Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas), secara resmi lantik pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jatim periode 2025-2030.
Pelantikan ini menandai babak baru kepengurusan yang dinilai lebih segar dan inklusif, dengan dominasi tokoh muda dari kalangan pesantren Nahdlatul Ulama (NU). Selain itu, wajah-wajah baru yang beragam dari berbagai kalangan juga menghiasi jajaran pengurus, memperkuat posisi PAN sebagai partai yang mengedepankan regenerasi dan kolaborasi antar generasi. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran SEMBILAN NEWS.
DAFTAR ISI
Kepengurusan Baru, Kolaborasi Senior dan Anak Muda
Zulhas menetapkan Ahmad Rizki Sadig sebagai Ketua DPW PAN Jatim, didampingi oleh Husnul Aqib sebagai Sekretaris. Sementara itu, Wakil Bupati Blitar, Becky Hadiansyah, dipercaya sebagai Bendahara. Rizki menegaskan, kepengurusan ini bukan hanya soal mengisi posisi, melainkan sebuah kolaborasi strategis antara senior dan anak muda.
“Kepengurusan PAN Jatim 2025-2030 merupakan kolaborasi senior dan anak-anak muda, dan lebih beragam dari berbagai kalangan, mulai aktifis organisasi kemahasiswaan sampai ustadz-ustadz muda pondok pesantren,” ujar Rizki pada Selasa (22/7/2025). Dengan pendekatan ini, PAN Jatim berharap bisa memperkuat akar di kalangan masyarakat luas sekaligus memanfaatkan energi dan gagasan segar dari generasi muda.
Tokoh Muda Ponpes NU Mendominasi
Salah satu hal yang menarik dalam struktur baru ini adalah kehadiran tokoh-tokoh muda dari kalangan pesantren NU. Mereka hadir sebagai representasi dari pengaruh kuat pondok pesantren dalam dunia politik regional Jawa Timur.
Beberapa nama mencuat, seperti Gus Baqir, cucu KH Utsmani pendiri Ponpes Salafiyah Utsmani Bondowoso, yang sempat menjadi calon wakil bupati Bondowoso pada 2024. Ada juga Gus Afif, putra pendiri Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto KH Asep Saifudin, dan Gus Qodir dari Ponpes SAQA Probolinggo.
Keberadaan mereka bukan hanya simbol semata, melainkan membawa suara dan aspirasi komunitas pesantren yang besar di Jawa Timur. Ini menjadi langkah strategis PAN untuk memperkuat basis di kalangan pesantren sekaligus membuka peluang generasi muda NU berkiprah lebih luas di politik modern.
Baca Juga: Lolos Verifikasi, Ahmed Zaki Iskandar Penuhi Syarat Jadi Ketua DPD Golkar Jakarta
Regenerasi dan Modernisasi Partai
Menurut Ahmad Rizki Sadig, regenerasi merupakan kunci bagi kelangsungan partai politik di tengah dinamika zaman yang terus berubah. Anak muda dianggap sebagai pemegang kunci perubahan karena memiliki semangat tinggi, pemikiran rasional, serta akrab dengan teknologi dan media sosial.
“Anak-anak muda punya energi besar, punya gagasan yang berani dan kreatif. Ini penting agar PAN bisa terus berkembang dan relevan dengan kebutuhan zaman,” tegas Rizki, yang juga anggota Komisi XI DPR RI dan sekretaris Fraksi PAN MPR RI.
Dengan memasukkan wajah-wajah baru dari kalangan milenial dan generasi Z, PAN Jatim berharap mampu menyentuh lebih banyak kalangan masyarakat dan membawa aspirasi mereka ke panggung politik. Ini bagian dari strategi memperluas jangkauan partai, sekaligus menyiapkan kader masa depan yang tangguh dan berdaya saing.
Kombinasi Tokoh Senior dan Pengalaman Politik
Meski menonjolkan wajah muda, kepengurusan baru DPW PAN Jatim juga mengakomodir tokoh senior dengan pengalaman politik panjang. Mantan Bupati Lamongan, Masfuk, dipercayakan sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai. Sementara Prof. DR. Zainudin Maliki menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Wilayah.
Kehadiran mereka memberikan keseimbangan dan pengalaman yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan strategis. Kombinasi antara pengalaman senior dan inovasi anak muda diharapkan memperkuat internal partai sekaligus menjaga arah politik yang stabil dan progresif.
PAN Jatim Siap Hadapi Tantangan Politik 2029
Ahmad Rizki optimis dengan kombinasi kepengurusan baru, PAN Jatim akan semakin aktif dalam menjaring aspirasi masyarakat dan siap menghadapi tantangan politik ke depan, terutama Pemilu Legislatif dan Pilkada 2029.
“Kami ingin PAN lebih dekat dengan rakyat, termasuk generasi muda. Karena mereka adalah pemimpin masa depan dan harus diberi ruang partisipasi politik sejak sekarang,” ujarnya. Rizki juga menyatakan bahwa PAN Jatim menargetkan hadirnya representasi masyarakat di setiap dapil dan kader mumpuni dalam pilkada mendatang.
Pendekatan modern dan kerja terukur menjadi landasan bagi PAN untuk mempertahankan relevansi dan memperkuat posisi sebagai partai yang inklusif dan progresif.
Kesimpulan
Zulhas resmi lantik pengurus PAN Jatim menandai era baru partai dengan dominasi tokoh muda pesantren NU dan wajah-wajah segar dari berbagai kalangan. Kolaborasi antara generasi senior dan milenial ini menjadi strategi penting dalam regenerasi dan modernisasi partai.
Dengan semangat baru dan pendekatan modern, PAN Jatim optimis memperluas basis dukungan. Meningkatkan representasi masyarakat, dan siap menghadapi dinamika politik menuju Pemilu 2029. Ini bukan hanya soal kekuatan politik. Tetapi juga pembuktian komitmen PAN sebagai partai yang adaptif dan visioner di kancah politik Jawa Timur.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di SEMBILAM NEWS.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari www.detiksumsel.com