Musyawarah Daerah (Musda) ke-11 Partai Golkar Provinsi Bali telah dilaksanakan pada 13 Juli 2025, di The Meru Sanur, Denpasar.
Dalam musda ini, I Nyoman Sugawa Korry, Ketua DPD Golkar Bali sebelumnya, secara resmi menyatakan tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai ketua.
Berikut SEMBILAN NEWS akan membahas tentang alasan kenapa I Nyoman Sugawa Korry menolak mencalonkan diri kembali sebagai ketua.
DAFTAR ISI
Sugawa Korry Memilih Mundur demi Soliditas Internal
Dalam pidato pembukaan Musda pada 13 Juli 2025, Sugawa Korry menyampaikan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai ketua DPD Golkar Bali. Keputusan ini dilandasi niat memperkuat persatuan partai.
“Saya memilih alternatif itu dengan sadar, agar kader lebih utamakan kepentingan bersama daripada individu” kata Korry saat berpidato.
Dorongan untuk Mendukung Calon Tunggal
Sugawa Korry meyakini bahwa kader Golkar Bali perlu bersatu mendukung satu pemimpin yang kuat. Ia secara terbuka menyatakan keyakinannya bahwa Demer akan menjadi calon tunggal, dan meminta semua kader untuk mendukung secara ikhlas.
Baca Juga: Kasus Korupsi Topan Ginting, berkaitan dengan Bobby Nasution
Penetapan Demer sebagai Ketua Golkar Bali
Musda berlanjut dengan pencalonan tunggal Demer, yang kemudian ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua DPD Golkar Bali periode 2025-2030.
Musda Golkar Bali ke‑11 menandai transisi besar dalam kepemimpinan partai. Seperti dilansir kejadianbali.info, keputusan Sugawa Korry untuk mundur menunjukkan komitmennya pada persatuan dan stabilitas internal Golkar di Bali.
Sugawa Korry Akan Menjabat di DPP Golkar
Selain mundur, Sugawa Korry diketahui akan ditarik ke DPP Golkar di Jakarta, diteruskan Sekjen Sarmuji bahwa posisi baru menanti di struktur pusat partai. Penugasan ini dianggap sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya selama memimpin Golkar Bali.
“Ketua umum (Partai Golkar Bahlil Lahadalia) sudah menyampaikan Pak Sugawa Korry diperlukan di DPP,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, di sela-sela Musda DPD Golkar Bali.
Namun, Sarmuji mengatakan bahwa masih belum ada posisi yang tepat untuk Sugawa Korry di DPP Partai Golkar. Semua pengaturan dan wewenang kepengurusan DPP Golkar sepenuhnya menjadi tanggung jawab Bahlil.
“Yang jelas ada tugas baru untuk Pak Sugawa Korry” lanjut Sarmuji.
Penetapan Demer sebagai ketua tunggal menjadi simbol regenerasi yang diharapkan mampu membawa konsolidasi, revitalisasi, serta penguatan organisasi. Bersama kepemimpinan baru, Golkar Bali berharap menjadi lebih solid, adaptif, dan mampu menghadapi tantangan politik ke depan.
Dapatkan informasi menarik lainnya mengenai partai politik hanya di SEMBILAN NEWS.
Sumber Gambar:
- Gambar pertama dari www.detik.com
- Gambar kedua dari www.detik.com