Daftar Kader PSI di FOLU Net Sink 2030 Kemenhut dan Besar Gajinya kembali ramai diperbincangkan oleh publik.
Bukan soal politik di parlemen, tapi karena beberapa kadernya disebut-sebut masuk dalam program FOLU Net Sink 2030 yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK).
Program ini sendiri berkaitan dengan upaya Indonesia mencapai netralitas karbon di sektor kehutanan dan penggunaan lahan (Forestry and Other Land Use/FOLU) pada tahun 2030. Nah, yang bikin heboh adalah banyak yang penasaran, siapa saja kader PSI yang terlibat? Dan yang paling penting, sebenarnya berapa gaji mereka?
DAFTAR ISI
Apa Itu FOLU Net Sink 2030?
Sebelum bahas lebih jauh soal daftar kader PSI yang ada di dalamnya, kita bahas dulu sedikit tentang FOLU Net Sink 2030. Program ini adalah strategi Indonesia untuk menyeimbangkan emisi karbon dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan. Singkatnya, pemerintah ingin memastikan bahwa jumlah karbon yang diserap oleh hutan kita lebih besar dari jumlah karbon yang dilepaskan.
Kenapa ini penting? Karena Indonesia punya hutan yang luas dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan iklim dunia. Kalau hutan rusak dan ditebang sembarangan, karbon yang tersimpan di dalamnya bakal lepas ke atmosfer dan memperburuk perubahan iklim. Makanya, lewat FOLU Net Sink 2030, Indonesia ingin memastikan bahwa hutan tetap terjaga dan malah membantu menyerap lebih banyak karbon.
Nah, untuk menjalankan program ini, tentu butuh banyak tenaga kerja. Di sinilah muncul nama-nama kader PSI yang katanya terlibat.
Siapa Saja Kader PSI yang Terlibat?
Meski belum ada daftar resmi dari pemerintah, beberapa nama kader PSI yang disebut-sebut mendapatkan posisi di dalam program ini antara lain:
- Justin Adrian – Sebelumnya dikenal sebagai politisi PSI yang aktif dalam berbagai isu lingkungan.
- Isyana Bagoes Oka – Pernah menjadi juru bicara PSI, dan kini dikabarkan mendapat posisi strategis dalam program ini.
- Rian Ernest – Salah satu eks pentolan PSI yang juga sering muncul dalam diskusi kebijakan publik.
- Dan beberapa nama lain yang masih menjadi perbincangan di media sosial.
Yang jadi sorotan adalah apakah kader-kader ini memang punya latar belakang di bidang kehutanan dan lingkungan, atau justru lebih karena kedekatan politik?
Baca Juga: Wapres Gibran Tinjau Proyek Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 2
Berapa Gaji Mereka?
Nah, ini yang paling bikin banyak orang kepo. Kalau bicara soal gaji, biasanya pegawai yang terlibat dalam proyek pemerintah punya standar gaji yang cukup besar, terutama kalau masuk kategori tenaga ahli atau konsultan. Dari beberapa sumber yang beredar, kisaran gaji di dalam program FOLU Net Sink 2030 untuk posisi-posisi strategis bisa mencapai:
- Staff biasa: Rp 10 – 15 juta per bulan
- Tenaga ahli: Rp 20 – 50 juta per bulan
- Posisi strategis atau pimpinan proyek: Bisa di atas Rp 75 juta per bulan
Tentu saja, angka ini bisa berbeda tergantung pada posisi dan tanggung jawab masing-masing orang. Tapi yang jelas, angka ini cukup besar jika dibandingkan dengan gaji pekerja sektor swasta pada umumnya.
Kenapa Isu Ini Jadi Viral?
Beberapa alasan kenapa keterlibatan kader PSI di program ini jadi ramai diperbincangkan:
- Dugaan Nepotisme Politik: Banyak yang mempertanyakan apakah para kader PSI yang masuk dalam program ini benar-benar dipilih karena kompetensi mereka, atau justru karena faktor kedekatan dengan partai yang saat ini punya hubungan baik dengan pemerintah.
- Minimnya Transparansi: Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari KemenLHK mengenai siapa saja yang direkrut dan bagaimana proses seleksinya dilakukan. Ini yang membuat banyak orang bertanya-tanya.
- Besarnya Anggaran Program: FOLU Net Sink 2030 bukan proyek kecil. Pemerintah mengalokasikan triliunan rupiah untuk menjalankan program ini. Dengan besarnya anggaran, wajar jika masyarakat ingin tahu ke mana uang ini mengalir, termasuk berapa yang masuk ke kantong pejabat atau tenaga ahli yang direkrut.
- Kaitan dengan Pemilu 2024: Beberapa pihak juga mengaitkan ini dengan strategi PSI dalam mempersiapkan diri untuk Pemilu 2024. Dengan menempatkan kader-kadernya di proyek strategis pemerintah, partai ini bisa mendapatkan keuntungan politik di masa depan.
Apa Kata Pemerintah?
Sampai saat ini, KemenLHK belum memberikan pernyataan resmi soal keterlibatan kader PSI di dalam program ini. Namun, beberapa pejabat kementerian menyatakan bahwa rekrutmen dilakukan secara profesional dan berdasarkan kebutuhan proyek.
Di sisi lain, pihak PSI sendiri juga belum banyak berkomentar mengenai isu ini. Beberapa kadernya yang dikaitkan dengan program ini memilih untuk tetap diam, sementara beberapa lainnya menegaskan bahwa mereka memang memiliki latar belakang yang sesuai untuk berkontribusi dalam proyek ini.
Kesimpulan
Keterlibatan kader PSI di program FOLU Net Sink 2030 memang menarik perhatian publik. Dengan gaji yang cukup besar dan proyek yang bernilai triliunan rupiah, wajar jika banyak yang penasaran dan mempertanyakan transparansinya.
Namun, sebelum langsung menuduh ada nepotisme atau kepentingan politik, kita juga perlu menunggu penjelasan resmi dari pemerintah. Jika memang ada indikasi bahwa proses rekrutmen tidak transparan, tentu harus ada audit dan evaluasi lebih lanjut.
Yang pasti, isu ini membuktikan satu hal masyarakat makin kritis terhadap kebijakan pemerintah, dan itu adalah hal yang baik. Semoga saja, keterlibatan siapapun di dalam proyek ini benar-benar membawa manfaat bagi lingkungan dan bukan hanya ajang bagi-bagi kursi semata.
Ikutin terus pembahasan yang kami berikan setiap harinya dengan berita-berita viral hanya di SEMBILAN NEWS.