleh pemantau terdaftar.
Kemudian, formulir contoh C hasil plano di setiap TPS dibacakan oleh PPK. Di merekapitulasi perolehan suara peserta pemilu dan dituliskan dalam Lampiran Formulir contoh D hasil.
“Saat yang akan terjadi pembacaan teknologi Sirekap tidak atau kurang seksama dan belum sempat diakurasi oleh uploader (KPPS) serta operator Sirekap KPU Kab/Kota akan jadi polemik dalam ruang publik yg memunculkan prasangka,” kata beliau. Sejak pukul 20.50 WIB. Diagram perolehan suara Pilpres yang umumnya ditampilkan di page Sirekap menghilang. Begitupun dengan chart hasil perolehan suara Pileg dpr, DPRD serta DPD.
Koalisi Sipil Gelar Demo Tolak Pemilu Curang di Depan dewan perwakilan rakyat Hari ini
Rakyat sipil yang tergabung dalam Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi akan menggelar demonstrasi pada depan gedung MPR/dpr, Senayan, Jakarta, Jumat ini. Menurut rencana demo akan digelar mulai pukul 10.00 WIB. Ada sejumlah tuntutan yg dibawa pada aksi demo ini. Di antaranya, pemakzulan Presiden Jokowi, hapuskan politik dinasti, audit forensik sistem IT KPU, dan tolak Hasil pemilu curang.
Sebesar 2.678 personel adonan diterjunkan buat mengamankan aksi demo ini. Kapolres Metro Jakarta pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan ribuan personel adonan itu terdiri dari Polda Metro Jaya. Polres Metro Jakarta pusat, Tentara Nasional Indonesia, Pemerintah Daerah DKI dan instansi terkait lainnya.
“Personel nantinya akan ditempatkan pada sejumlah titik pada kurang lebih dpr/MPR RI. Aksi unjuk rasa hari ini. Telah kami antisipasi dengan menyiapkan sejumlah personel buat melakukan pengamanan dan mencegah massa aksi masuk ke pada kawasan dpr/MPR RI,” kata Susatyo pada keterangannya, Jumat.
Rekayasa kemudian lintas dan pengalihan arus di kurang lebih Gedung dpr bersifat situasional. Adalah, tergantung pada situasi pada lapangan dan jumlah massa yg mengikuti aksi demo.
Massa Aksi Cukup Banyak & Eskalasi Semakin Tinggi
Susatyo menuturkan Bila nantinya massa aksi cukup banyak dan eskalasi semakin tinggi. Maka arus lintas yang akan menunjuk ke depan Gedung dewan perwakilan rakyat akan pribadi pada alihkan.
“Penyekatan pada Pulau dua, kendaraan dari Jalur dalam tol yang akan menuju pintu keluar tol di depan dpr/MPR RI kami tutup dan diluruskan ke arah Slipi,” ucap beliau.
Lebih lanjut, Susatyo turut mengimbau para pendemo buat melakukan aksi unjuk rasa menggunakan hening. Tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis, tidak merusak fasilitas umum. Selain itu, para pendemo pula diimbau buat menghormati dan menghargai pengguna jalan yg lain yg akan melintas di depan gedung dpr.
“Dengan persiapan serta kesiapan pengamanan yg telah kami lakukan. Kami menghimbau pada semua pihak untuk selalu menjaga Keamanan dan ketertiban, sebagai Hasilnya kegiatan aksi unjuk rasa nanti dapat berjalan menggunakan aman, tertib dan kondusif,” tuturnya.