Indonesia selama ini bergantung pada impor pangan, namun Prabowo Subianto yakin Indonesia bisa swasembada pangan hanya dalam waktu satu tahun saja.
Klaim ini tentu menjadi angin segar bagi ketahanan pangan nasional sekaligus menjadi harapan baru bagi kemandirian ekonomi Indonesia. Dalam artikel ini, SEMBILAN NEWS akan membahas bagaimana Prabowo meyakini capaian tersebut, faktor pendukungnya, serta potensi Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
DAFTAR ISI
Klaim Prabowo Swasembada Pangan 1 Tahun
Dalam peresmian pembangunan dan pengoperasian energi terbarukan di 15 provinsi serta peningkatan produksi minimal 30 ribu barel Blok Cepu pada Kamis, 26 Juni 2025, Prabowo Subianto menyampaikan klaim yang menggemparkan publik.
Ia mengatakan Indonesia tidak hanya akan mencapai swasembada pangan sesuai target pemerintah yang awalnya dipatok dalam 4 tahun, melainkan jauh lebih cepat, yakni hanya dalam 1 tahun.
“Bangsa Indonesia menuju swasembada pangan dengan sangat yakin dan sangat pesat. Saya telah memberi target swasembada pangan 4 tahun, ternyata hasil beberapa bulan produksi kita meningkat secara luar biasa, sehingga kita menuju swasembada pangan dalam waktu 1 tahun ini,” tegas Prabowo di hadapan para hadirin.
Klaim tersebut tidak hanya sekadar wacana, tetapi didasarkan pada fakta kenaikan produksi pangan yang signifikan di berbagai daerah. Prabowo menambahkan bahwa stok cadangan beras dan jagung di gudang pemerintah kini mencapai level tertinggi dalam sejarah, yang menjadi indikator kuat bahwa ketahanan pangan nasional semakin terjamin.
Kunci Sukses Swasembada Pangan
Keberhasilan percepatan swasembada pangan ini tidak lepas dari berbagai upaya strategis pemerintah di bawah komando Prabowo. Salah satu kunci utamanya adalah peningkatan produksi pangan secara signifikan. Prabowo menyebutkan bahwa produksi beras dan jagung di beberapa wilayah meningkat rata-rata 40 hingga 50 persen.
Peningkatan ini didorong oleh program-program modernisasi pertanian yang meliputi penggunaan teknologi pertanian canggih, perbaikan irigasi, dan pemberdayaan petani. Selain itu, pemerintah juga memberikan dukungan dalam bentuk subsidi pupuk, benih unggul, serta pelatihan keterampilan bagi para petani agar produktivitas semakin tinggi.
Selain itu, pengelolaan cadangan pangan yang efisien dan distribusi yang tepat sasaran turut berperan dalam menjaga ketersediaan pangan. Pemerintah juga melakukan pengawasan ketat terhadap impor pangan agar tidak mengganggu produksi dalam negeri.
Semua ini membuktikan bahwa upaya pemerintah tidak hanya sebatas janji, melainkan implementasi nyata yang berhasil memberikan hasil signifikan dalam waktu singkat.
Baca Juga:
Dampak Positif Ketahanan Pangan
Swasembada pangan berarti Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pokoknya tanpa tergantung pada impor. Ini memberikan dampak positif yang sangat besar bagi ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi negara.
Dengan stok pangan yang cukup dan produksi yang terus meningkat, harga bahan pokok dapat dikendalikan. Sehingga mencegah lonjakan inflasi yang berdampak pada daya beli masyarakat. Ketersediaan pangan yang stabil juga memperkuat ketahanan nasional, karena pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar rakyat yang harus dipenuhi tanpa kompromi.
Selain itu, kemandirian pangan mendorong pertumbuhan ekonomi sektor agrikultur dan membuka lapangan kerja baru, khususnya di daerah pedesaan. Petani menjadi lebih sejahtera, dan ini berdampak positif pada pengentasan kemiskinan serta pemerataan pembangunan.
Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia
Lebih jauh, Prabowo tidak hanya puas dengan swasembada pangan nasional. Ia meyakini Indonesia berpotensi menjadi lumbung pangan dunia. Pernyataan ini didasarkan pada luas lahan pertanian yang masih sangat besar, keragaman iklim yang mendukung berbagai jenis komoditas, serta kemajuan teknologi pertanian yang terus berkembang.
Menurut Prabowo, negara yang mampu memberi makan rakyatnya dan berdiri di atas kaki sendiri merupakan negara yang sukses. Jika Indonesia dapat mencapai swasembada dalam waktu 1 tahun, maka langkah berikutnya adalah memperkuat posisi di pasar pangan global.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, keberhasilan Indonesia dalam sektor pangan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi negara lain. Potensi ekspor komoditas seperti beras, jagung, dan produk hortikultura akan semakin terbuka lebar, meningkatkan devisa negara dan memperkuat ekonomi nasional.
Kesimpulan
Klaim Prabowo Subianto bahwa Indonesia akan swasembada pangan dalam waktu 1 tahun bukan sekadar retorika. Melainkan cerminan dari kerja nyata yang sudah menunjukkan hasil signifikan. Dengan peningkatan produksi yang luar biasa dan stok cadangan pangan tertinggi dalam sejarah, Indonesia semakin dekat dengan kemandirian pangan.
Keberhasilan ini memberikan dampak positif besar bagi ketahanan nasional, stabilitas harga, dan kesejahteraan petani. Lebih jauh lagi, Indonesia memiliki potensi besar menjadi lumbung pangan dunia yang mampu bersaing di pasar global.
Tentunya, capaian ini harus terus didukung dengan kebijakan yang konsisten, inovasi teknologi pertanian, dan pemberdayaan petani. Jika semua elemen ini berjalan sinergis. Impian Indonesia menjadi negara yang mandiri dan berdaulat pangan bukan hanya mimpi, melainkan kenyataan yang dapat segera dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.
Simak dan ikuti terus SEMBILAN NEWS agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari X @officialinews_
- Gambar Kedua dari www.idntimes.com