Setelah menghadapi isu internal yang memanas, PBNU kini kembali solid, Gus Yahya memastikan semua persoalan selesai.
Setelah diwarnai isu internal yang menyita perhatian publik, PBNU dikabarkan kembali solid. Ketua Umum Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyatakan seluruh persoalan internal telah tuntas. Pengumuman disampaikan usai pertemuan pimpinan di Pondok Pesantren Miftachussunnah, Surabaya, pada Minggu.
Simak beragam informasi menarik lainnya yang terbaru dan terviral tentang politik cuman hanya ada di seputaran SEMBILAN NEWS.
DAFTAR ISI
Konsolidasi Pimpinan Dan Semangat Kebersamaan
Gus Yahya menegaskan, pertemuan di Pondok Pesantren Miftachussunnah ini menjadi penanda kembalinya kebersamaan di antara jajaran PBNU. Ia menyatakan bahwa segala hal yang sebelumnya menjadi persoalan, kini dianggap telah berlalu dan tidak ada lagi. Semangat untuk kembali bersatu dan berjalan bersama menjadi fokus utama pernyataan ini.
“Semua hal yang kemarin menjadi persoalan, kita anggap sudah lewat, sudah tidak ada, dan kita kembali lagi kepada kebersamaan,” ujarnya kepada awak media. Pernyataan ini disambut dengan optimisme, menandakan babak baru bagi organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.
Pertemuan tersebut juga disebut sebagai momentum untuk mengukuhkan kembali kesepakatan yang telah dicapai sebelumnya di Lirboyo pada hari Kamis. Hal ini menunjukkan bahwa proses rekonsiliasi telah melalui beberapa tahap, dan pertemuan di Surabaya menjadi puncak konsolidasi.
Pertemuan Sederhana Penuh Makna
Meskipun memiliki makna yang sangat besar bagi internal PBNU, pertemuan di Pondok Pesantren Miftachussunnah berlangsung secara sederhana. Suasana kekeluargaan dan khidmat terasa kental, diisi dengan selawat bersama serta silaturahim antar pimpinan.
Kesederhanaan acara ini justru menjadi kekuatan, menunjukkan fokus pada substansi dan penguatan ikatan batin. “Karena dulu kita berangkat bersama-sama, kita akan terus berjalan bersama-sama sampai akhir, sebagaimana kesepakatan dan mandat dari pertemuan Lirboyo,” ucap Gus Yahya, menggarisbawahi komitmen jangka panjang.
Melalui pendekatan yang humanis ini, PBNU berupaya membangun kembali fondasi kebersamaan yang mungkin sempat terguncang. Proses ini diharapkan dapat memulihkan soliditas dan mempermudah langkah organisasi ke depan dalam melayani umat.
Baca Juga: UMP Rp5,7 Juta Picu Aksi Buruh, Rano Karno Nilai Protes Hal Lumrah
Tidak Ada Perubahan Struktur Kepengurusan
Salah satu isu yang sempat beredar adalah kemungkinan adanya pembenahan atau perubahan dalam struktur kepengurusan PBNU, termasuk posisi Sekretaris Jenderal. Namun, Gus Yahya dengan tegas membantah spekulasi tersebut.
Ia menegaskan bahwa tidak akan ada perubahan dalam susunan kepengurusan saat ini. “Pokoknya sekarang kembali bersama, itu saja. Kembali bersama, kembali bersama seperti semula,” ujarnya, mengisyaratkan stabilitas dalam tubuh organisasi.
Pernyataan ini bertujuan untuk meredakan kekhawatiran dan memastikan bahwa fokus PBNU kini sepenuhnya pada tugas-tugas keumatan, bukan lagi pada dinamika internal. Keputusan ini juga mencerminkan upaya menjaga keutuhan dan keberlanjutan roda organisasi.
Jajaran Pimpinan Yang Hadir
Pertemuan penting ini dihadiri oleh sejumlah tokoh kunci dalam struktur PBNU. Selain Gus Yahya sendiri, hadir pula Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, yang memberikan bobot spiritual pada acara tersebut.
Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf dan Katib Aam PBNU Prof. Muhammad Nuh juga turut hadir, menunjukkan kehadiran lengkap dari jajaran eksekutif organisasi. Kehadiran mereka menguatkan pernyataan Gus Yahya tentang soliditas internal.
Turut hadir pula sejumlah pengurus dari unsur Syuriyah dan Tanfidziyah, serta tokoh-tokoh sepuh seperti KH Anwar Mansyur dan KH Idris Hamid. Keberadaan para kiai sepuh ini menambah legitimasi dan keberkahan pada hasil pertemuan konsolidasi tersebut.
Simak dan ikuti terus informasi menarik lainnya tentang berita-berita polik terbaru tentunya terpecaya hanya di SEMBILAN NEWS.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari antaranews.com
- Gambar Kedua dari antaranews.com
