Wakil Presiden Wapres Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung progres pembangunan Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Proyek ini dinilai strategis untuk mendukung ketahanan pangan, ketahanan energi, serta pengurangan risiko banjir di wilayah sekitarnya. Berikut ini SEMBILAN NEWS akan memberikan informasi tentang progres Bendungan Jragung dan manfaatnya bagi ketahanan pangan.
DAFTAR ISI
Progres Bendungan Jragung Capai 89 Persen
Dalam kunjungannya pada Jumat lalu, Wapres Gibran menyebut progres pembangunan Bendungan Jragung telah mencapai 89,3 persen. Ia menegaskan bahwa penyelesaian proyek diharapkan selesai sepenuhnya pada tahun 2026 mendatang.
“Hari ini kita di Bendungan Jragung, Kabupaten Semarang, progresnya sudah 89 persen. Tahun depan sudah jadi. Ini saya mohon agar tetap dikawal dari kementerian terkait, dari balai terkait, dari kepala daerah, karena ini sangat penting sekali untuk ketahanan pangan, energi, dan reduksi banjir,” kata Gibran melalui rekaman suara yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Wapres menambahkan bahwa perhatian khusus diberikan pada pengelolaan bendungan untuk meminimalkan risiko banjir, terutama di wilayah Semarang yang selama ini rawan terdampak luapan sungai saat musim hujan.
Manfaat Bendungan Untuk Ketahanan Pangan
Bendungan Jragung tidak hanya berfungsi sebagai pengendali banjir, tetapi juga menjadi sumber pengairan bagi lahan pertanian di sekitarnya. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana (BBWS PJ), Sudarto, menjelaskan bahwa bendungan ini akan mengairi irigasi seluas 4.500 hektare dan menambah luas tanam sekitar 475 hektare.
“Manfaat utama bendungan ini adalah mendukung ketahanan pangan melalui pengairan irigasi yang merata bagi lahan pertanian. Dengan demikian, petani dapat meningkatkan produktivitas padi dan tanaman pangan lainnya,” ujar Sudarto.
Pembangunan bendungan ini juga diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan nasional, seiring dengan upaya pemerintah untuk menyeimbangkan pasokan pangan di berbagai wilayah, khususnya di Jawa Tengah.
Baca Juga: Momen Presiden Prabowo Subianto Lantik Anggota Komisi Reformasi Polri
Ketahanan Air dan Energi di Wilayah Sekitar

Selain ketahanan pangan, Bendungan Jragung juga memiliki fungsi penting dalam penyediaan air baku bagi tiga wilayah, yaitu Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan. Volume tampungan air bendungan mencapai 90 juta meter kubik dengan luas area sekitar 52 hektare.
“Ketersediaan air baku yang cukup sangat krusial untuk mendukung kebutuhan sehari-hari masyarakat, pertanian, dan industri di tiga wilayah ini,” tambah Sudarto.
Dengan adanya bendungan ini, diharapkan pasokan air bersih lebih terjamin, terutama pada musim kemarau. Selain itu, bendungan juga dapat berperan dalam penyediaan energi melalui potensi pembangkit listrik skala kecil, mendukung upaya pemerintah dalam diversifikasi energi dan pemanfaatan sumber daya lokal.
Integrasi Dengan Proyek Giant Sea Wall
Sebelum meninjau Bendungan Jragung, Wapres Gibran juga mengecek progres pembangunan kolam retensi Terboyo di Jalan Raya Kaligawe, Kota Semarang. Kolam retensi ini merupakan bagian dari proyek Giant Sea Wall yang bertujuan mengurangi risiko banjir rob di Semarang.
“Minggu lalu kita ke Semarang Kota, kita cek progres dari pembangunan kolam retensi ‘Giant Sea Wall’ dan pengaktifan beberapa mesin pompa karena kemarin cukup parah. Tapi kita lihat progresnya cukup baik,” kata Gibran.
Menurutnya, integrasi antara bendungan dan sistem kolam retensi ini penting untuk mengendalikan banjir secara efektif. Sekaligus memastikan distribusi air yang optimal bagi masyarakat dan lahan pertanian.
Target Penyelesaian dan Pengawasan Proyek
Pembangunan Bendungan Jragung menelan anggaran sekitar Rp3,09 triliun dan ditargetkan selesai pada November 2026. Wapres Gibran menekankan pentingnya pengawasan dari berbagai pihak agar proyek dapat berjalan sesuai jadwal dan bermanfaat maksimal bagi masyarakat.
Ia mengingatkan agar kementerian terkait, balai pengelola sungai, dan pemerintah daerah terus memantau setiap tahap pembangunan, mulai dari konstruksi hingga pengoperasian bendungan.
“Ini proyek besar dan sangat strategis. Kita ingin hasilnya bisa maksimal, baik untuk ketahanan pangan, penyediaan air, maupun pengurangan risiko bencana banjir. Jadi harus dikawal ketat,” tegas Gibran.
Dengan pembangunan Bendungan Jragung, pemerintah berharap dapat memberikan solusi jangka panjang bagi kebutuhan air, pangan, dan energi di Jawa Tengah. Sekaligus menjadi contoh sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani tantangan infrastruktur dan bencana.
Simak dan ikuti terus informasi menarik lainnya tentang berita-berita polik terbaru tentunya terpercaya hanya di SEMBILAN NEWS.
