Petugas irigasi honorer di Jawa Tengah menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur, agar mereka diangkat menjadi Pegawai Pemerintah
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) secara resmi, bukan melalui skema outsourcing yang dinilai tidak memberikan kepastian dan keadilan bagi para pekerja. Dibawah ini SEMBILAN NEWS akan membahas aksi ini muncul karena selama bertahun-tahun para petugas irigasi honorer telah berperan penting dalam pengelolaan sistem irigasi yang sangat vital bagi ketahanan pangan daerah.
DAFTAR ISI
Latar Belakang Aksi Demonstrasi Petugas Irigasi Honorer
Puluhan petugas irigasi yang telah bertahun-tahun mengabdi di berbagai daerah aliran sungai (DAS) di Jawa Tengah berkumpul melakukan aksi demo di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah. Mereka berasal dari wilayah DAS Seluna, Serayu, Pemali Comal, dan Bengawan Solo, mewakili sekitar 750 pekerja honorer yang status kerjanya belum jelas.
Mereka menuntut pengangkatan secara resmi menjadi PPPK, bukan dialihkan ke skema outsourcing yang dianggap merugikan dan tidak memberikan kepastian kerja sebagaimana layaknya pegawai pemerintah.
Tuntutan Utama Pengangkatan Menjadi PPPK
Dalam aksi tersebut, pekerja honorer menyuarakan secara tegas hanya sebuah tuntutan sederhana yakni diangkat menjadi PPPK. Mereka menilai ini bukan permintaan yang berlebihan, melainkan hak yang sudah seharusnya diterima mengingat pengabdian mereka selama puluhan tahun.
Sebagai ujung tombak ketahanan pangan dengan mengelola irigasi yang sangat vital bagi sektor pertanian di Jawa Tengah. Muhammad Kundori, salah satu perwakilan dari DAS Seluna, menegaskan bahwa dari 750 pekerja ada harapan kuat agar pemerintah bisa menindaklanjuti permintaan ini secara serius dan bertahap.
Baca Juga:
Penolakan Terhadap Skema Outsourcing
Petugas honorer ini dengan tegas menolak skema outsourcing karena dianggap tidak melindungi hak dan kesejahteraan mereka secara memadai. Mereka menilai pengalihan ke skema outsourcing adalah bentuk ketidakadilan, terlebih jika alasan pemerintah adalah keterbatasan anggaran.
Kundori menegaskan bahwa jika di-outsourcing-kan, bukan berarti pekerja tidak akan digaji atau tidak ada anggarannya. Hal ini malah menjadi suatu kontradiksi yang dirasakan sangat tidak masuk akal oleh mereka. Sebab selama ini mereka tetap menerima pembayaran dan mempertahankan pengabdian di tengah keterbatasan status kepastian kerja.
Upaya Mediasi yang Belum Membuahkan Hasil
Meskipun sudah beberapa kali melakukan mediasi dengan pemerintah provinsi Jawa Tengah, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Serta Komisi II DPR RI, aspirasi para pekerja honorer tersebut belum mendapat kejelasan yang memuaskan.
Mediasi yang berjalan dianggap belum mampu menjalankan solusi yang konkret dan memenuhi kebutuhan pengangkatan PPPK sesuai skema yang telah diatur pemerintah. Kondisi ini membuat para petugas semakin resah dan memutuskan untuk menuntut secara terbuka melalui aksi demo.
Perbandingan Dengan Perlakuan di Provinsi Lain
Petugas irigasi honorer di Jawa Tengah juga menyoroti ketimpangan perlakuan dibandingkan dengan para honorer di daerah lain. Seperti Jawa Timur dan Jawa Barat, di mana mereka sudah lebih dulu mendapatkan pengangkatan sebagai PPPK.
Kondisi ini menimbulkan perasaan kecewa karena wilayah Jawa Tengah sebagai salah satu penyumbang utama ketahanan pangan justru belum mendapat perhatian yang sama dalam mengatur nasib pekerja irigasi honorer. Hal ini menjadi alasan kuat mereka semakin intens menuntut pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah nyata.
Kesimpulan
Para pekerja honorer berharap pemerintah Provinsi Jawa Tengah menerapkan skema penyerapan tenaga honorer yang sudah terdata. Di Badan Kepegawaian Negara (BKN) sesuai ketentuan dari Kementerian PAN-RB. Mereka ingin pengangkatan ini dilakukan secara bertahap agar semua tenaga honorer yang selama ini sudah mengabdi bisa mendapatkan status PPPK yang jelas dan memastikan kesejahteraan mereka ke depan.
Harapan ini sekaligus menjadi tuntutan agar pemerintah tidak mengabaikan peran penting petugas irigasi. Dalam menjaga ketahanan pangan nasional melalui pengelolaan air irigasi yang efektif dan berkelanjutan. Ikuti terus pembahasan yang kami berikan setiap harinya dengan berita-berita viral hanya di SEMBILAN NEWS.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari regional.espos.id
- Gambar Kedua dari jateng.idntimes.com